Kamis, 08 Mei 2025

BTN Fokus pada Sektor Perumahan untuk Pertumbuhan Kredit Berkelanjutan

BTN Fokus pada Sektor Perumahan untuk Pertumbuhan Kredit Berkelanjutan

Jakarta – Di tengah tantangan ekonomi dan tingginya biaya dana, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit yang signifikan, melampaui rata-rata industri perbankan nasional. Hingga akhir Agustus 2024, kredit dan pembiayaan BTN tumbuh 13,05% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp355,2 triliun. Sebagai perbandingan, rata-rata pertumbuhan kredit di industri perbankan nasional hanya mencapai 11,4% yoy, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).  

Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu menjelaskan bahwa peningkatan ini didorong oleh penyaluran KPR subsidi dan non-subsidi, serta kredit konstruksi untuk mendukung kebutuhan perumahan masyarakat Indonesia. Menurut Nixon, permintaan KPR di pasar masih sangat tinggi, yang menjadi alasan optimisme BTN terhadap pencapaian target pertumbuhan kredit hingga akhir tahun.  

BTN tetap yakin pertumbuhan kredit akan berada di level dua digit, didukung tingginya minat masyarakat untuk membeli rumah, khususnya melalui KPR subsidi dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Sebagai informasi, kuota nasional FLPP telah habis pada Agustus 2024, mencerminkan tingginya permintaan di sektor ini.  

Baca Juga

Ombudsman Banten Dorong BPJS Ketenagakerjaan Cabang Serang Perbaiki Pelayanan Setelah Keluhan Meningkat

Survei Perbankan Bank Indonesia (BI) kuartal III-2024 juga menunjukkan adanya peningkatan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 80,6 persen. Pertumbuhan ini didominasi oleh kredit konsumsi, terutama KPR, dan tren ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga kuartal IV-2024. Meski ada pengetatan persyaratan administrasi, suku bunga kredit, biaya persetujuan, dan jangka waktu kredit diproyeksikan menjadi lebih fleksibel.  

Selain itu, Bank Indonesia telah mengimplementasikan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) untuk sektor padat karya, termasuk perumahan. Nixon mengapresiasi langkah ini, yang memberikan tambahan likuiditas bagi BTN sebagai bank yang fokus pada pembiayaan sektor perumahan.  

Ia juga menekankan pentingnya dukungan dari regulator dan pemerintah terhadap sektor perumahan, mengingat dampak ekonominya yang signifikan. Sektor ini tidak hanya berdampak langsung pada penyediaan perumahan tetapi juga memengaruhi 185 subsektor lainnya yang bersifat padat karya.  

Menurut perhitungan BTN, pembangunan satu unit rumah dapat menyerap lima tenaga kerja. Dengan demikian, pembangunan 100 ribu rumah mampu menciptakan 500 ribu lapangan kerja per tahun. Pembangunan perumahan yang berkelanjutan juga berkontribusi pada pergerakan ekosistem perumahan dan pertumbuhan ekonomi nasional.  

Redaksi

Redaksi

Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Hutama Karya Perkuat Pendidikan dan UMKM di Riau Lewat Program TJSL, Serahkan Bantuan Komputer hingga Gerobak Usaha

Hutama Karya Perkuat Pendidikan dan UMKM di Riau Lewat Program TJSL, Serahkan Bantuan Komputer hingga Gerobak Usaha

Perjalanan Kereta Api di Daop 7 Madiun Tawarkan Pemandangan Alam Memesona, Jadikan Moda Transportasi Pilihan Utama

Perjalanan Kereta Api di Daop 7 Madiun Tawarkan Pemandangan Alam Memesona, Jadikan Moda Transportasi Pilihan Utama

Kereta Panoramic KAI Jadi Primadona Baru, Penumpang Naik 56 persen di Kuartal Pertama 2025

Kereta Panoramic KAI Jadi Primadona Baru, Penumpang Naik 56 persen di Kuartal Pertama 2025

Didorong Layanan Umrah, Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 92 persen di Kuartal Pertama 2025

Didorong Layanan Umrah, Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 92 persen di Kuartal Pertama 2025

RSUD Biak Resmikan Bangsal Neurologi, Jadi Pusat Unggulan Penanganan Stroke di Papua dengan Fasilitas Cold Stroke dan BPJS

RSUD Biak Resmikan Bangsal Neurologi, Jadi Pusat Unggulan Penanganan Stroke di Papua dengan Fasilitas Cold Stroke dan BPJS