Calon Jemaah Haji di Sidoarjo Dapat Perlindungan Penuh dari BPJS Kesehatan Lewat Program JKN Sebelum dan Sepulang dari Tanah Suci

Kamis, 08 Mei 2025 | 11:12:59 WIB
Calon Jemaah Haji di Sidoarjo Dapat Perlindungan Penuh dari BPJS Kesehatan Lewat Program JKN Sebelum dan Sepulang dari Tanah Suci

JAKARTA - BPJS Kesehatan Kantor Cabang Sidoarjo mengonfirmasi bahwa seluruh calon jemaah haji yang akan berangkat tahun ini sudah terdaftar sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Kepastian ini bertujuan untuk menjamin kesehatan calon jemaah selama proses ibadah haji, mulai dari keberangkatan hingga setelah kembali ke Tanah Air. Program JKN diharapkan dapat memberikan perlindungan kesehatan yang optimal bagi jemaah haji tanpa khawatir biaya pengobatan yang timbul selama perjalanan dan setelah kembali.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sidoarjo, Munaqib, menekankan pentingnya jemaah haji menjadi peserta aktif JKN. "Program JKN ini memberikan perlindungan kesehatan bagi jemaah haji, petugas haji, bahkan anggota keluarganya. Jaminan ini berlaku sebelum keberangkatan ke Tanah Suci dan setelah kembali ke tanah air. Apabila jemaah atau petugas haji membutuhkan pelayanan kesehatan lanjutan saat berada di embarkasi atau debarkasi, mereka dapat dirujuk ke rumah sakit sesuai ketentuan yang berlaku,” ujarnya.

Munaqib menambahkan bahwa BPJS Kesehatan terus berupaya untuk memberikan perlindungan kesehatan yang optimal kepada masyarakat, terutama bagi jemaah haji yang sedang menjalankan ibadah haji. Program JKN, menurutnya, tidak hanya sebagai bentuk jaminan kesehatan, tetapi juga solusi finansial bagi jemaah yang tidak perlu khawatir tentang biaya pengobatan selama menjalankan ibadah haji.

"Kesehatan jemaah dan petugas haji merupakan prioritas utama. Dengan adanya perlindungan dari Program JKN, mereka dapat memperoleh layanan kesehatan yang dibutuhkan tanpa harus mengkhawatirkan biaya," tambah Munaqib.

Penjaminan Layanan Kesehatan Jemaah Haji

Munaqib juga menjelaskan mekanisme penjaminan layanan kesehatan bagi jemaah dan petugas haji yang terdaftar dalam Program JKN. Bagi mereka yang telah memenuhi kriteria istitha'ah, yakni jemaah haji yang siap fisik dan mental untuk menunaikan ibadah haji, program ini menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan secara menyeluruh.

"Jika dalam proses istitha'ah ditemukan kondisi kesehatan yang memerlukan pelayanan medis, peserta JKN dapat memanfaatkannya untuk mengakses layanan kesehatan yang dibutuhkan," ujarnya.

BPJS Kesehatan juga mengimbau calon jemaah haji yang belum terdaftar dalam Program JKN untuk segera mendaftar, guna memastikan mereka dapat menikmati layanan kesehatan yang disediakan. Munaqib mengungkapkan, dari data Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sidoarjo, lebih dari 90 persen calon jemaah haji sudah melampirkan kartu kepesertaan JKN mereka.

"Ini tentu kabar positif, terutama karena Sidoarjo telah meraih predikat Universal Health Coverage (UHC), yang berarti hampir seluruh penduduk Sidoarjo sudah terjamin dalam Program JKN," jelas Munaqib.

Program Edukasi JKN bagi Calon Jemaah Haji

Tahun ini, BPJS Kesehatan juga menetapkan sebagai tahun edukasi untuk calon jemaah haji. Munaqib berharap semakin banyak masyarakat yang memahami pentingnya Program JKN, yang tidak hanya memberikan perlindungan kesehatan selama beribadah, tetapi juga memungkinkan mereka untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dengan mudah setelah kembali ke tanah air.

"Meski yang belum terdaftar tetap bisa berangkat, kami mendorong agar mereka segera mendaftar sebagai peserta JKN agar bisa mengakses layanan kesehatan sebelum berangkat dan setelah kembali dari haji," tambahnya.

Apresiasi dari Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Candi

Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, Muhammad Khusaeri, juga mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kemudahan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan melalui program JKN. Ia memastikan bahwa seluruh calon jemaah haji dari Kecamatan Candi telah terdaftar sebagai peserta aktif JKN, sehingga mereka bisa menjalani ibadah haji dengan lebih tenang.

"Alhamdulillah, seluruh calon jemaah dari Kecamatan Candi telah terdaftar sebagai peserta JKN dari berbagai segmen. Mereka siap menunaikan ibadah haji dengan tenang tanpa khawatir terhadap biaya jika mengalami sakit. Saya sendiri telah merasakan manfaat dari program ini, dan memang sangat luar biasa," ungkap Khusaeri.

Khusaeri juga memberikan apresiasi terhadap kemudahan layanan yang diberikan BPJS Kesehatan melalui aplikasi Mobile JKN, yang sangat membantu jemaah untuk mengakses riwayat kesehatan mereka dan mempermudah proses pengelolaan jaminan kesehatan.

"Aplikasi Mobile JKN sangat membantu. Banyak fitur tersedia dan semuanya dalam satu genggaman. Ini sangat berguna, termasuk bagi jemaah yang ingin mengetahui riwayat kesehatannya. Semoga semua berjalan lancar dan menjadi haji yang mabrur," pungkasnya.

Harapan untuk Jemaah Haji

BPJS Kesehatan juga berharap bahwa seluruh jemaah haji dapat menjaga kesehatannya sebelum dan selama menunaikan ibadah haji. Dengan adanya Program JKN, diharapkan jemaah dapat merasa lebih aman dan terlindungi secara kesehatan, sehingga ibadah haji yang dilakukan menjadi lebih lancar dan penuh berkah.

"Selamat menunaikan ibadah haji. Semoga menjadi haji yang mabrur, lancar dalam ibadah, dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat," tutup Munaqib, mengakhiri wawancaranya.

Terkini