Rabu, 25 Juni 2025

Kongres PSSI 2025 Tegaskan Peran Strategis Asprov Askot dan Askab Sebagai Ujung Tombak Pembinaan Sepak Bola Nasional untuk Memperkuat Talenta

Kongres PSSI 2025 Tegaskan Peran Strategis Asprov Askot dan Askab Sebagai Ujung Tombak Pembinaan Sepak Bola Nasional untuk Memperkuat Talenta
Kongres PSSI 2025 Tegaskan Peran Strategis Asprov Askot dan Askab Sebagai Ujung Tombak Pembinaan Sepak Bola Nasional untuk Memperkuat Talenta

JAKARTA – Kongres Biasa PSSI 2025 menegaskan peran krusial Asosiasi Provinsi (Asprov), Asosiasi Kota (Askot), dan Asosiasi Kabupaten (Askab) sebagai ujung tombak pembinaan sepak bola di Indonesia. Perubahan signifikan ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sebagai bagian dari revisi Statuta PSSI 2025 yang memprioritaskan penguatan pengelolaan sepak bola di tingkat daerah.

Dalam konferensi pers usai kongres, Erick Thohir menjelaskan bahwa salah satu hasil utama kongres adalah pengesahan Statuta PSSI 2025 yang memberi mandat besar kepada Asprov, Askot, dan Askab untuk menjadi garda terdepan dalam membangun sepak bola nasional secara merata.

"Yang terpenting dalam perubahan statuta itu, peran sepak bola nasional sekarang tidak hanya bergantung pada pusat, tetapi justru ujung tombaknya sekarang ada di daerah-daerah," ungkap Erick kepada media, dikutip dari laman resmi PSSI.

Baca Juga

Kemenperin Percepat Hilirisasi Industri Gula Sawit dari Batang

Perubahan statuta ini memperkuat posisi Asprov dalam struktur organisasi PSSI. Ketua Asprov tetap akan dipilih secara terbuka, sementara pimpinan Asprov diberikan kewenangan untuk menunjuk ketua Askot dan Askab sebagai bagian dari strategi membangun infrastruktur sepak bola yang solid di tingkat lokal.

Erick mencontohkan bagaimana selama ini koordinasi antara Asprov dan Askot seringkali mengalami kendala, terutama dalam penyelenggaraan kompetisi di tingkat daerah. Namun dengan sinergi baru, mereka berharap kompetisi Liga 4 yang berlangsung selama empat bulan di tingkat kota dapat berjalan lebih terstruktur. Juara dari Liga 4 kota akan berlanjut ke kompetisi Liga 3 tingkat provinsi, sehingga terdapat kesinambungan dan fleksibilitas dalam sistem kompetisi.

"Bali jadi contoh menarik. Dari sembilan kabupaten/kota di sana, hanya dua kota yang memiliki klub dengan jumlah cukup besar, yakni 14 klub. Sisanya terlalu sedikit untuk membangun kompetisi yang efektif," jelas Erick.

Lebih lanjut, Erick mengangkat tantangan geografis Indonesia yang sangat kompleks sebagai alasan pentingnya fleksibilitas dalam pengelolaan sepak bola daerah. Dengan 17 ribu pulau yang tersebar, perjalanan antar daerah terkadang memakan waktu hingga delapan jam.

"Misalnya di Kalimantan Timur, ada satu pulau yang lebih dekat ke Kalimantan Utara daripada ke pusat provinsi. Kalau stigmanya kaku, mereka jadi tidak bisa berkompetisi. Dengan sinergi Asprov dan Askot, wilayah itu bisa ‘dipinjam’ Kalimantan Utara agar klub tetap bisa berlaga tanpa harus menempuh perjalanan jauh yang membebani biaya," kata Erick.

Menurutnya, selama ini pembinaan sepak bola kerap terkendala dana karena terlalu bergantung pada pusat. Melalui penguatan peran Asprov, Askot, dan Askab yang didukung oleh regulasi daerah dan pendanaan APBD, pembinaan dan pengembangan sepak bola di berbagai daerah diharapkan berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.

Kongres juga menetapkan Presiden RI, Prabowo Subianto, sebagai Dewan Kehormatan PSSI. Langkah ini sebagai simbol sinergi kuat antara PSSI dan pemerintah dalam memajukan sepak bola nasional.

Selain itu, PSSI juga berencana melakukan revisi lanjutan terhadap statuta sesuai masukan dari Asprov. "Setelah bulan ini, kami akan mengadakan roadshow konsolidasi sepak bola nasional untuk memperkuat sinergi di semua tingkat," tutup Erick.

Dengan perubahan ini, PSSI berharap pembinaan sepak bola dapat merata hingga ke akar rumput, memperkuat talenta lokal, dan mengoptimalkan potensi seluruh daerah demi kemajuan sepak bola Indonesia di masa depan.

Alif Bais Khoiriyah

Alif Bais Khoiriyah

Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Techno Camon 60 vs Poco M6 Pro: Perbandingan Terbaik di Kelas Mid-Range 2025

Techno Camon 60 vs Poco M6 Pro: Perbandingan Terbaik di Kelas Mid-Range 2025

5 Film Netflix yang Banyak Ditonton di Indonesia: Rekomendasi dan Penilaian Berdasarkan Rating Penonton Terbaru

5 Film Netflix yang Banyak Ditonton di Indonesia: Rekomendasi dan Penilaian Berdasarkan Rating Penonton Terbaru

Pengertian Zona Ekonomi Eksklusif: Delimitasi hingga Fungsi

Pengertian Zona Ekonomi Eksklusif: Delimitasi hingga Fungsi

Mengenal Ragoon U9: Perangkat Canggih dengan Fitur Inovatif

Mengenal Ragoon U9: Perangkat Canggih dengan Fitur Inovatif

Mengenal Beberapa Penyebab Keputihan Berwarna Coklat

Mengenal Beberapa Penyebab Keputihan Berwarna Coklat