Imunisasi Lengkap: Investasi Seumur Hidup untuk Kesehatan Anak yang Tak Ternilai dan Kunci Perlindungan dari Penyakit Berbahaya Sejak Dini
- Selasa, 06 Mei 2025

JAKARTA - Imunisasi anak merupakan langkah penting yang harus diutamakan oleh setiap orangtua untuk menjaga kesehatan dan masa depan buah hati. Dengan memberikan imunisasi lengkap sejak dini, orangtua tidak hanya melindungi anak dari berbagai penyakit menular berbahaya, tetapi juga membantu mengurangi tingkat keparahan infeksi serta memberi manfaat jangka panjang bagi kesehatan anak.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr. R. Vini Adiani Dewi, dalam acara peringatan Pekan Imunisasi Dunia 2025 yang diadakan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Jawa Barat di Bandung, mengungkapkan pentingnya imunisasi dalam upaya preventif untuk kesehatan masyarakat. Ia menjelaskan bahwa imunisasi telah terbukti menjadi salah satu intervensi kesehatan masyarakat paling aman dan efektif sepanjang sejarah.
"Contoh sukses yang paling menonjol adalah pemberantasan penyakit cacar atau smallpox, yang dulunya mematikan, kini telah berhasil diberantas berkat keberhasilan program vaksinasi global," kata dr. Vini Adiani Dewi.
Baca Juga13 CPNS Dokter Spesialis Mulai Bertugas di RS Pemprov Kaltim, Dinkes Gelar Orientasi Khusus
Kemajuan Program Imunisasi di Jawa Barat
Provinsi Jawa Barat telah mencatatkan kemajuan yang signifikan dalam program imunisasi dasar lengkap. Berdasarkan data yang dirilis oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, cakupan imunisasi anak terus mengalami peningkatan yang konsisten dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun 2020, cakupan imunisasi mencapai 87,4 persen, kemudian meningkat menjadi 89,9 persen pada 2021, dan melesat tajam mencapai 107 persen pada tahun 2022.
"Prestasi ini tidak hanya mencerminkan keberhasilan di tingkat provinsi, tetapi juga menunjukkan bahwa Jawa Barat telah melampaui rata-rata capaian nasional yang berada di kisaran 84 persen pada 2022," lanjut dr. Vini.
Pencapaian tersebut menunjukkan komitmen yang tinggi dari pemerintah dan masyarakat dalam memastikan bahwa anak-anak mendapatkan imunisasi yang lengkap, yang pada gilirannya dapat melindungi mereka dari ancaman berbagai penyakit berbahaya.
Pentingnya Imunisasi untuk Pencegahan Penyakit
Ketua IDAI Cabang Jawa Barat, Dr. Anggraini Alam, Sp.A(K), juga menekankan bahwa imunisasi adalah fondasi utama untuk mencegah penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. Salah satunya adalah vaksinasi untuk mencegah dengue, penyakit yang kini sudah memiliki vaksinasi yang efektif.
“Kita perlu ingat bahwa dengue bukanlah penyakit musiman. Ia bisa menyerang siapa saja, tanpa memandang usia, lokasi, maupun gaya hidup. Tidak ada obat khusus untuk dengue, sehingga pencegahan menjadi kunci utama. Salah satunya melalui penerapan 3M Plus dan vaksinasi,” ujar Dr. Anggraini.
Vaksin dengue ini dapat diberikan mulai usia 6 hingga 45 tahun, dengan dua dosis yang disuntikkan dalam jarak tiga bulan. Ini adalah langkah penting dalam melindungi masyarakat dari ancaman penyakit yang telah menjadi perhatian global.
Rekomendasi Jadwal Imunisasi dari IDAI
Dokter spesialis anak, Dr. Eddy Fadlyana, menjelaskan bahwa jadwal imunisasi yang direkomendasikan oleh IDAI telah disusun berdasarkan bukti ilmiah terbaru untuk memastikan perlindungan optimal sesuai dengan tahap pertumbuhan anak. Ada lima jenis imunisasi utama yang wajib diberikan untuk melindungi anak dari ancaman penyakit serius, yaitu vaksin hepatitis, polio, DTP (difteri, tetanus, dan pertusis), campak-rubella, dan pneumonia (PCV).
“Imunisasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa anak-anak kita terlindungi sejak dini dari penyakit yang bisa menimbulkan kecacatan atau bahkan kematian. Kami selalu mengingatkan orangtua untuk tidak menunda-nunda pemberian vaksin yang telah dijadwalkan,” ujar Dr. Eddy.
Tantangan Imunisasi: Misinformasi dan Akses
Namun, meski program imunisasi terus berjalan, tantangan besar masih tetap ada, salah satunya adalah literasi kesehatan masyarakat. Data tahun 2023 menunjukkan bahwa sekitar 432.615 anak di Indonesia belum mendapatkan imunisasi sama sekali. Salah satu faktor utama penyebabnya adalah maraknya informasi keliru atau hoaks terkait vaksin yang tersebar luas di media sosial.
Banyak orangtua yang, akibat ketakutan yang disebabkan oleh informasi yang tidak benar, ragu atau bahkan menolak memberikan imunisasi kepada anak-anak mereka. Keadaan ini menunjukkan bahwa masih diperlukan edukasi berkelanjutan serta pendekatan komunikasi yang tepat agar masyarakat bisa kembali memahami pentingnya imunisasi.
“Misinformasi yang berkembang di media sosial sangat berbahaya, karena dapat menimbulkan ketakutan dan keraguan di kalangan orangtua. Edukasi yang terus-menerus dan pendekatan yang persuasif sangat dibutuhkan untuk meyakinkan masyarakat bahwa imunisasi adalah investasi terbaik untuk kesehatan anak,” tambah dr. Vini.
Menyongsong Masa Depan Kesehatan Anak
Imunisasi lengkap tidak hanya memberi manfaat bagi anak pada masa kecil, tetapi juga menjadi investasi jangka panjang untuk kesehatan mereka di masa depan. Program imunisasi yang efektif akan membantu Indonesia mewujudkan generasi yang sehat dan bebas dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah. Ke depan, diharapkan semakin banyak orangtua yang menyadari betapa pentingnya imunisasi sebagai langkah awal untuk melindungi masa depan anak-anak mereka.
Sebagai penutup, dr. Vini menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat dalam memastikan agar program imunisasi ini bisa berjalan dengan lancar dan menjangkau seluruh anak di Indonesia. "Imunisasi adalah investasi seumur hidup untuk anak-anak kita, dan keberhasilan program ini akan menentukan kualitas kesehatan generasi mendatang," pungkasnya.

Alif Bais Khoiriyah
Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.