Senin, 30 Juni 2025

Petrokimia Gresik Dorong Efisiensi Logistik Pupuk Melalui Implementasi Pelabuhan Hijau untuk Swasembada Pangan

Petrokimia Gresik Dorong Efisiensi Logistik Pupuk Melalui Implementasi Pelabuhan Hijau untuk Swasembada Pangan
Petrokimia Gresik Dorong Efisiensi Logistik Pupuk Melalui Implementasi Pelabuhan Hijau untuk Swasembada Pangan

JAKARTA - Petrokimia Gresik, anggota holding Pupuk Indonesia dan perusahaan yang bergerak di sektor Solusi Agroindustri, terus meningkatkan konsep Green Port di Terminal Untuk Pelabuhan Sendiri (TUKS). Dengan memanfaatkan pelabuhan berkonsep ramah lingkungan ini, Petrokimia Gresik berupaya untuk memperlancar distribusi pupuk secara efisien demi mendukung swasembada pangan di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, saat hadir sebagai narasumber dalam acara Green Port Award System 2024 yang diadakan di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, pada Rabu, 26 Februari 2025.

Sebagai perusahaan yang ditugaskan oleh pemerintah untuk menyalurkan pupuk bersubsidi ke berbagai pelosok Tanah Air, implementasi Green Port berperan penting dalam memastikan distribusi pupuk berjalan lancar. Petrokimia Gresik bertanggung jawab atas distribusi tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi juga di luar Jawa yang memerlukan transportasi laut. "Selain itu, aktivitas di Pelabuhan Petrokimia Gresik tidak hanya sebatas antarpulau, namun juga antarnegara. Mengingat sebagian besar bahan baku masih diperoleh dari negara lain, konsep Green Port sudah menjadi kebutuhan bagi Petrokimia Gresik sebagai salah satu instrumen untuk mendukung swasembada pangan nasional," ungkap Dwi Satriyo.

Implementasi Green Port mendorong operasional pelabuhan Petrokimia Gresik menjadi lebih efektif, efisien, serta ramah lingkungan, yang merupakan bagian dari program pengurangan biaya yang dijalankan perusahaan. Penerapan ini juga berhasil memberikan efisiensi dalam proses bongkar muat sebesar Rp37 miliar per tahun, serta penghematan biaya energi pelabuhan hingga Rp1,6 miliar. Keberhasilan ini tidak hanya menghasilkan keuntungan finansial, tetapi juga diakui melalui penghargaan yang diterima. Pada tahun 2022, Pelabuhan Petrokimia Gresik mendapat pengakuan sebagai Green Port Terbaik Se-Indonesia. Di tahun berikutnya, menjadi pelabuhan pertama di Indonesia yang memperoleh Green Port Award System (GPAS) dari APEC Port Service Network (APSN). "Pencapaian ini menjadi bukti bahwa transformasi menuju pelabuhan ramah lingkungan dapat berjalan seiring dengan peningkatan efisiensi dan produktivitas," jelas Dwi Satriyo.

Petrokimia Gresik menjalankan konsep Green Port dengan mengembangkan ekosistem digital. Beberapa sistem digital di pelabuhan ini termasuk Petroport yang digunakan untuk pengawasan, pencatatan, pelaporan, dan pengambilan keputusan secara digital. Di samping itu, terdapat aplikasi Petrostar untuk manajemen kepegawaian, POIN untuk mencatat pendapatan pelabuhan, E-Posh demi mendukung keselamatan dan kesehatan kerja, AI CCTV untuk memastikan penggunaan alat pelindung diri, serta Promize yang bermanfaat dalam monitoring dan kendali proyek jasa pihak ketiga.

Dalam upaya dekarbonisasi, pelabuhan ini memanfaatkan kendaraan listrik, solar panel, serta mengganti bahan bakar batubara dengan gas alam. Selain itu, Petrokimia Gresik juga berfokus pada pengelolaan lingkungan dengan membangun fasilitas pengolahan sampah yang mengubah sampah plastik menjadi paving block dan limbah organik menjadi kompos. Perusahaan ini juga menjalankan program konservasi mangrove dan berbagai inisiatif lainnya, bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan di sekitar pelabuhan.

Petrokimia Gresik juga memastikan bahwa Green Port memberikan dampak positif pada kebersihan serta kualitas udara dan air di sekitar pelabuhan. Emisi gas karbon dan gas rumah kaca dikurangi untuk menjaga kualitas udara, sementara pencemaran limbah cair dan limbah bahan berbahaya diminimalkan untuk melindungi kualitas air. Dengan demikian, implementasi Green Port berfungsi untuk menjaga lingkungan sekitar perusahaan agar tidak tercemar oleh aktivitas pelabuhanan. Dwi Satriyo menambahkan, "Dengan demikian, penerapan Green Port juga mampu melindungi lingkungan sekitar perusahaan agar tidak tercemar oleh proses kepelabuhanan, sehingga dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan melalui pemanfaatan sumber daya alam."

Melalui berbagai upaya dan inovasi yang dilakukan, Petrokimia Gresik tidak hanya mendukung swasembada pangan di Indonesia, tetapi juga membuat langkah-langkah signifikan dalam menghadirkan solusi logistik berkelanjutan yang mengutamakan kelestarian lingkungan. Dengan komitmen tinggi terhadap prinsip-prinsip keberlanjutan dan efisiensi, Petrokimia Gresik membuktikan bahwa tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan dapat dicapai bersamaan dengan pencapaian keberhasilan operasional dan bisnis.

Yoga

Yoga

Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Presiden Prabowo Resmikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Pertamina di Lampung, Berkapasitas 55 MW

Presiden Prabowo Resmikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Pertamina di Lampung, Berkapasitas 55 MW

Apa Itu Mobil Hybrid, Jenis, Harga, Pajak, dan Keunggulan

Apa Itu Mobil Hybrid, Jenis, Harga, Pajak, dan Keunggulan

Apa Itu Bank Jago, Sejarah, Tujuan, dan Laporan Keuangan

Apa Itu Bank Jago, Sejarah, Tujuan, dan Laporan Keuangan

Pengertian Aggregate Demand, Komponen, hingga Rumusnya

Pengertian Aggregate Demand, Komponen, hingga Rumusnya

PGN Tingkatkan Peran Agregator Gas Nasional untuk Konektivitas Industri

PGN Tingkatkan Peran Agregator Gas Nasional untuk Konektivitas Industri