Harga Emas Antam Naik Tipis Jadi Rp1,905 Juta per Gram pada 5 Mei 2025, Buyback Ikut Terkerek
- Senin, 05 Mei 2025

JAKARTA – Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali mencatatkan kenaikan tipis pada perdagangan awal pekan ini, Senin. Berdasarkan data resmi dari laman Logam Mulia, harga emas Antam naik sebesar Rp3.000 per gram, dari sebelumnya Rp1.902.000 menjadi Rp1.905.000 per gram.
Kenaikan ini juga diikuti oleh harga jual kembali atau buyback, yang meningkat ke level Rp1.754.000 per gram. Kenaikan harga ini dinilai sebagai respons terhadap dinamika pasar global dan tren investor yang masih mencari aset aman di tengah ketidakpastian ekonomi.
"Harga emas terus menunjukkan pergerakan stabil dengan kecenderungan naik dalam beberapa pekan terakhir, terutama karena permintaan yang tetap tinggi baik dari dalam negeri maupun luar negeri," demikian pernyataan dari laman resmi Logam Mulia.
Baca JugaModel Bisnis Media Cetak Vs Online: Tantangan, Peluang, dan Arah Masa Depan Industri Berita
Rincian Harga Emas Antam Hari Ini
Berikut ini adalah rincian harga emas batangan Antam berdasarkan beratnya yang tercatat di laman resmi Logam Mulia per 5 Mei 2025:
-0,5 gram: Rp1.002.500
-1 gram: Rp1.905.000
-2 gram: Rp3.750.000
-3 gram: Rp5.600.000
-5 gram: Rp9.300.000
-10 gram: Rp18.545.000
-25 gram: Rp46.237.000
-50 gram: Rp92.395.000
-100 gram: Rp184.712.000
-250 gram: Rp461.515.000
-500 gram: Rp922.820.000
-1.000 gram (1 kg): Rp1.845.600.000
Harga tersebut berlaku untuk emas bersertifikat resmi Antam yang dijual di gerai Logam Mulia maupun melalui kanal digital seperti website dan aplikasi.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Emas
Kenaikan harga emas, meski tipis, tidak bisa dilepaskan dari beberapa faktor global yang mendukung penguatan harga logam mulia ini. Di antaranya adalah:
-Kondisi ekonomi global yang belum stabil, termasuk ketegangan geopolitik dan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi.
-Nilai tukar dolar AS yang mengalami fluktuasi, yang secara langsung mempengaruhi permintaan emas di pasar internasional.
-Kebijakan suku bunga bank sentral global, termasuk The Fed dan Bank Indonesia, yang turut mempengaruhi arah investasi aset lindung nilai seperti emas.
Menurut sejumlah analis pasar, investor cenderung mencari perlindungan terhadap risiko dengan mengalihkan sebagian portofolionya ke emas batangan.
"Emas masih menjadi pilihan utama dalam kondisi ketidakpastian, karena memiliki nilai yang cenderung stabil dan mampu menjaga daya beli," ujar Andi Kurniawan, analis pasar komoditas, dalam wawancara dengan media ekonomi nasional.
Emas Masih Jadi Primadona Investasi
Meskipun hanya mencatatkan kenaikan tipis, pergerakan harga emas yang relatif stabil menjadikannya sebagai instrumen investasi yang masih diminati. Terlebih lagi, emas fisik seperti produk dari Antam memiliki sertifikat resmi yang menjamin keaslian dan kemurniannya, sehingga dianggap sebagai aset jangka panjang yang aman.
"Minat terhadap emas batangan Antam tetap tinggi, apalagi menjelang pertengahan tahun di mana biasanya permintaan meningkat untuk kebutuhan investasi maupun hadiah," lanjut Andi.
Tren positif ini juga diperkuat oleh meningkatnya minat masyarakat terhadap tabungan emas dan pembelian emas digital melalui aplikasi fintech yang bekerja sama dengan Antam.
Buyback Naik, Momentum Jual Kembali?
Sementara harga beli naik menjadi Rp1.905.000, harga buyback yang naik ke Rp1.754.000 per gram bisa menjadi pertimbangan bagi sebagian pemegang emas untuk melakukan penjualan kembali. Namun, para analis menyarankan agar investor tetap mempertimbangkan aspek jangka panjang sebelum melepas aset emasnya.
"Jika tujuan utama membeli emas adalah untuk investasi jangka panjang, maka fluktuasi harian sebaiknya tidak dijadikan dasar untuk menjual," kata Andi Kurniawan.

Alif Bais Khoiriyah
Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.