Waskita Karya Terapkan Sistem Manajemen Konstruksi Terintegrasi untuk Tingkatkan Efisiensi
- Kamis, 20 Februari 2025

JAKARTA - Waskita Karya, salah satu perusahaan konstruksi terkemuka di Indonesia, semakin memantapkan posisinya sebagai pelopor dalam penerapan inovasi dan transformasi digital di industri ini. Perusahaan BUMN ini baru-baru ini meluncurkan Sistem Manajemen Konstruksi Terintegrasi yang didesain untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi konstruksi. Dengan menerapkan sistem ini, Waskita Karya berkomitmen untuk mendorong pencapaian operasional ekselen melalui teknologi canggih.
Penerapan Sistem Manajemen Konstruksi Terintegrasi ini tidak hanya membuktikan bahwa Waskita Karya terus berinovasi, tetapi juga menunjukkan keseriusan perusahaan dalam memanfaatkan produk digital untuk mendapatkan hasil maksimal. Sistem ini berfungsi sebagai Early Warning System yang memungkinkan perusahaan untuk mendeteksi masalah atau kendala dalam proses pembangunan sejak dini. Dengan demikian, solusi dapat diambil lebih cepat sebelum masalah menjadi lebih besar.
Sistem yang dikembangkan oleh Waskita Karya ini mengintegrasikan beberapa aplikasi digital menjadi satu kesatuan yang mampu memprediksi, menindaklanjuti, dan mengambil keputusan yang tepat. Salah satu output utama dari sistem ini adalah Project Performance Index, atau PPI. PPI memungkinkan perusahaan untuk memantau kinerja proyek secara real time kapan pun dan di mana pun, baik melalui PC, iOS, maupun Android.
Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menegaskan bahwa perusahaan ini merupakan yang pertama di Indonesia dalam menerapkan Sistem Manajemen Konstruksi Terintegrasi. "Waskita Karya merupakan perusahaan konstruksi pertama dan satu-satunya yang menerapkan sistem ini. Maka rencananya, kami akan mendaftarkan Hak Paten untuk inovasi digital ini," ujar Ermy dalam keterangan resmi.
Hingga Desember 2024, hasil dari PPI menunjukkan peningkatan signifikan dalam kinerja operasional Waskita Karya. Proyek yang sedang berjalan mencatat pertumbuhan kinerja operasional dari 21 persen pada Agustus 2024 menjadi 45 persen pada Desember 2024. Target ambisius ditetapkan untuk mencapai 70 persen pada tahun 2025. Sistem ini mulai diimplementasikan secara penuh sejak September 2024.
Lebih lanjut, Ermy menyoroti keuntungan lain dari sistem ini. "Dengan penerapan sistem ini, kami dapat mengoptimalkan aspek operasional, terutama pada proyek berskala besar. Penggunaan Internet of Things membantu mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi. Selain itu, pengoptimalan penggunaan tenaga kerja dan peralatan serta pengendalian biaya material menjadi lebih efektif," jelasnya.
Ermy juga menambahkan bahwa penggabungan berbagai aplikasi digital ini merupakan langkah strategis Waskita Karya dalam mewujudkan visi operasional ekselen. "Ini adalah bagian dari upaya kami untuk mempercepat pertumbuhan bisnis dan memaksimalkan pendapatan, sekaligus memperkuat pondasi internal seperti Governance, Risk, and Compliance," ujar Ermy.
Transformasi digital ini tidak hanya menciptakan peluang baru bagi Waskita Karya tetapi juga menekan biaya operasional. Dengan sistem yang lebih terintegrasi, diharapkan bahwa masalah yang biasanya memerlukan waktu dan biaya lebih untuk diatasi dapat segera ditangani. Implementasi sistem ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam jangka panjang, tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga bagi industri konstruksi Indonesia secara keseluruhan.
Keberhasilan Waskita Karya dalam memanfaatkan teknologi digital untuk operasional ekselen bisa menjadi contoh bagi perusahaan konstruksi lain di Indonesia. Dengan semakin ketatnya persaingan di industri konstruksi, inovasi dan efisiensi menjadi kunci utama dalam memenangkan proyek dan memuaskan klien.
Selain itu, keberhasilan ini mencerminkan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk menghadapi tantangan, terutama dalam pengelolaan proyek konstruksi yang kompleks. Melalui teknologi dan data analytics, pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan lebih akurat, efisien, dan cepat, sehingga meningkatkan keuntungan dan mengurangi risiko.
Implementasi Sistem Manajemen Konstruksi Terintegrasi oleh Waskita Karya tidak hanya berpotensi merevolusi cara proyek konstruksi dikelola, tetapi juga menjadi langkah penting dalam menghadapi masa depan industri konstruksi yang semakin digital. Dengan demikian, Waskita Karya tidak hanya beradaptasi dengan perkembangan zaman tetapi juga menjadi pelopor transformasi digital di industri konstruksi Indonesia.

Yoga
Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.