Wapres Gibran Minta Waskita Karya Percepat Pembangunan Bendungan Mbay untuk Dukung Ketahanan Pangan dan Ekonomi NTT
- Kamis, 08 Mei 2025

JAKARTA — Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka meminta PT Waskita Karya (Persero) Tbk untuk mempercepat pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Proyek Strategis Nasional (PSN) ini diharapkan segera memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam mendukung ketahanan pangan, penyediaan air bersih, pengurangan risiko banjir, serta pengembangan sektor pariwisata lokal.
Permintaan percepatan ini disampaikan Wapres Gibran saat melakukan kunjungan kerja ke area proyek Bendungan Mbay pada awal Mei 2025. Dalam kunjungannya, Wapres menegaskan pentingnya proyek tersebut bagi pembangunan dan pemerataan ekonomi di wilayah timur Indonesia.
“Pembangunan Bendungan Mbay perlu dipercepat agar manfaatnya segera dirasakan masyarakat, terutama untuk sektor pertanian produktif dan penyediaan air bersih. Proyek ini juga memiliki potensi besar sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru dan pengembangan pariwisata di Pulau Flores,” ujar Wapres Gibran.
Baca JugaMusim Haji 2025, Kereta Api Haramain Tambah 400 Ribu Kursi, Fasilitasi Dua Juta Jamaah
Dukung Pertanian, Energi Terbarukan, dan Pengurangan Risiko Banjir
Bendungan Mbay dibangun dengan kapasitas tampung normal mencapai 52,89 juta meter kubik dan memiliki luas genangan sekitar 587,61 hektare. Infrastruktur ini ditargetkan mampu mendukung penyediaan air irigasi ke lahan seluas 6.240 hektare, yang berpotensi mendongkrak produktivitas pertanian di Kabupaten Nagekeo, khususnya di kawasan Desa Rendubutowe.
Direktur Operasi II PT Waskita Karya, Dhetik Ariyanto, memastikan pihaknya akan menyelesaikan proyek sesuai jadwal dengan tetap menjaga kualitas pekerjaan. Ia menyebut proyek ini sebagai kontribusi nyata Waskita dalam mewujudkan kemandirian bangsa melalui pembangunan infrastruktur strategis.
“Bendungan Mbay nantinya mampu menyuplai air irigasi ke lahan seluas 6.240 hektare. Maka diharapkan produksi pertanian di wilayah Kabupaten Nagekeo bisa meningkat signifikan,” kata Dhetik dalam keterangannya.
Selain mendukung sektor pertanian, bendungan ini juga memiliki potensi dalam penyediaan air baku sebesar 205 liter per detik dan pengembangan energi terbarukan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas hingga 117,5 MegaWatt.
Kurangi Risiko Banjir dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal
Bendungan Mbay dirancang untuk memiliki dampak ganda (multiplier effects) yang luas, termasuk mereduksi risiko banjir di area hilir seluas 3.200 hektare, serta meningkatkan akses air bersih untuk masyarakat.
Dhetik menambahkan bahwa proyek ini juga mengedepankan prinsip pembangunan berkelanjutan dan pengelolaan lingkungan. Waskita Karya menyatakan bahwa proyek tersebut akan turut mengangkat potensi wisata lokal, menjadikan bendungan sebagai salah satu destinasi wisata baru di wilayah Flores.
“Dalam pembangunannya, Waskita memperhatikan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Proyek ini pun didesain bisa mereduksi banjir di wilayah hilir dan menjadi potensi wisata baru di Nagekeo,” jelas Dhetik.
Ia juga menyampaikan bahwa Waskita Karya telah berpengalaman lebih dari enam dekade dalam membangun infrastruktur strategis di Indonesia dan akan terus mendukung program pembangunan pemerintah.
“Sebagai BUMN konstruksi berpengalaman lebih dari 64 tahun, kami bangga dapat terus mendukung program pemerintah. Ke depannya, Waskita akan terus membangun berbagai infrastruktur guna mendorong pembangunan serta pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia,” ujar Dhetik.
Strategi Pemerintah Dorong Pemerataan Pembangunan di Wilayah Timur
Pemerintah menempatkan proyek Bendungan Mbay sebagai salah satu dari sekian banyak Proyek Strategis Nasional yang bertujuan mempercepat pembangunan di wilayah Indonesia bagian timur. Kehadiran bendungan ini dinilai strategis karena tak hanya berfungsi sebagai sarana penyimpanan air, tapi juga sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Dengan dukungan infrastruktur seperti bendungan, kawasan pertanian di Nagekeo diharapkan tidak hanya produktif, tetapi juga mampu menjadi sentra distribusi pangan untuk kawasan Nusa Tenggara Timur.
Selain itu, kemunculan objek wisata baru berbasis air dinilai dapat menggerakkan ekonomi kreatif dan industri pariwisata lokal, memberikan lapangan pekerjaan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Alif Bais Khoiriyah
Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.