Tarif Terjangkau Mulai Rp2 Ribu, Layanan Kereta Api Medan–Binjai Makin Diminati Warga
- Senin, 05 Mei 2025

JAKARTA — Transportasi kereta api di Sumatera Utara kembali menunjukkan performa positif. Salah satu yang mencuri perhatian adalah layanan Kereta Api (KA) Srilelawangsa rute Medan–Binjai yang disubsidi melalui program Public Service Obligation (PSO) dari Kementerian Perhubungan. Tarif tiket yang sangat terjangkau, mulai dari Rp2.000, menjadikan moda ini favorit masyarakat untuk mobilitas harian.
Dari data PT Railink, hingga April 2025 jumlah penumpang KA Srilelawangsa telah menembus angka 857.000 orang. Angka ini menunjukkan tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kereta api sebagai moda transportasi yang efisien dan ramah lingkungan. Selama tahun 2024 lalu, jumlah penumpang bahkan mencapai lebih dari 2,2 juta orang.
“Capaian ini mencerminkan kepercayaan dan kebutuhan masyarakat terhadap layanan KA PSO Srilelawangsa,” ujar Ayep Hanapi, Manager Komunikasi Perusahaan PT Railink, dalam keterangannya.
Baca JugaWaskita Karya Pangkas Utang Rp14,7 Triliun di 2024, Fokus Pulihkan Kinerja Keuangan dan Operasional
Tarif Bersahabat dan Waktu Tempuh Singkat
KA Srilelawangsa melayani lintasan Medan–Binjai–Kuala Bingai dengan 20 perjalanan per hari. Durasi perjalanan dari Medan ke Binjai hanya memakan waktu sekitar 22 menit, menjadikan layanan ini sangat efisien untuk aktivitas harian, terutama bagi pekerja dan pelajar.
Tarif tiket yang ditawarkan pun sangat ekonomis:
-Medan–Binjai: Rp5.000
-Medan–Kuala Bingai: Rp7.000
-Binjai–Kuala Bingai: Rp2.000
Tarif rendah ini didukung oleh program subsidi dari pemerintah yang bertujuan mendorong masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke moda transportasi publik yang lebih ramah lingkungan.
Alternatif Transportasi yang Ramah Lingkungan
Seiring meningkatnya kesadaran terhadap isu lingkungan dan kemacetan kota, layanan KA Srilelawangsa menawarkan solusi konkret. Dengan menggunakan moda kereta api, emisi karbon dapat ditekan signifikan dibandingkan penggunaan kendaraan pribadi.
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan terus mendorong optimalisasi layanan PSO demi mengurangi ketergantungan pada moda berbahan bakar fosil. Upaya ini juga turut mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada poin 11 tentang “Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan”.
Komitmen Tingkatkan Layanan dan Aksesibilitas
PT Railink bersama Kementerian Perhubungan menyatakan akan terus memperkuat kolaborasi demi peningkatan kualitas layanan kereta api di wilayah perkotaan. Dalam jangka panjang, perbaikan tidak hanya fokus pada kenyamanan dan keamanan penumpang, tetapi juga pada perluasan jangkauan jaringan layanan.
Selain penguatan armada dan penyesuaian jadwal keberangkatan, strategi integrasi dengan moda transportasi lain juga tengah dikaji agar mobilitas warga menjadi semakin lancar. Keberadaan KA Srilelawangsa pun dianggap dapat membantu menekan kepadatan lalu lintas di jalur utama antara Medan dan Binjai.
“Kami berkomitmen memperluas aksesibilitas transportasi publik agar makin banyak masyarakat merasakan manfaatnya secara langsung,” tambah Ayep Hanapi.
Daya Tarik Sosial dan Ekonomi
Bukan hanya aspek lingkungan dan mobilitas, kehadiran layanan KA Srilelawangsa juga memberikan dampak ekonomi. Biaya perjalanan yang murah menjadi solusi bagi kalangan pelajar, pekerja informal, dan UMKM yang memanfaatkan kereta api untuk menjalankan aktivitas mereka sehari-hari.
Dalam konteks sosial, tingginya okupansi penumpang KA ini menjadi indikator keberhasilan program PSO dalam mendorong kesetaraan akses transportasi antarwilayah. Dukungan ini penting di tengah tantangan ekonomi dan kebutuhan konektivitas tinggi di kawasan perkotaan.
Antisipasi Lonjakan Penumpang
Menjelang libur panjang atau musim mudik, PT Railink juga telah menyiapkan langkah antisipasi dengan penambahan jadwal perjalanan serta peningkatan pelayanan di stasiun-stasiun keberangkatan. Sosialisasi penggunaan tiket digital dan edukasi tata tertib perjalanan turut digencarkan untuk meningkatkan kenyamanan pengguna.
Layanan KA Srilelawangsa terbukti menjadi solusi transportasi massal yang efektif, murah, dan mendukung pembangunan berkelanjutan. Dengan tarif mulai dari Rp2.000, moda ini diharapkan terus menjadi pilihan utama masyarakat di wilayah Medan, Binjai, dan sekitarnya.

Alif Bais Khoiriyah
Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Garuda Indonesia Tambah Armada Jadi 100 Pesawat di 2025, Waspadai Tekanan Rupiah
- Selasa, 08 April 2025