Kedai Spesial Ayam Kampung Klojen, Primadona Baru Kuliner Khas di Malang dengan Cita Rasa Tradisional dan Harga Terjangkau

Kedai Spesial Ayam Kampung Klojen, Primadona Baru Kuliner Khas di Malang dengan Cita Rasa Tradisional dan Harga Terjangkau

JAKARTA – Kuliner khas berbahan dasar ayam kampung kembali menjadi primadona di Kota Malang. Salah satu destinasi kuliner yang kini tengah digandrungi adalah Kedai Spesial Ayam Kampung Klojen, yang terletak di area Pasar Klojen, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Kedai ini menawarkan berbagai olahan ayam kampung dengan cita rasa khas Nusantara yang menggugah selera, sekaligus menghadirkan pengalaman makan tradisional dengan harga terjangkau.

Kedai yang dikelola oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ini menyajikan lima varian masakan ayam kampung andalan, yakni Ayam Bakar Taliwang, Ayam Bakar Madu, Ayam Goreng Kremes, Ayam Goreng Laos, dan Ayam Betutu. Seluruh menu disiapkan dengan menggunakan bahan utama ayam kampung segar, yang dikenal lebih gurih dan sehat dibandingkan ayam potong biasa.

“Di sini spesial Ayam Kampung. Menu-menunya semua pakai Ayam Kampung. Bisa beli ayamnya satu ekor, bisa juga pakai nasi. Per porsinya beda-beda harganya,” kata Indah, penjaga Kedai Spesial Ayam Kampung saat ditemui Malang.

Baca Juga

FOMO Olahraga Lari yang Sedang Menyerang Anak Muda: Tren Sehat atau Hanya Ikutan Mode

Harga Terjangkau untuk Semua Kalangan

Kedai ini menyediakan dua pilihan utama untuk pelanggan, yaitu ayam kampung utuh dan paket nasi ayam. Satu ekor ayam kampung dihargai Rp 75 ribu, lengkap dengan pilihan lima bumbu khas sesuai selera. Sementara untuk paket nasi ayam, pelanggan cukup merogoh kocek Rp 25 ribu per porsi. Bila hanya ingin menikmati lauk ayamnya saja tanpa nasi, cukup membayar Rp 20 ribu.

“Biasanya ya makan pakai nasi. Lebih banyak suka makan di tempat sih. Tapi kalau nasinya habis, ya mereka beli lauk ayamnya saja. Di sini nasinya cepat habis,” ujar Indah, menggambarkan antusiasme pengunjung terhadap menu yang ditawarkan.

Salah satu menu yang paling diminati pelanggan adalah Ayam Bakar Taliwang, yang dikenal dengan bumbu pedas manis dan aroma rempah yang khas. Selain karena kelezatannya, potongan ayam yang besar dan tidak pelit membuat pelanggan merasa puas dengan porsinya.

Buka Setiap Hari, Laris Manis Setiap Pagi

Kedai Spesial Ayam Kampung Klojen buka setiap hari pukul 07.00 hingga 12.00 WIB, menyasar pelanggan pagi hingga menjelang siang. Dalam sehari, 20 hingga 50 paket ayam dapat terjual habis, dan jumlah ini biasanya meningkat drastis pada akhir pekan atau hari libur nasional, ketika kunjungan ke Pasar Klojen membludak.

Tak hanya melayani makan di tempat, kedai ini juga melayani pesanan dalam bentuk nasi kotakan yang biasa dipesan untuk acara komunitas, kegiatan sosial, hingga program berbagi makanan. Pemesanan dilakukan langsung di kedai, dengan pengambilan dilakukan keesokan hari sesuai kesepakatan.

Mendukung UMKM dan Tradisi Kuliner Lokal

Kehadiran Kedai Spesial Ayam Kampung Klojen tidak hanya menambah ragam kuliner Malang, tetapi juga menjadi bentuk dukungan terhadap penguatan UMKM lokal. Dengan menggunakan bahan baku ayam kampung dari peternak setempat, serta pengolahan bumbu secara manual, kedai ini menjaga keaslian rasa sekaligus memberdayakan ekonomi lokal.

“Menu ayam kampung ini cocok untuk semua usia. Dari anak-anak sampai orang tua suka karena rasanya tidak terlalu pedas dan lebih sehat. Harapan kami, kedai ini bisa terus berkembang dan dikenal lebih luas,” tambah Indah.

Alternatif Kuliner Tradisional di Tengah Kota

Lokasinya yang strategis di pusat kota dan dekat pasar tradisional menjadikan Kedai Spesial Ayam Kampung sebagai destinasi sarapan favorit warga lokal maupun wisatawan. Dengan harga bersahabat, rasa yang khas, dan pelayanan yang ramah, kedai ini layak menjadi salah satu referensi utama dalam menjelajahi cita rasa autentik Malang.

Dengan mengusung konsep sederhana namun mengedepankan kualitas rasa, Kedai Spesial Ayam Kampung Klojen membuktikan bahwa kuliner tradisional tetap memiliki tempat istimewa di hati masyarakat, sekaligus menjadi simbol kebanggaan akan warisan kuliner Indonesia yang patut dilestarikan.