Selasa, 24 Juni 2025

Pengertian Depresiasi, Ciri, hingga Metode Perhitungannya

Pengertian Depresiasi, Ciri, hingga Metode Perhitungannya
pengertian depresiasi

JAKARTA - Pengertian depresiasi adalah suatu biaya yang tidak terhindarkan dalam aktivitas operasional perusahaan. 

Dalam berbagai jenis biaya yang ada dalam perusahaan, depresiasi adalah salah satunya. Biaya depresiasi terjadi pada setiap aset tetap yang dimiliki oleh bisnis, seperti gedung, mesin, kendaraan, dan lainnya. 

Karena sifatnya yang pasti dialami oleh aset tetap, biaya depresiasi selalu tercatat dalam laporan keuangan setiap kali periode tutup buku tiba. 

Baca Juga

Pengertian Zona Ekonomi Eksklusif: Delimitasi hingga Fungsi

Metode perhitungan depresiasi pun beragam, tergantung pada faktor-faktor tertentu dan cara pandang dalam penghitungan. 

Dengan memahami pengertian depresiasi, kamu bisa lebih mudah mengikuti perkembangan biaya yang timbul dari aset tetap perusahaan.

Pengertian Depresiasi

Pengertian depresiasi sering kali dipahami hanya dalam konteks mata uang, padahal penerapannya dalam ekonomi jauh lebih luas. Dalam dunia bisnis, depresiasi merujuk pada penurunan nilai aset yang terjadi akibat konsumsi biaya aktiva. 

Selain itu, depresiasi juga digunakan dalam akuntansi untuk menghitung usia suatu aset. Seiring bertambahnya usia dan intensitas penggunaan aset, kualitas dan kuantitas kerja dari aset tersebut biasanya akan mengalami penurunan.

Ciri-ciri Depresiasi

Untuk lebih memahami depresiasi, penting untuk mengetahui ciri-ciri yang membedakannya. Proses penyusutan aset terjadi secara bertahap, berkelanjutan, dan teratur. 

Baik aset tersebut digunakan atau tidak, nilainya tetap akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia ekonomis atau pemakaian aset tersebut. 

Selama proses depresiasi, nilai aset tidak akan kembali ke nilai semula, karena depresiasi adalah penurunan nilai yang terjadi sepanjang umur ekonomis aset tersebut. 

Meskipun demikian, penyusutan tidak mempengaruhi nilai pasar aset, namun dapat mengurangi nilai bukunya, karena harga jual suatu aset dihitung berdasarkan nilai pasar. 

Penyusutan ini berfungsi sebagai alokasi biaya agar aset dapat digunakan dengan efektif sepanjang masa manfaatnya. Metode ini hanya berlaku untuk aset tetap yang memiliki bentuk fisik, seperti gedung, pabrik, kantor, dan peralatan.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Depresiasi

Akumulasi depresiasi dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kemudian memengaruhi besaran penyusutan suatu aset. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi depresiasi:

Harga Perolehan

Biaya akuisisi merupakan faktor utama dalam menentukan jumlah penyusutan. Beban penyusutan atau depresiasi dihitung berdasarkan total biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut dan menjadikannya siap digunakan. 

Biaya-biaya yang termasuk dalam harga perolehan aset antara lain adalah harga pembelian aset itu sendiri, biaya transportasi atau pengiriman, biaya pemasangan, bea masuk, dan biaya pemasangan. 

Sebaiknya, sebelum mempelajari cara menghitung penyusutan, kita perlu memahami bahwa seluruh biaya ini harus dihitung terlebih dahulu.

Perkiraan Umur Ekonomis Aset

Faktor kedua yang memengaruhi depresiasi adalah umur ekonomis dari suatu aset. Artinya, depresiasi akan lebih kecil untuk aset yang memiliki masa manfaat lebih lama, dan lebih besar pada aset dengan masa manfaat yang lebih pendek. 

Umur ekonomis ini dapat dihitung berdasarkan jumlah unit yang diproduksi atau dengan jangka waktu tertentu, seperti minggu, bulan, atau tahun. 

Semakin lama suatu aset digunakan, semakin kecil jumlah depresiasi yang dihitung setiap tahunnya, karena total beban depresiasi akan dibagi dalam waktu yang lebih panjang.

Nilai Residu

Nilai residu atau nilai sisa aset adalah nilai yang diperkirakan bisa diperoleh ketika aset dijual atau tidak digunakan lagi setelah masa manfaatnya habis. 

Jika suatu perusahaan menggunakan aset hingga tidak memiliki nilai manfaat lagi, maka aset tersebut tidak akan memiliki nilai residu. 

Namun, jika aset masih bisa digunakan setelah masa manfaat awalnya selesai, nilai residu akan tetap ada dan memengaruhi perhitungan penyusutan. 

Nilai residu ini penting dalam menentukan berapa besar depresiasi yang dibebankan setiap tahunnya, karena depresiasi dihitung dari harga perolehan dikurangi dengan nilai residu tersebut.

Estimasi Masa Manfaat

Estimasi masa manfaat juga merupakan faktor yang memengaruhi depresiasi. Selain harga perolehan dan nilai residu, perusahaan biasanya memiliki perkiraan mengenai kapan aset akan terdepresiasi sepenuhnya. 

Masa manfaat ini dapat bervariasi, mulai dari beberapa bulan hingga 10 tahun, tergantung pada kebijakan dan jenis aset yang dimiliki perusahaan. 

Masa manfaat yang lebih pendek akan mengakibatkan depresiasi yang lebih besar setiap tahunnya, sedangkan masa manfaat yang lebih lama akan membagi depresiasi dalam jangka waktu yang lebih panjang.

Pola Pemakaian

Proses pemakaian aset juga berperan dalam depresiasi. Semakin berat pemakaian suatu aset, semakin cepat masa manfaatnya habis dan semakin besar depresiasi yang harus dibebankan. 

Pola pemakaian ini sangat penting dalam menentukan berapa lama suatu aset dapat digunakan secara efektif. Biasanya, semakin sering dan berat suatu aset digunakan, maka semakin cepat depresiasi yang terjadi. 

Oleh karena itu, perusahaan perlu mempertimbangkan intensitas penggunaan aset saat menghitung beban penyusutan, dan bisa menggunakan rumus depresiasi untuk menghitung jumlah beban penyusutan berdasarkan durasi penggunaan.

Manfaat Perhitungan Depresiasi

Meskipun depresiasi berhubungan dengan penyusutan, perhitungan depresiasi memiliki berbagai manfaat penting bagi perusahaan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari perhitungan depresiasi:

Mendata Perolehan Keuntungan

Biaya depresiasi adalah faktor krusial dalam menghitung laba perusahaan. Oleh karena itu, salah satu manfaat pertama dari depresiasi adalah untuk memperoleh informasi tentang perolehan keuntungan perusahaan. 

Pengeluaran terkait dengan pembelian aktiva awal dan aktiva cadangan perlu dicatat dengan benar dalam laporan keuangan agar perusahaan dapat mengetahui besaran keuntungan yang diperoleh.

Mengetahui Harga Awal Aset

Manfaat penting lainnya dari perhitungan depresiasi adalah untuk mengetahui harga awal dari suatu aset. Dalam akuntansi, aset yang dibeli tidak hanya dilihat dari segi manfaatnya, tetapi juga harga perolehannya. 

Pengukuran harga awal aset didasarkan pada hak guna kerja dan kepemilikan aset tersebut. Gabungan antara kedua hal ini akan memengaruhi perhitungan beban operasional dan keuntungan yang terkait dengan aset tersebut.

Mengetahui Nilai Total Kalkulasi

Perhitungan depresiasi juga memungkinkan perusahaan untuk mengetahui total beban per periode, yang mencakup barang, keuangan, dan nilai aset dalam bisnis. 

Hal ini sangat penting untuk evaluasi kinerja perusahaan serta pengambilan keputusan strategi bisnis. Penggunaan depresiasi dalam akuntansi memungkinkan pencatatan per periode, yang berguna untuk analisis lebih lanjut dan penyesuaian strategi.

Meminimalisasi Kerugian

Pembelian aset yang tidak memberikan produktivitas yang diharapkan bisa menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Salah satu manfaat depresiasi adalah untuk membantu meminimalisir kerugian. 

Dengan depresiasi, perusahaan akan lebih memperhatikan bagaimana memaksimalkan aset yang dimiliki, serta mengalokasikan dana untuk membeli aset baru jika diperlukan, mengingat nilai aset yang terus menurun.

Mengetahui Biaya Depresiasi

Manfaat lainnya adalah perusahaan dapat mengetahui biaya depresiasi pada setiap periode. Biaya depresiasi ini berfungsi sebagai cadangan untuk membeli aset baru, mengingat aset lama yang sudah tidak bisa digunakan lagi. 

Dengan pencatatan dan perhitungan yang tepat, perusahaan bisa mempertimbangkan pengambilan keputusan terkait aset, seperti kapan membeli aset baru atau berapa banyak kapasitas produksi maksimal yang dapat dicapai dengan aset yang ada.

Metode-metode Perhitungan Depresiasi dan Rumusnya

Cara menghitung depresiasi ini dapat dilakukan dengan banyak metode depresiasi. Di bawah ini metode dan rumus depresiasi yang perlu kamu ketahui.

Metode Garis Lurus

Metode garis lurus bisa dikatakan sebagai cara menghitung depresiasi dengan asumsi berdasarkan kepada fungsi dari waktu, bukan dari fungsi pemakaian. 

Akibatnya, metode garis lurus ini kemudian dianggap kurang akurat sebab hasil konsumsi aset antar periode sama.

Rumus depresiasi metode garis lurus:

Nilai Penyusutan = (Harga Pendapatan – Nilai Residu) : Usia Ekonomis

Metode Depresiasi Khusus

Metode penyusutan ataupun depresiasi selanjutnya adalah metode depresiasi khusus. Dimana metode ini kemudian memiliki tujuan untuk mengetahui penyusutan manfaat aset sebuah perusahaan. 

Pada beberapa kasus, perusahaan kemudian tidak lagi dapat memilih salah satu metode penyusutan aktiva yang tetap dan sudah disebutkan di atas, karena aktiva yang terlibat kemudian memiliki karakteristik unik serta membutuhkan penerapan yang khusus.

Metode Saldo Menurun Ganda

Metode perhitungan depresiasi berikutnya adalah metode saldo menurun ganda. Metode perhitungan depresiasi ini biasanya digunakan pada akuntansi untuk dunia bisnis. 

Pada metode ini sendiri tak melibatkan nilai residu serta digunakan pada awal periode bisnis.

Rumus metode saldo menurun ganda:

Metode saldo menurun ganda = (Harga perolehan : Umur ekonomis) x 2

Misalnya, aset dengan masa manfaat lima tahun kemudian akan memiliki nilai timbal balik 1/5 atau 20%. Gandakan tarif, atau 40%, diterapkan pada nilai buku aset saat ini untuk kemudian dilakukan penyusutan. 

Meskipun kurs tetap konstan, nilai uang kemudian akan menurun seiring dengan waktu karena kurs dikalikan dengan basis yang dapat didepresiasi dan lebih kecil pada setiap periode.

Metode Unit Produksi

Metode unit produksi merupakan cara menghitung depresiasi dengan cara merencanakan perhitungan aset dalam satuan waktu (jam) dan berat (kg).

Rumus depresiasi unit produksi:

Depresiasi = (Harga pendapatan – Nilai residu) x (Pemanfaatan aset : Estimasi usia).

Sebagai penutup, pengertian depresiasi mencakup proses penyusutan nilai aset yang penting untuk diketahui dalam dunia akuntansi, guna mendukung perencanaan keuangan yang lebih baik.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

5 Film Netflix yang Banyak Ditonton di Indonesia: Rekomendasi dan Penilaian Berdasarkan Rating Penonton Terbaru

5 Film Netflix yang Banyak Ditonton di Indonesia: Rekomendasi dan Penilaian Berdasarkan Rating Penonton Terbaru

Pengertian Zona Ekonomi Eksklusif: Delimitasi hingga Fungsi

Pengertian Zona Ekonomi Eksklusif: Delimitasi hingga Fungsi

Mengenal Ragoon U9: Perangkat Canggih dengan Fitur Inovatif

Mengenal Ragoon U9: Perangkat Canggih dengan Fitur Inovatif

Mengenal Beberapa Penyebab Keputihan Berwarna Coklat

Mengenal Beberapa Penyebab Keputihan Berwarna Coklat

Apa Itu Swasembada Pangan: Kebijakan hingga Pencapaiannya

Apa Itu Swasembada Pangan: Kebijakan hingga Pencapaiannya