Lion Air Pastikan Penerbangan Haji 2025 Tak Lewati Wilayah Udara Pakistan dan India Utara
- Jumat, 09 Mei 2025

JAKARTA – Maskapai penerbangan Lion Air memastikan bahwa seluruh penerbangan haji tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi tidak akan melintasi wilayah udara Pakistan dan India bagian utara. Keputusan ini diambil demi menjamin keamanan dan kenyamanan jamaah haji yang berangkat dari berbagai embarkasi di Indonesia dan luar negeri.
Penegasan ini disampaikan Lion Air menyusul situasi geopolitik yang tidak menentu di kawasan Asia Selatan, terutama di perbatasan Pakistan dan India. Ketegangan yang kerap terjadi antara kedua negara tersebut menjadi perhatian dalam penyusunan rute penerbangan internasional, termasuk penerbangan haji yang bersifat reguler dan massal.
“Seluruh penerbangan haji 1446 H/2025 Masehi dari Indonesia dan embarkasi internasional lainnya oleh Lion Air dipastikan tidak melewati wilayah udara Pakistan dan India bagian utara,” kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro.
Baca JugaTokyo Disney Resort Tawarkan 5 Wahana Eksklusif yang Hanya Bisa Ditemukan di Jepang
Danang menambahkan bahwa Lion Air berkomitmen untuk selalu memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan seluruh jamaah haji. Oleh karena itu, perencanaan rute udara dilakukan dengan memperhatikan aspek keselamatan, termasuk potensi risiko konflik atau gangguan keamanan di wilayah yang akan dilalui.
“Penyesuaian rute ini adalah bagian dari upaya Lion Air untuk mengoptimalkan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan,” tegas Danang.
Rute Alternatif yang Aman dan Efisien
Lion Air diketahui telah menyusun rute alternatif yang menghindari zona konflik dan tetap efisien dari sisi operasional. Meski harus sedikit memutar jalur, Lion Air memastikan bahwa perubahan rute ini tidak akan berdampak signifikan terhadap durasi penerbangan maupun kenyamanan para jamaah.
Rute penerbangan haji yang digunakan tahun ini lebih banyak melalui wilayah udara di atas Samudera Hindia dan Semenanjung Arab. Jalur tersebut dianggap lebih aman dan stabil secara geopolitik dibandingkan kawasan udara di atas India Utara dan Pakistan yang kerap mengalami peningkatan tensi militer.
“Setiap tahapan perencanaan rute kami koordinasikan dengan otoritas penerbangan sipil terkait dan mengikuti rekomendasi dari pihak keamanan nasional,” jelas Danang.
Penerbangan Haji 2025 Diikuti Ribuan Jamaah
Pada musim haji 2025, Lion Air dipercaya sebagai salah satu maskapai yang melayani penerbangan haji dari beberapa embarkasi di Indonesia menuju Tanah Suci. Ribuan jamaah akan diberangkatkan dalam beberapa gelombang, dimulai sejak awal Juni 2025.
Kementerian Agama RI sebelumnya telah menyampaikan bahwa tahun ini kuota haji Indonesia mencapai lebih dari 221.000 jamaah. Dengan jumlah tersebut, distribusi penerbangan harus diatur sedemikian rupa agar semua jamaah bisa tiba di Arab Saudi tepat waktu.
Lion Air menyatakan telah menyiapkan seluruh armada yang akan digunakan untuk penerbangan haji dalam kondisi terbaik, termasuk peningkatan layanan di dalam kabin dan pemeriksaan teknis menyeluruh sebelum keberangkatan.
“Setiap armada yang ditugaskan telah melalui proses pemeliharaan dan pengecekan ketat sesuai standar keselamatan internasional,” ujar Danang.
Koordinasi dengan Otoritas Penerbangan dan Pemerintah
Lion Air juga terus menjalin koordinasi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dan Otoritas Bandara Saudi Arabia untuk memastikan kelancaran operasional penerbangan haji. Aspek navigasi, cuaca, dan lalu lintas udara diperhitungkan secara mendalam sebelum setiap penerbangan dijadwalkan.
Selain itu, pihak maskapai memastikan bahwa seluruh awak kabin dan kru penerbangan telah dibekali pelatihan khusus untuk menangani kebutuhan jamaah haji yang cenderung berbeda dari penumpang reguler.
“Kami tidak hanya mengedepankan keselamatan dan efisiensi, tetapi juga memberikan layanan ramah bagi jamaah yang merupakan tamu Allah,” tutup Danang.
Atensi Terhadap Situasi Global
Langkah Lion Air untuk tidak melintasi wilayah udara Pakistan dan India Utara juga sejalan dengan praktik penerbangan global. Banyak maskapai internasional yang secara berkala menyesuaikan jalur penerbangannya demi menghindari wilayah berisiko tinggi akibat konflik, latihan militer, atau situasi darurat.
Keputusan ini pun menuai apresiasi dari para pemerhati dunia penerbangan dan publik yang menilai langkah tersebut sebagai bentuk komitmen Lion Air terhadap keselamatan.
Dengan pendekatan yang hati-hati dan berbasis keamanan, Lion Air berharap pelaksanaan ibadah haji tahun 2025 dapat berjalan lancar dan tanpa kendala dari aspek transportasi udara.

Alif Bais Khoiriyah
Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.