Jumat, 09 Mei 2025

7 Perusahaan Tambang dengan Keuntungan Terbesar di Asia: Dominasi Perusahaan Energi dan Sumber Daya Alam

7 Perusahaan Tambang dengan Keuntungan Terbesar di Asia: Dominasi Perusahaan Energi dan Sumber Daya Alam
7 Perusahaan Tambang dengan Keuntungan Terbesar di Asia: Dominasi Perusahaan Energi dan Sumber Daya Alam

JAKARTA – Pertambangan merupakan salah satu sektor yang menjadi penopang utama perekonomian dunia. Dari batu bara yang digunakan untuk pembangkit listrik hingga logam langka yang diperlukan untuk perangkat elektronik, industri pertambangan berperan penting dalam kehidupan modern. Sektor ini tidak hanya menghasilkan bahan baku yang sangat dibutuhkan, tetapi juga memberikan kontribusi besar bagi perekonomian negara, termasuk Indonesia.

Berdasarkan data terbaru yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertambangan menyumbang sekitar Rp2.026,6 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2024, yang setara dengan 9,15% dari total PDB negara tersebut. Di Asia, perusahaan-perusahaan pertambangan besar mendominasi pasar global dengan keuntungan yang fantastis. Berikut adalah tujuh perusahaan tambang dengan keuntungan terbesar di Asia berdasarkan data terbaru dari Companies Market Cap.

1. China Shenhua Energy: Raksasa Batu Bara dari China

Baca Juga

KAI Optimalkan Subsidi BBM untuk Dukung Layanan Publik dan Logistik Nasional

Peringkat pertama perusahaan tambang dengan keuntungan terbesar di Asia dipegang oleh China Shenhua Energy. Perusahaan yang berfokus pada produksi batu bara, angkutan batu bara, dan konversi batu bara ini diperkirakan meraih keuntungan sebesar USD 11,67 miliar. Sebagai salah satu perusahaan milik negara China, China Shenhua Energy memiliki berbagai operasi besar yang tidak hanya melibatkan pertambangan batu bara, tetapi juga distribusi energi dan konversi energi fosil.

Keberhasilan China Shenhua Energy mencetak keuntungan yang luar biasa ini berkaitan erat dengan permintaan energi yang tinggi, baik di dalam negeri China maupun di pasar internasional. Di tengah transisi menuju energi terbarukan, batu bara tetap menjadi sumber utama energi di banyak negara berkembang, dan China Shenhua Energy memanfaatkan potensi ini untuk memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri energi global.

2. Coal India: Pemimpin Industri Batu Bara India

Coal India, perusahaan batu bara yang dimiliki oleh pemerintah India, menempati peringkat kedua dengan keuntungan mencapai USD 6,14 miliar. Sebagai perusahaan terbesar di India dalam hal produksi batu bara, Coal India berperan sangat vital dalam memenuhi kebutuhan energi negara tersebut. India sendiri adalah salah satu negara dengan ketergantungan yang tinggi terhadap batu bara sebagai sumber pembangkit listrik.

Selain itu, Coal India juga memiliki peran penting dalam perekonomian India, tidak hanya dalam hal penyediaan energi, tetapi juga dalam penciptaan lapangan kerja bagi jutaan warga negara India. Keuntungan yang diperoleh Coal India sangat dipengaruhi oleh tingginya permintaan batu bara domestik serta ekspor yang meningkat ke berbagai negara.

3. Zijin Mining: Perusahaan Multi-Nasional dari China

Di posisi ketiga, terdapat Zijin Mining, perusahaan multinasional asal China yang berhasil mencatatkan keuntungan sebesar USD 5,87 miliar. Zijin Mining terlibat dalam berbagai jenis pertambangan, mulai dari tembaga, emas, zink, perak, litium, hingga molybdenum. Dengan aktivitas operasional di berbagai negara, perusahaan ini menjadi salah satu pemain penting di pasar global untuk komoditas-komoditas tambang tersebut.

“Zijin Mining terus memperluas portofolionya di sektor pertambangan global. Keberhasilan perusahaan ini didorong oleh adanya eksplorasi yang sukses dan perbaikan efisiensi operasional di berbagai lokasi tambang internasional,” ungkap seorang analis industri pertambangan yang tidak ingin disebutkan namanya. Keuntungan besar yang diperoleh Zijin Mining membuktikan bahwa diversifikasi komoditas tambang dan ekspansi internasional dapat menjadi strategi yang sangat menguntungkan dalam industri ini.

4. Yanzhou Coal Mining: Keuntungan Solid dari Batu Bara

Peringkat keempat dipegang oleh Yanzhou Coal Mining, perusahaan asal China dengan keuntungan yang diperkirakan mencapai USD 4,75 miliar. Seperti China Shenhua Energy dan Coal India, Yanzhou Coal Mining fokus pada produksi batu bara, yang tetap menjadi salah satu bahan baku utama untuk pembangkit listrik dan industri di Asia. Dengan permintaan energi yang stabil, perusahaan ini berhasil menjaga keuntungan yang signifikan selama beberapa tahun terakhir.

“Permintaan batu bara di pasar domestik China dan negara-negara Asia lainnya menjadi faktor utama yang mendukung kinerja finansial Yanzhou Coal Mining,” kata seorang sumber dari dalam industri yang familiar dengan perusahaan tersebut.

5. Vedanta Limited: Perusahaan Pertambangan Terbesar dari India

Vedanta Limited, perusahaan pertambangan multinasional asal India, menempati urutan kelima dengan keuntungan sebesar USD 3,63 miliar. Vedanta berfokus pada berbagai komoditas penting seperti tembaga, zinc, perak, dan minyak. Perusahaan ini memiliki operasi di berbagai negara, dengan banyaknya proyek di Afrika dan Asia. Keuntungan besar yang diperoleh Vedanta Limited berhubungan erat dengan harga komoditas global yang terus meningkat, khususnya di sektor logam dan energi.

6. United Tractors: Perusahaan Tambang Terbesar dari Indonesia

United Tractors, perusahaan tambang dan konstruksi asal Indonesia, berhasil menempati peringkat keenam dengan keuntungan mencapai USD 1,89 miliar. Sebagai salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia, United Tractors berfokus pada sektor pertambangan batu bara dan alat berat. Keberhasilan perusahaan ini didorong oleh konsistensi dalam operasi pertambangan dan konstruksi, serta keberhasilan dalam mengelola portofolio bisnis alat berat yang juga memberi kontribusi besar pada keuntungan.

United Tractors juga memiliki posisi yang kuat di pasar domestik Indonesia, mengingat permintaan batu bara dan infrastruktur yang terus meningkat. Seiring dengan perkembangan industri pertambangan di Indonesia, United Tractors terus berupaya memperluas kapasitas dan meningkatkan operasionalnya.

7. Maaden: Perusahaan Pertambangan Saudi Arabia

Maaden, perusahaan pertambangan asal Saudi Arabia, menutup daftar dengan keuntungan sebesar USD 1,50 miliar. Sebagai salah satu perusahaan terbesar di kawasan Timur Tengah, Maaden memiliki fokus utama pada pertambangan emas, fosfat, dan alumina. Maaden juga merupakan pemain penting dalam sektor energi, dengan beragam operasi yang mendukung perekonomian Saudi Arabia.

Kesimpulan: Dominasi Perusahaan Pertambangan di Asia

Keuntungan besar yang dicatatkan oleh tujuh perusahaan tambang terbesar di Asia ini menunjukkan bahwa sektor pertambangan masih menjadi pilar utama perekonomian global. Walaupun ada dorongan untuk peralihan menuju energi terbarukan, kebutuhan akan bahan baku tambang, terutama untuk sektor energi dan elektronik, tetap sangat tinggi. Ke depan, perusahaan-perusahaan ini akan terus memainkan peran yang sangat vital dalam memenuhi permintaan global, dengan tantangan dan peluang yang datang bersamaan.

Sebagai negara dengan potensi sumber daya alam yang sangat besar, Indonesia juga terus memperkuat posisinya di sektor pertambangan, dengan perusahaan seperti United Tractors yang berperan dalam memperkuat perekonomian domestik. Dengan perkembangan industri pertambangan yang pesat, Indonesia diharapkan dapat terus menjadi salah satu pemain utama di pasar energi dan sumber daya alam global.

Yoga

Yoga

Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Lonjakan Penumpang di Daop 5 Capai Puncak pada April 2025, KAI Catat Kenaikan Tertinggi Sejak Awal Tahun

Lonjakan Penumpang di Daop 5 Capai Puncak pada April 2025, KAI Catat Kenaikan Tertinggi Sejak Awal Tahun

Tersisa Satu Keberangkatan, Ini Jadwal Kapal Pelni Rute Sorong–Bitung Mei 2025 dengan KM Tatamailau

Tersisa Satu Keberangkatan, Ini Jadwal Kapal Pelni Rute Sorong–Bitung Mei 2025 dengan KM Tatamailau

Danantara Trust Fund Disiapkan Jadi Program CSR Terbesar di ASEAN, Dividen BUMN Akan Dialokasikan Hingga 2,5 Persen

Danantara Trust Fund Disiapkan Jadi Program CSR Terbesar di ASEAN, Dividen BUMN Akan Dialokasikan Hingga 2,5 Persen

Wapres Gibran Minta Waskita Karya Percepat Pembangunan Bendungan Mbay untuk Dukung Ketahanan Pangan dan Ekonomi NTT

Wapres Gibran Minta Waskita Karya Percepat Pembangunan Bendungan Mbay untuk Dukung Ketahanan Pangan dan Ekonomi NTT

Jasa Marga Bagikan Dividen Rp1,13 Triliun, Naik 312 Persen Dibanding Tahun Lalu

Jasa Marga Bagikan Dividen Rp1,13 Triliun, Naik 312 Persen Dibanding Tahun Lalu