Kamis, 08 Mei 2025

Kota Blitar Jadi Lokasi Strategis, Dinkes dan Kemenkes Susun Renstra Kesehatan Berbasis Analisis Situasi

Kota Blitar Jadi Lokasi Strategis, Dinkes dan Kemenkes Susun Renstra Kesehatan Berbasis Analisis Situasi
Kota Blitar Jadi Lokus Strategis, Dinkes dan Kemenkes Susun Renstra Kesehatan Berbasis Analisis Situasi

JAKARTA — Dalam rangka memperkuat sistem tata kelola kesehatan di daerah, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menggelar Workshop Analisis Situasi dan Pendampingan Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) sektor kesehatan. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai 6 hingga 9 Mei 2025, di Hotel Puri Perdana, Kota Blitar.

Kota Blitar ditunjuk sebagai salah satu lokus strategis nasional dalam pengembangan proyek kesehatan oleh Biro Perencanaan dan Anggaran Kemenkes. Penunjukan ini menandai komitmen pemerintah pusat dalam mempercepat penguatan sistem kesehatan di tingkat daerah yang berkelanjutan dan berbasis data.

Menuju Blitar Kota Sehat, Perencanaan Harus Inovatif dan Terukur

Baca Juga

Apple Ungkap Tips Maksimalkan Tombol Kamera iPhone 16: Akses Cepat, Presisi Tinggi, dan Siap Gunakan AI Visual

Walikota Blitar, H. Syauqul Muhibbin, S.H.I., menyambut baik pelaksanaan workshop ini dan menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan. Ia berharap momentum ini menjadi tonggak lahirnya kebijakan kesehatan yang inovatif dan menjawab tantangan pelayanan kesehatan masyarakat di masa depan.

“Kami harapkan Kota Blitar bisa menjadi pusat rujukan kesehatan dari daerah lainnya, menuju Blitar sebagai Kota Sehat,” ujar Walikota yang akrab disapa Mas Ibbin, saat membuka kegiatan secara resmi.

Mas Ibbin juga menekankan pentingnya evidence-based planning dalam merancang program prioritas, agar mampu memberikan dampak langsung terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Dinkes Libatkan Tim Khusus Susun Dokumen Renstra dan Renja Kesehatan

Kepala Dinas Kesehatan Kota Blitar, Dharma Setiawan, menyebut bahwa kegiatan ini sangat strategis untuk menyusun rencana kerja yang terukur, terintegrasi, dan sesuai arah kebijakan nasional. Pihaknya telah membentuk tim yang terdiri dari lima penanggung jawab utama guna menyusun dokumen Renstra (Rencana Strategis) dan Renja (Rencana Kerja) yang selaras dengan tantangan riil di lapangan.

“Kami harap ini bisa membantu kami menjawab tantangan dan menghasilkan perencanaan kerja yang benar-benar terukur dan menyentuh persoalan riil,” tegas Dharma.

Ia menambahkan bahwa dengan adanya pendampingan dari akademisi dan tim teknis Kemenkes, dokumen yang dihasilkan diharapkan bukan hanya formalitas, melainkan dapat menjadi rujukan pelaksanaan program kesehatan yang efektif dan tepat sasaran.

Kemenkes dan FKM Unair Lakukan Pemetaan Masalah Kesehatan Blitar

Kegiatan ini turut didampingi langsung oleh Tim Tata Kelola Kesehatan Kemenkes yang berasal dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair), Surabaya. Tim ini diketuai oleh Setya Haksama, yang menegaskan bahwa workshop ini bukan sekadar penyusunan dokumen, tetapi merupakan proses penting dalam melakukan pemetaan permasalahan kesehatan di Kota Blitar secara menyeluruh.

“Semua kita review, dari kondisi eksisting, program yang sudah jalan, hingga peluang pengembangan, agar bisa sejalan dengan visi pusat dan daerah,” jelas Setya.

Setya menambahkan, proses ini mencakup analisis terhadap sistem pelayanan kesehatan, kapasitas SDM kesehatan, infrastruktur, serta potensi kolaborasi lintas sektor yang dapat mendukung keberhasilan program strategis di bidang kesehatan.

Blitar Didorong Jadi Contoh Praktik Baik Tata Kelola Kesehatan Daerah

Penunjukan Kota Blitar sebagai lokus kegiatan penyusunan Renstra Kesehatan merupakan bagian dari strategi Kemenkes RI untuk melahirkan praktik baik (best practices) yang dapat direplikasi di daerah lain. Fokus penguatan tata kelola ini meliputi integrasi data, peningkatan kualitas layanan, serta inovasi dalam penanganan isu-isu prioritas seperti stunting, penyakit menular, dan kesehatan ibu-anak.

Workshop yang berlangsung selama tiga hari ini tidak hanya menyusun dokumen teknis, tetapi juga menghadirkan sesi coaching clinic untuk peningkatan kapasitas tim perencana dari Dinkes Blitar. Peserta workshop berasal dari berbagai unit pelaksana teknis dan instansi lintas sektor yang terlibat dalam pembangunan kesehatan.

Alif Bais Khoiriyah

Alif Bais Khoiriyah

Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Beautiverse dan Edho Zell Dorong Anak Muda Hadapi Tantangan Industri Kecantikan Indonesia Melalui Inovasi Digital

Beautiverse dan Edho Zell Dorong Anak Muda Hadapi Tantangan Industri Kecantikan Indonesia Melalui Inovasi Digital

WhatsApp Siapkan Fitur Rangkuman Chat dengan Meta AI, Jaga Privasi Tetap Aman

WhatsApp Siapkan Fitur Rangkuman Chat dengan Meta AI, Jaga Privasi Tetap Aman

Investasi Mobil Listrik di Indonesia Meningkat, BYD Tambah Kapasitas Produksi hingga 350 Ribu Unit

Investasi Mobil Listrik di Indonesia Meningkat, BYD Tambah Kapasitas Produksi hingga 350 Ribu Unit

Xiaomi 13T Terjun Bebas Harga, Hadirkan Kamera Leica Setajam DSLR dan Performa Gahar, Mulai Rp4,7 Jutaan!

Xiaomi 13T Terjun Bebas Harga, Hadirkan Kamera Leica Setajam DSLR dan Performa Gahar, Mulai Rp4,7 Jutaan!

Harga Terbaru Oppo Reno 12 dan Oppo Reno 12 Pro: Ponsel Canggih dengan Performa Luar Biasa, Harga Mulai Rp6,9 Juta

Harga Terbaru Oppo Reno 12 dan Oppo Reno 12 Pro: Ponsel Canggih dengan Performa Luar Biasa, Harga Mulai Rp6,9 Juta