PT ABM Investama Targetkan Akuisisi Strategis PT Piranti Jaya Utama Senilai US$57 Juta

Selasa, 04 Maret 2025 | 13:11:27 WIB
PT ABM Investama Targetkan Akuisisi Strategis PT Piranti Jaya Utama Senilai US$57 Juta

Jakarta – PT ABM Investama Tbk. (ABMM) melalui anak perusahaannya kembali melakukan langkah strategis dengan mengakuisisi saham PT Piranti Jaya Utama (PJU) dalam transaksi bernilai US$57 juta atau setara dengan Rp939,36 miliar (kurs Rp16.480 per dolar AS). Akuisisi ini akan dilaksanakan melalui PT Reswara Minergi Hartama (RWA), yang merupakan salah satu anak usaha ABM Investama, Selasa, 4 Maret 2025.

Hans Manoe, Sekretaris Perusahaan ABM Investama, menyatakan bahwa pada 3 Maret 2025, Reswara Minergi Hartama telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham (PPJB) dengan pihak terkait demi memuluskan transaksi ini. "Penandatanganan PPJB ini merupakan upaya perseroan dalam meningkatkan portofolio atas cadangan batu bara yang dimiliki secara penuh," jelas Hans dalam keterbukaan informasi yang diterima pada Selasa, 4 Maret 2025.

Transaksi akuisisi ini terbagi menjadi dua bagian penting. Pertama, Reswara Minergi Hartama menandatangani PPJB dengan PT Tuah Turangga Agung (TTA), yang merupakan anak usaha PT United Tractors Tbk. (UNTR), untuk pembelian 100% kepemilikan saham TTA pada PT Borneo Berkat Makmur (BBM), di mana BBM adalah pemegang langsung 60% saham Piranti Jaya Utama.

Selain itu, transaksi kedua melibatkan PPJB antara Reswara Minergi Hartama dengan Borneo Prima Pte Ltd, Edward Sumarli, dan Herry Hermawanto. Kesepakatan ini terkait kepemilikan saham mereka pada PT Borneo Berkat Sentosa (BBS), yang merupakan pemegang langsung 40% saham di Piranti Jaya Utama.

Hans Manoe menambahkan bahwa setelah penandatanganan, semua pihak terkait diwajibkan untuk memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan (condition precedents) dalam PPJB. Setelah semua persyaratan dipenuhi, penandatanganan akta jual beli direncanakan selesai pada kuartal II/2025 atau pada waktu yang disepakati bersama oleh Tuah Turangga Agung dan Reswara Minergi Hartama.

Seiring dengan berita besar ini, PT United Tractors melalui Sekretaris Perusahaannya, Sara K. Loebis, menyatakan bahwa transaksi divestasi oleh Tuah Turangga Agung dihargai sebesar US$34,2 juta. Menurut Sara, langkah ini diambil untuk merampingkan bisnis tambang batu bara yang dimiliki, dengan tujuan menciptakan operasi yang lebih terfokus, efektif, dan optimal. “Tujuan transaksi ini adalah untuk merampingkan lini bisnis tambang batu bara Perseroan dalam rangka menjalankan proses operasi yang terfokus, efektif dan optimal,” ungkap Sara.

Dengan akuisisi ini, ABM Investama berencana untuk memperkuat posisinya dalam industri batu bara dengan mengoptimalkan portofolio miliknya. Perusahaan berharap langkah ini tidak hanya memberikan nilai tambah bagi pemegang saham tetapi juga memperkuat struktur bisnis secara keseluruhan. Transaksi ini diharapkan akan selesai sesuai rencana, memberikan dampak positif dalam mencapai target pertumbuhan perusahaan.

Memasuki industri dengan strategi yang terfokus adalah kunci dari keberhasilan ABM Investama dan akuisisi ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam meraih pertumbuhan berkelanjutan. Melalui Reswara Minergi Hartama, ABM Investama berharap dapat melakukan integrasi yang mulus bagi kedua entitas demi keberlanjutan bisnis di masa depan.

Langkah ini juga menyoroti sinergi dan potensi peningkatan kinerja yang diharapkan dari kolaborasi semua pihak yang terlibat. Dengan semakin meningkatnya permintaan global akan batu bara, ABM Investama berusaha untuk memanfaatkan potensi pasar yang ada dengan lebih maksimal.

Dengan demikian, akuisisi ini bukan hanya sekedar langkah korporasi biasa, tetapi juga merupakan cermin dari strategi jangka panjang perusahaan dalam mempertahankan daya saing di pasar global. Akuisisi ini menjadi bukti nyata dari upaya ABM Investama dalam memanfaatkan peluang pertumbuhan yang ada di sektor pertambangan batu bara.

Terkini