Menteri UMKM Tegaskan Peran Strategis Perempuan dalam Mendorong Transformasi UMKM Menuju Ekonomi Kreatif Digital

Menteri UMKM Tegaskan Peran Strategis Perempuan dalam Mendorong Transformasi UMKM Menuju Ekonomi Kreatif Digital

JAKARTA – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menegaskan bahwa perempuan memiliki peran kunci dalam menggerakkan sektor UMKM Indonesia, terutama dalam menciptakan ketahanan ekonomi dan memperkuat daya saing nasional di era digital. Hal ini disampaikan dalam pembukaan Muktamar III Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) yang digelar di Jakarta.

Dalam sambutannya, Menteri UMKM mengungkapkan bahwa lebih dari 64 persen pelaku UMKM di Indonesia merupakan perempuan, dengan sektor ekonomi kreatif sebagai lahan usaha paling dominan yang mereka kelola. Ia menilai kontribusi perempuan sebagai tulang punggung ekonomi lokal sekaligus motor transformasi UMKM menuju kemandirian.

“Peran perempuan dalam sektor UMKM sangat signifikan, mendukung transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.

Baca Juga

Bupati Bengkalis Usulkan Pembangunan Tiga Dermaga Penyeberangan dan Pengalihan Status Jalan ke Menteri Perhubungan

Menteri UMKM juga memberikan apresiasi kepada IPEMI yang secara konsisten mendorong pemberdayaan perempuan, khususnya para pengusaha muslimah, dalam membangun jaringan dan meningkatkan kapasitas usaha di berbagai bidang, termasuk kuliner, fashion, kerajinan, dan digital marketing.

Muktamar IPEMI Soroti Inovasi dan Daya Saing Global

Muktamar III IPEMI 2025 mengangkat tema “Transformasi dan Inovasi UMKM di Era Ekonomi Kreatif: Meningkatkan Daya Saing Global Menuju Indonesia Emas”, menyoroti pentingnya inovasi sebagai respons atas tantangan global serta kebutuhan untuk meningkatkan daya saing produk lokal.

Tema ini dinilai sangat relevan dengan arah kebijakan pemerintah yang terus mendorong UMKM untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman, khususnya melalui pemanfaatan teknologi dan penguatan kapasitas perempuan sebagai penggerak ekonomi kreatif.

Tantangan Digitalisasi UMKM

Meski jumlah pelaku UMKM di Indonesia telah mencapai lebih dari 65 juta, Menteri UMKM mencatat bahwa baru sekitar 12 persen yang telah secara aktif mengadopsi teknologi digital dalam kegiatan usahanya. Kondisi ini menunjukkan masih adanya kesenjangan digital yang menjadi tantangan serius dalam upaya transformasi ekonomi.

“Transformasi digital yang tepat dapat membuka akses pasar global bagi UMKM dan memperbesar nilai tambah produk serta layanan mereka,” jelasnya.

Ia menambahkan, digitalisasi tidak hanya berkaitan dengan pemasaran daring, tetapi juga menyangkut efisiensi produksi, logistik, pencatatan keuangan, hingga akses pembiayaan. Pemerintah melalui berbagai program inklusif akan terus mendorong pelaku UMKM—khususnya perempuan—untuk melek teknologi dan mampu memanfaatkan ekosistem digital secara optimal.

Optimisme Menuju Indonesia Emas

Dalam kesempatan tersebut, Menteri UMKM menyampaikan optimisme terhadap masa depan UMKM Indonesia. Ia menilai, kolaborasi antara pemerintah, organisasi perempuan, dan sektor swasta akan menjadi kunci untuk mempercepat kemajuan UMKM ke level global.

“Dengan dukungan teknologi dan inovasi yang tepat, sektor UMKM Indonesia dapat berkembang lebih pesat dan berdaya saing di tingkat global,” ungkapnya.

Pemerintah, lanjutnya, menargetkan peningkatan jumlah UMKM digital secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan, seiring dengan strategi nasional untuk membangun Indonesia Emas 2045. Dalam konteks tersebut, partisipasi aktif perempuan akan memainkan peran penting dalam membentuk masa depan ekonomi bangsa yang inklusif, kreatif, dan tangguh.

Komitmen Penguatan Ekonomi Perempuan

Menteri UMKM menutup sambutannya dengan pesan kuat tentang pentingnya penguatan peran ekonomi perempuan, terutama melalui program pelatihan, akses permodalan, dan digitalisasi. Ia berharap, kegiatan seperti Muktamar IPEMI menjadi pemicu semangat baru bagi pengusaha perempuan di seluruh Indonesia untuk terus berkarya dan berinovasi.

“Dengan terus mendorong perempuan untuk terlibat aktif dalam sektor produktif dan mengoptimalkan teknologi, kita dapat memperkuat daya saing UMKM Indonesia dan mencapai kemajuan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” pungkasnya.