Pabrik Panel Surya Terbesar di Indonesia Diluncurkan oleh PLN Indonesia Power
- Kamis, 14 November 2024

Kendal — PLN Indonesia Power (PLN IP) melalui anak usaha dalam perusahaan patungan telah meresmikan pabrik solar panel berkapasitas produksi 1 Gigawatt Peak (GWp), menjadikannya fasilitas pertama dan terbesar di Indonesia yang terintegrasi. Peluncuran pabrik di Kendal, Jawa Tengah ini merupakan langkah konkret mendukung target _Net Zero Emission (NZE)_ 2060.
Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian dari Kementerian Perindustrian, Yan Sibarang Tandiele, mengapresiasi kecepatan pembangunan pabrik ini serta komitmennya terhadap Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebagaimana ditetapkan pemerintah. "Soft Launching pabrik ini merupakan prestasi luar biasa dalam waktu singkat, hanya 10 bulan. Dengan tambahan kapasitas 1 GWp, total kapasitas nasional mencapai 4,7 GWp. Terima kasih kepada PLN atas dedikasi mereka pada pemenuhan TKDN," jelas Yan.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Sahid Junaidi, turut memberikan apresiasi dan menyatakan optimisme terkait pencapaian ini yang akan mendorong pertumbuhan sektor energi terbarukan di Indonesia. "Pembangunan yang cepat ini memperlihatkan perkembangan positif EBT nasional," katanya.
Baca JugaWaskita Karya Rampungkan 88 Proyek Strategis Nasional dalam 10 Tahun
Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero), Hartanto Wibowo, menyatakan bahwa beroperasinya pabrik ini adalah langkah penting bagi transisi energi nasional dan menuju swasembada energi. "Kehadiran pabrik ini menunjukkan komitmen PLN untuk mendukung swasembada energi, sesuai arahan Presiden RI," ujarnya.
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa melalui perusahaan patungan antara PLN Indonesia Power Renewables, Trina Solar Co. Ltd, dan PT Dian Swastatika Sentosa, PT Trina Mas Agra Indonesia (TMAI) siap memproduksi modul panel surya terintegrasi menggunakan teknologi _Tunnel Oxide Passivated Contact (TOPCon)_ dengan efisiensi panel hingga 23,2%. Teknologi ini belum ada di dalam negeri dan menawarkan peningkatan efisiensi dibandingkan rata-rata yang ada.
Edwin menegaskan, selain mendukung percepatan transisi energi, pabrik ini berkontribusi pada program TKDN sebagaimana diatur oleh Peraturan Kementerian Perindustrian Nomor 34 Tahun 2024. Dengan adanya pabrik ini, ketergantungan pada impor komponen energi dapat dikurangi, meningkatkan kemandirian industri energi terbarukan domestik.
Ia menambahkan bahwa pabrik ini tidak hanya membantu pencapaian target _NZE_ 2060, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru, mendukung ekonomi masyarakat, serta memperkuat industri lokal.
Wakil Direktur Utama PT Trina Mas Agra Indonesia (TMAI), Lokita Prasetya, mengungkapkan bahwa pembangunan pabrik di atas lahan seluas 7 hektar ini sesuai dengan target dan siap memenuhi kebutuhan pasar domestik. "Pabrik ini mampu memproduksi modul panel surya terbesar di Indonesia hingga 720 Watt Peak per modul dengan efisiensi mencapai 23,2%," kata Lokita, seraya berharap dukungan dari pemerintah dan PLN untuk meningkatkan permintaan pasar dalam negeri.
Informasi lebih lanjut terkait berita PLN Indonesia Power tersedia di portal www.plnindonesiapower.co.id.

Redaksi
Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Maccaferri Perkuat Infrastruktur Berkelanjutan Lewat Teknologi dan TKDN
- Selasa, 24 Juni 2025
Oppo Reno 14 5G Resmi Meluncur dengan Kamera Selfie 50 MP dan Fast Charging 80W
- Selasa, 24 Juni 2025
Xiaomi Smart Band 10 Muncul di Situs Retail Jelang Peluncuran Resmi 30 Juni 2025
- Selasa, 24 Juni 2025
Berita Lainnya
Techno Camon 60 vs Poco M6 Pro: Perbandingan Terbaik di Kelas Mid-Range 2025
- Selasa, 24 Juni 2025