Lotte Chemical dan Asahimas Chemical Teken Kemitraan Strategis, Dorong Kemandirian Industri Petrokimia Nasional
- Kamis, 08 Mei 2025

JAKARTA – Industri petrokimia nasional kembali mencatatkan langkah signifikan. PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) resmi menjalin kemitraan strategis jangka panjang dengan PT Asahimas Chemical (ASC) untuk pasokan bahan baku etilena. Perjanjian jual beli ini akan berlangsung selama 10 tahun dan ditandatangani secara resmi.
Kerja sama antara dua pemain besar sektor kimia tersebut menjadi momentum penting dalam memperkuat rantai pasok industri petrokimia nasional. Dengan adanya pasokan etilena dari dalam negeri, Indonesia berupaya mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku dan sekaligus meningkatkan efisiensi produksi industri dalam negeri.
Presiden Direktur PT Lotte Chemical Indonesia, Yim Dong Hee, menyebut kemitraan ini merupakan langkah strategis yang tidak hanya mempererat hubungan bisnis antarkorporasi, tetapi juga memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan industri nasional secara berkelanjutan.
Baca JugaFOMO Olahraga Lari yang Sedang Menyerang Anak Muda: Tren Sehat atau Hanya Ikutan Mode
“Dengan memasok etilena hasil produksi dalam negeri kepada ASC, kami tidak hanya mendukung mitra kami tetapi juga ikut memperkuat ketahanan ekonomi nasional,” ujar Yim dalam keterangannya.
Etilena Domestik, Efisiensi dan Daya Saing
Etilena merupakan bahan baku utama dalam produksi berbagai produk kimia turunan seperti plastik, resin, dan bahan sintetis lainnya. Selama ini, Indonesia masih cukup bergantung pada impor etilena untuk memenuhi kebutuhan industri, sehingga kemitraan ini dipandang sebagai solusi strategis.
Yim menambahkan, kemitraan jangka panjang ini juga menjadi wujud komitmen Lotte Chemical terhadap pertumbuhan industri yang berkelanjutan. Dengan pasokan stabil dari dalam negeri, industri petrokimia dapat menjaga kontinuitas produksi sekaligus mengurangi risiko fluktuasi harga akibat dinamika global.
“Kami optimistis kerja sama ini akan membuka lebih banyak peluang sinergi ke depan dan membantu memperkuat daya saing industri kimia nasional di pasar regional,” tambahnya.
LCI saat ini tengah mengoperasikan fasilitas Naphtha Cracker berteknologi mutakhir yang memiliki kapasitas produksi mencapai 1 juta ton etilena per tahun. Dengan kapasitas ini, LCI dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan etilena dalam negeri, termasuk untuk ASC, sekaligus membantu mengurangi beban impor nasional.
ASC Dorong TKDN dan Hilirisasi Industri
Presiden Direktur PT Asahimas Chemical, Eddy Sutanto, menyambut positif kemitraan ini. Menurutnya, kerja sama jangka panjang dengan LCI tidak hanya menjamin ketersediaan pasokan etilena yang lebih stabil, tetapi juga mendukung peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam proses produksi.
“Dengan adanya pasokan etilena dari dalam negeri, kami dapat mengoptimalkan pemanfaatan bahan baku lokal dan meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong hilirisasi industri,” jelas Eddy.
Ia menekankan bahwa pemanfaatan bahan baku dalam negeri menjadi krusial dalam menciptakan ekosistem industri yang lebih efisien dan berkelanjutan. Dalam jangka panjang, langkah ini diharapkan dapat memperkuat struktur industri nasional dan memperluas jangkauan ekspor produk petrokimia Indonesia.
Dukung Neraca Perdagangan dan Investasi Sektor Kimia
Kerja sama antara LCI dan ASC dipandang sebagai langkah strategis dalam upaya memperkuat neraca perdagangan Indonesia. Dengan mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor dan meningkatkan nilai tambah produksi dalam negeri, Indonesia memiliki peluang besar untuk menyeimbangkan defisit perdagangan sektor kimia.
Analis industri mencatat bahwa industri petrokimia merupakan salah satu tulang punggung sektor manufaktur nasional yang memiliki efek ganda (multiplier effect) tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi. Selain menciptakan lapangan kerja, sektor ini juga menopang kebutuhan bahan baku industri hilir seperti otomotif, tekstil, hingga konstruksi.
Dukungan terhadap penguatan sektor hulu kimia seperti pasokan etilena akan menjadi kunci keberhasilan hilirisasi industri yang tengah digalakkan oleh pemerintah. Hal ini juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang mendorong transformasi ekonomi melalui industrialisasi dan penguatan struktur manufaktur.
Kemitraan LCI dan ASC menambah daftar panjang sinergi strategis antara pelaku industri besar yang berorientasi pada pengembangan berkelanjutan. Jika konsisten dijalankan, kolaborasi ini berpotensi menciptakan efek domino positif di berbagai sektor industri serta meningkatkan posisi Indonesia dalam rantai pasok global.

Alif Bais Khoiriyah
Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.