Bank Mandiri Berperan Serta dalam Perdagangan Karbon untuk Mewujudkan Energi Bersih dan Berkelanjutan
- Sabtu, 08 Februari 2025

Jakarta – Bank Mandiri kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung upaya pemerintah menuju Net Zero Emission (NZE) 2060 dengan menerima sertifikat dari IDXCarbon atas kontribusinya dalam peluncuran platform Perdagangan Karbon Internasional Indonesia. Penghargaan ini semakin mengukuhkan peran Bank Mandiri dalam keberlanjutan lingkungan sekaligus mempercepat transisi Indonesia menuju ekonomi rendah karbon. Langkah strategis ini sejalan dengan target perusahaan untuk mencapai Net Zero Emission Operasional pada 2030.
Sebagai bukti dukungan nyata, Bank Mandiri membeli 5.000 tCO2e kredit karbon yang dihasilkan dari proyek Conversion of Single Cycle to Combined Cycle on Power Plant. Proyek ini bertujuan meningkatkan efisiensi pembangkit listrik dengan mengonversi sistem pembangkit siklus tunggal (PLTG) menjadi siklus gabungan (PLTGU).
Teknologi ini memanfaatkan kembali panas yang tidak terpakai untuk menghasilkan uap tambahan, sehingga meningkatkan produksi listrik sambil mengurangi intensitas emisi per kWh. Berlokasi di Segarajaya, Bekasi, Jawa Barat, proyek ini telah divalidasi dan diverifikasi oleh pihak ketiga untuk memastikan kredibilitasnya dalam mendukung pengurangan emisi karbon.
Baca Juga
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menilai partisipasi ini sebagai wujud komitmen Bank Mandiri terhadap keberlanjutan. Menurutnya, dukungan ini juga sesuai dengan inisiatif pemerintah untuk melibatkan lebih banyak entitas internasional dalam perdagangan karbon melalui IDXCarbon.
“Langkah ini tidak hanya mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon, tetapi juga memanfaatkan teknologi terbarukan yang diakui secara global,” ujar Darmawan dalam keterangan resminya pada Sabtu (8/2).
Bank Mandiri, dengan kode emiten BMRI, berharap partisipasinya dalam inisiatif ini dapat memberikan dampak positif bagi percepatan target pengurangan emisi karbon Indonesia sekaligus memperkuat posisinya sebagai pelopor dalam perbankan berkelanjutan.
Sebagai informasi tambahan, dalam menjalankan strategi bisnisnya, Bank Mandiri juga terus memperkuat komitmennya terhadap prinsip keberlanjutan dengan mengedepankan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG). Pada tahun 2024, Portofolio Berkelanjutan Bank Mandiri tercatat mencapai Rp 293 triliun.
Portofolio Hijau mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 15,2% YoY, mencapai Rp 149 triliun, yang mencerminkan komitmen perusahaan dalam mendukung pembiayaan berkelanjutan. Salah satunya adalah kontribusinya dalam sektor Energi Baru Terbarukan (EBT), yang hingga akhir 2024 tercatat sebesar Rp 11,8 triliun, naik 21% YoY. Pembiayaan di sektor ini terus didorong melalui berbagai skema, termasuk Sustainability-Linked Loan dan Green Loan untuk proyek-proyek berkelanjutan.
Sebagai bagian dari strategi pembiayaan berkelanjutan, Bank Mandiri juga meluncurkan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Green Bond dengan target dana sebesar Rp 10 triliun hingga 2025 untuk mendukung pendanaan proyek-proyek ramah lingkungan. Instrumen ini berfokus pada sektor energi terbarukan, efisiensi energi, dan infrastruktur berkelanjutan yang sejalan dengan taksonomi hijau Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pada tahap pertama yang diterbitkan pada Juni 2023, Bank Mandiri berhasil mengumpulkan Rp 5 triliun Green Bond dengan tingkat oversubscription 3,7 kali lipat, mencerminkan tingginya minat investor terhadap instrumen berbasis ESG. Dana yang diperoleh dialokasikan untuk Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL), guna mendukung target pengurangan emisi karbon nasional dan mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon.
Sementara itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Iman Rachman, menyatakan bahwa inisiatif ini menandai tonggak penting bagi Indonesia dalam berkontribusi secara signifikan pada penurunan emisi karbon global.
Selama ini, perdagangan karbon di Indonesia hanya melibatkan pelaku pasar domestik. Namun, dengan peluncuran perdagangan internasional, IDXCarbon kini siap memfasilitasi perdagangan karbon baik domestik maupun lintas negara.
Dengan dibukanya pasar karbon Indonesia untuk pembeli asing, diharapkan kontribusi dalam pengurangan emisi gas rumah kaca semakin besar. IDXCarbon juga menyebutkan bahwa entitas internasional yang membeli unit karbon dapat mengklaim pengurangan emisi sesuai dengan Nationally Determined Contribution (NDC).
Peluncuran platform Perdagangan Karbon Internasional Indonesia oleh IDXCarbon menjadi momen penting dalam perjalanan keberlanjutan Indonesia. Platform ini memungkinkan perdagangan kredit karbon secara transparan, membantu perusahaan dalam mencapai target pengurangan karbon sambil mendukung inisiatif pengurangan emisi yang telah diverifikasi.
Bank Mandiri terus aktif berperan sebagai pemimpin dalam perbankan berkelanjutan dengan mengintegrasikan aspek ESG dalam setiap aktivitas bisnis dan operasionalnya untuk mendukung masa depan yang lebih hijau bagi Indonesia.

Redaksi
Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.