
JAKARTA - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) terus memperluas pemanfaatan energi listrik untuk mendukung kesejahteraan masyarakat di wilayah Kalimantan Timur, khususnya di sektor pertanian. Pada Selasa, 24 Juni 2025, PLN melalui Unit Pelaksana Proyek Kalimantan Bagian Timur 2 (UPP KLT 2) menyalurkan bantuan teknologi listrik terbaru kepada Kelompok Tani “Harapan Mandiri” di Kampung Buyung-Buyung, Kabupaten Berau.
Bantuan ini terdiri dari satu unit drone pertanian DJI Agras, pompa air bertenaga listrik, serta mesin penggiling hasil panen berbasis listrik. Ketiga perangkat tersebut diharapkan menjadi tulang punggung baru dalam aktivitas pertanian, mulai dari irigasi, pengolahan hasil panen, hingga penyemprotan pupuk dan pestisida secara presisi.
Smart Farming, Solusi Modern Tingkatkan Produktivitas
Baca JugaApakah Cadangan BatuBara Indonesia Masih Kompetitif di Masa Depan?
Program bantuan teknologi listrik ini membawa semangat baru bagi petani di Kampung Buyung-Buyung. Dikenalkan sebagai bagian dari konsep Smart Farming, teknologi ini bertujuan meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan secara berkelanjutan. Melalui pemanfaatan energi listrik, pertanian di kampung tersebut dapat berjalan lebih efisien dan ramah lingkungan.
Teknologi drone pertanian DJI Agras, misalnya, memungkinkan penyemprotan pupuk dan pestisida dengan akurasi tinggi, sehingga mengurangi penggunaan bahan kimia berlebihan dan dampak lingkungan. Sementara pompa air listrik mempermudah proses irigasi dengan biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan pompa konvensional berbahan bakar minyak. Mesin penggiling hasil panen listrik membantu petani mengolah produk pertanian lebih cepat dan higienis.
Jefri, Manajer PLN UPP KLT 2, menyatakan, “Bantuan ini menjadi harapan agar petani bisa melangkah sejajar dengan kemajuan zaman, memanfaatkan energi listrik untuk bertani lebih efisien dan cerdas.”
Kampung Buyung-Buyung Sentra Produksi Beras Berpotensi Besar
Kampung Buyung-Buyung dikenal sebagai salah satu sentra produksi beras terbesar di Kabupaten Berau. Keuletan masyarakatnya dalam bertani dan keterbukaan terhadap inovasi teknologi menjadikan kampung ini lokasi yang tepat untuk memulai transformasi pertanian berbasis listrik.
Dengan hadirnya teknologi listrik modern, diharapkan produktivitas beras di wilayah ini semakin meningkat dan mampu memenuhi kebutuhan pangan lokal hingga nasional. “Teknologi yang kami berikan akan mempercepat proses produksi, mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas hasil panen,” tambah Jefri.
PLN Komitmen Dukung Transisi Energi di Sektor Pertanian
General Manager PLN UIP KLT, Raja Muda Siregar, menegaskan bahwa dukungan terhadap sektor pertanian merupakan bagian penting dari komitmen PLN dalam mendorong transisi energi nasional yang menyeluruh. Menurutnya, transisi energi bukan hanya untuk industri dan transportasi, tapi juga harus mencakup sektor pertanian sebagai pilar strategis pembangunan daerah.
“Transisi energi tak hanya milik industri dan kendaraan. Pertanian juga harus menjadi bagian dari perubahan ini. Energi listrik mampu mendukung produktivitas dan efisiensi sekaligus memperkuat ketahanan pangan,” tegas Raja.
Dengan menghadirkan solusi berbasis listrik, PLN berharap petani semakin mandiri, produktif, dan mampu berkontribusi pada ekosistem energi bersih Indonesia. Program ini juga menjadi wujud nyata PLN dalam menghadirkan manfaat energi listrik yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.
Energi Listrik Motor Penggerak Ekonomi dan Kemandirian
Program Smart Farming yang diperkenalkan PLN bukan hanya tentang penyediaan alat pertanian modern, tapi juga tentang membuka peluang baru dalam meningkatkan kesejahteraan petani. Energi listrik yang selama ini hanya diidentikkan dengan penerangan kini bertransformasi menjadi motor penggerak ekonomi, inovasi, dan kemandirian di pelosok negeri.
“Kami ingin energi listrik tidak hanya dinikmati sebagai lampu yang menyala, tetapi juga sebagai kekuatan untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat dan mendukung inovasi di sektor pertanian,” ujar Raja Muda Siregar.
Dampak Positif bagi Masyarakat dan Lingkungan
Penerapan teknologi listrik di sektor pertanian di Kampung Buyung-Buyung diharapkan membawa dampak positif jangka panjang. Selain meningkatkan hasil panen dan efisiensi, teknologi ini juga mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang selama ini menjadi sumber polusi dan biaya besar.
Para petani diharapkan dapat belajar memanfaatkan teknologi secara maksimal untuk menghadapi tantangan pertanian modern seperti perubahan iklim dan kebutuhan pasar yang semakin kompetitif.
Dengan penyaluran bantuan teknologi listrik kepada Kelompok Tani “Harapan Mandiri” di Kampung Buyung-Buyung, PLN membuktikan komitmennya dalam memperluas manfaat energi listrik sebagai solusi pembangunan berkelanjutan. Smart Farming menjadi langkah konkret dalam mendorong produktivitas pertanian yang efisien, ramah lingkungan, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Keberhasilan program ini dapat menjadi contoh bagi wilayah lain dalam mengadopsi teknologi pertanian berbasis listrik. Energi listrik tidak hanya menjadi kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga katalisator transformasi ekonomi dan sosial di sektor pertanian Indonesia.

Sindi
Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Maccaferri Perkuat Infrastruktur Berkelanjutan Lewat Teknologi dan TKDN
- Selasa, 24 Juni 2025
Oppo Reno 14 5G Resmi Meluncur dengan Kamera Selfie 50 MP dan Fast Charging 80W
- Selasa, 24 Juni 2025
Xiaomi Smart Band 10 Muncul di Situs Retail Jelang Peluncuran Resmi 30 Juni 2025
- Selasa, 24 Juni 2025
Berita Lainnya
Techno Camon 60 vs Poco M6 Pro: Perbandingan Terbaik di Kelas Mid-Range 2025
- Selasa, 24 Juni 2025