Bank
Bank Jatim Segera Buka Kantor Cabang di Balikpapan, Perkuat Akses Perdagangan Jatim-Kaltim dan Dukung Pembangunan IKN
Bank Jatim Segera Buka Kantor Cabang di Balikpapan, Perkuat Akses Perdagangan Jatim-Kaltim dan Dukung Pembangunan IKN
JAKARTA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur memastikan ekspansi ekonomi antardaerah terus berlanjut. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengumumkan rencana pembukaan Kantor Cabang Bank Jatim di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, sebagai upaya memperkuat kerja sama perdagangan serta dukungan terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pengumuman tersebut disampaikan Khofifah dalam Forum Silaturahim bersama masyarakat Kalimantan Timur asal Jawa Timur, yang digelar di Balikpapan. Dalam forum tersebut, Khofifah menegaskan bahwa proses studi kelayakan atau feasibility study untuk pembukaan kantor cabang baru tersebut telah rampung dan kini tengah dalam tahap pengajuan izin ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Proses feasibility study sudah selesai, dan pengajuan izin ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang berjalan. Jika persetujuan OJK keluar, insya Allah Kantor Cabang Bank Jatim segera beroperasi di Balikpapan," ungkap Khofifah.
Baca Juga
Langkah strategis ini, menurut Khofifah, bukan hanya memperluas jaringan layanan Bank Jatim, tetapi juga meneguhkan peran Jawa Timur sebagai mitra utama dalam rantai pasok dan logistik pembangunan IKN. Berdasarkan data yang disampaikan, total nilai transaksi perdagangan antara Jawa Timur dan Kalimantan Timur telah melampaui Rp1 triliun sejak tahun 2019.
"Kolaborasi ini sejalan dengan visi Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara, terutama dalam mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN)," kata Khofifah menambahkan.
Sebagai provinsi yang memiliki basis industri, pertanian, dan perdagangan yang kuat, Jawa Timur disebut siap menjadi tulang punggung dalam penyediaan bahan pokok, logistik, hingga tenaga kerja untuk kebutuhan pembangunan IKN.
“Jatim siap menjadi penyangga logistik dan tenaga kerja untuk IKN. Ini peluang besar yang harus dimanfaatkan,” tegasnya.
Gubernur Khofifah juga menekankan pentingnya silaturahim antara pemerintah daerah dan masyarakat perantauan sebagai bagian dari diplomasi sosial dan ekonomi. Forum seperti ini disebutnya menjadi ruang efektif untuk memperluas jejaring usaha dan mempererat harmoni sosial di tengah dinamika pembangunan yang masif di wilayah Kalimantan.
“Kita harus siap menjadi tulang punggung penyedia kebutuhan dasar bagi pusat pemerintahan baru, kesemuanya itu harus berseiring dengan doa dan usaha,” tegas Khofifah.
Di tengah forum tersebut, Gubernur Khofifah menyerahkan bantuan tunai senilai Rp50 juta kepada Forum Komunikasi dan Koordinasi Jawa Timur (FKKJT) Kalimantan Timur. Bantuan itu merupakan bentuk apresiasi atas kontribusi FKKJT dalam menjaga solidaritas dan kekompakan warga Jatim di perantauan.
Kegiatan yang berlangsung hangat tersebut turut dihadiri berbagai paguyuban masyarakat asal Jawa Timur di Kalimantan Timur, antara lain Paguyuban Warga Arek Malang (PWAM), Ikatan Keluarga Besar Trenggalek (IKBT), dan Forum Komunikasi Banyuwangi. Para tokoh masyarakat menyambut baik langkah Pemerintah Provinsi Jatim yang dinilai aktif menjaga hubungan dengan perantau serta terus mendorong pertumbuhan ekonomi lintas daerah.
Dengan pembukaan kantor cabang Bank Jatim di Balikpapan yang sedang dalam proses perizinan, diharapkan arus investasi, kemudahan transaksi perbankan, serta kerja sama antardaerah semakin meningkat. Selain itu, Bank Jatim juga diharapkan dapat menjadi katalisator penguatan UMKM dan sektor riil dalam menyambut transformasi ekonomi di kawasan IKN.
Kalimantan Timur sendiri saat ini menjadi episentrum pembangunan nasional dengan ditetapkannya sebagian wilayahnya sebagai lokasi Ibu Kota Nusantara. Momentum ini menjadi peluang strategis bagi provinsi-provinsi mitra seperti Jawa Timur untuk berkontribusi lebih luas melalui infrastruktur ekonomi dan sumber daya manusia.
Dengan demikian, langkah Bank Jatim membuka kantor cabang di Balikpapan bukan sekadar ekspansi bisnis, tetapi juga menjadi simbol kolaborasi ekonomi regional yang berorientasi pada pembangunan nasional jangka panjang.
Rekomendasi
Berita Lainnya
