Pengertian Barang Substitusi, Ciri, Jenis, hingga Contohnya

Kamis, 26 Juni 2025 | 14:06:00 WIB
pengertian barang substitus

JAKARTA - Pengertian barang substitusi merujuk pada barang yang dapat menggantikan barang lain ketika barang asli tidak tersedia. 

Pada zaman dahulu, sebelum uang dikenal, manusia sering melakukan barter untuk mendapatkan barang yang diinginkan. Kegiatan barter ini pada dasarnya mirip dengan menukar barang substitusi. 

Barang substitusi adalah barang pengganti yang memiliki nilai guna dan fungsi serupa dengan barang yang ingin digantikan.

Contohnya, ketika barang yang kita cari kosong di pasaran, kita mungkin akan beralih ke produk lain yang memiliki manfaat dan fungsi serupa. Meskipun mereknya berbeda, asalkan fungsinya sama, barang tersebut tetap bisa menjadi alternatif. 

Karena itu, barang substitusi banyak ditemukan dalam kegiatan ekonomi, mengingat manusia selalu dihadapkan pada pilihan terbatas dalam memenuhi kebutuhan. 

Inilah pengertian barang substitusi, yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari ketika suatu produk tidak tersedia.

Pengertian Barang Substitusi

Substitusi, sesuai dengan maknanya, berarti pengganti atau penukar. Pengertian barang substitusi merujuk pada barang atau jasa yang dapat menggantikan peran barang atau jasa serupa. 

Meskipun berfungsi sebagai pengganti, barang atau jasa substitusi tetap mempertahankan nilai kegunaannya.

Barang substitusi berperan sebagai pesaing di pasar, yang menguntungkan konsumen karena mendorong perusahaan untuk terus mengembangkan dan meningkatkan produk mereka. 

Dengan adanya inovasi, konsumen memiliki lebih banyak pilihan sesuai dengan preferensi mereka. 

Ketika harga suatu produk naik, konsumen akan beralih mencari alternatif yang lebih terjangkau, sehingga permintaan terhadap produk yang lebih mahal akan berkurang.

Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan barang substitusi membantu menjaga harga di pasar tetap kompetitif, memberi kesempatan bagi konsumen untuk memilih produk dengan harga lebih rendah atau kualitas yang lebih baik.

Barang Substitusi dalam Teori Ekonomi

Para ekonom tidak memberikan penjelasan yang mendalam atau rinci mengenai definisi barang substitusi. 

Namun, secara sederhana, suatu produk dapat dianggap sebagai barang substitusi jika fungsinya serupa, meskipun memiliki bentuk atau merek yang berbeda. 

Dalam istilah ekonomi, hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut: X menggantikan Y jika permintaan terhadap X meningkat ketika harga Y naik, atau jika terdapat elastisitas silang positif dalam permintaan.

Elastisitas silang adalah salah satu dari tiga konsep elastisitas permintaan, selain elastisitas harga dan elastisitas pendapatan. 

Secara sederhana, elastisitas silang mengukur persentase perubahan jumlah barang yang diminta akibat perubahan harga barang lain.

Sedangkan, elastisitas permintaan secara umum mengukur sejauh mana permintaan suatu barang sensitif terhadap perubahan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Semakin tinggi tingkat elastisitasnya, semakin besar respons atau kepekaan permintaan terhadap perubahan tersebut.

Barang substitusi juga muncul karena alasan lainnya, yakni ketika harga suatu produk naik, konsumen cenderung memilih alternatif yang lebih murah. 

Begitu pula ketika suatu barang langka, konsumen akan mencari barang pengganti yang mereka anggap memiliki kemiripan dengan barang yang diinginkan.

Ciri-ciri Barang Substitusi

Tidak semua barang yang dapat menggantikan barang yang diinginkan pasar dapat dikategorikan sebagai barang substitusi. Ada beberapa ciri khas yang dimiliki oleh barang substitusi, antara lain:

a. Barang yang diinginkan sedang langka

Ketika barang yang dibutuhkan tidak tersedia, masyarakat akan mencari alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

b. Barang pengganti memiliki fungsi yang sama

Jika produk utama yang biasa digunakan tidak tersedia, namun ada barang pengganti yang memberikan kegunaan dan manfaat serupa, konsumen cenderung memilih untuk membeli barang pengganti tersebut.

c. Barang pengganti memiliki kualitas yang setara

Kualitas barang substitusi tidak boleh lebih rendah daripada barang asli. Bahkan, jika kualitas barang pengganti lebih baik, hal ini bisa meningkatkan preferensi konsumen terhadapnya.

d. Barang pengganti mudah didapatkan

Barang substitusi harus mudah ditemukan dan digantikan di pasaran. Semakin banyak pilihan barang serupa yang menawarkan fungsi dan manfaat yang sama, semakin besar peluang bagi konsumen untuk mencoba produk baru. 

Hal ini bisa mempengaruhi loyalitas konsumen terhadap produk tertentu.

e. Barang pengganti memiliki fungsi yang serupa

Dengan semakin banyaknya barang substitusi yang tersedia, keberagaman barang di pasar juga semakin meningkat, memberikan konsumen lebih banyak pilihan.

Jenis-jenis Barang Substitusi

Setelah mengetahui ciri-ciri barang substitusi, penting untuk memahami bahwa barang yang memenuhi kebutuhan manusia juga dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa kriteria. Klasifikasi barang-barang tersebut antara lain:

  • Berdasarkan cara mendapatkannya
  • Berdasarkan tujuan penggunaannya
  • Berdasarkan proses produksinya
  • Berdasarkan jaminan
  • Berdasarkan kualitasnya
  • Berdasarkan hubungan dengan barang lainnya

Barang substitusi sendiri masuk ke dalam kategori berdasarkan hubungan dengan barang lain, bersama dengan barang komplementer.

Barang substitusi digunakan untuk menggantikan barang lain, sedangkan barang komplementer berfungsi untuk melengkapi barang lainnya. Barang komplementer tidak bisa digunakan tanpa adanya barang atau jasa yang menyertainya.

Barang substitusi dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yakni Substitusi Sempurna dan Substitusi Tidak Sempurna. Berikut penjelasannya:

Barang Substitusi Sempurna

Barang substitusi sempurna adalah barang yang memiliki sifat identik, baik dari segi fungsi, manfaat, maupun bentuk. 

Oleh karena itu, barang ini dapat digunakan dengan cara yang sama seperti barang yang digantikan. Contoh dari barang substitusi sempurna adalah smartphone. 

Ada yang menggunakan sistem operasi Android dan ada yang menggunakan iOS, meskipun berbeda, keduanya tetap memiliki fungsi yang sama, yaitu untuk mengirim pesan dan melakukan panggilan telepon. 

Contoh lain adalah produk tisu dari dua produsen berbeda yang memiliki fungsi dan bentuk yang serupa.

Barang Substitusi Tidak Sempurna

Barang substitusi tidak sempurna, atau yang juga dikenal dengan istilah Substitusi Dekat, memiliki tingkat kemiripan yang lebih rendah. 

Meskipun produk-produk ini memiliki fungsi yang hampir serupa dan menyasar pasar yang sama, ada perbedaan yang membuat konsumen harus mempertimbangkan dengan lebih teliti.

Contoh barang substitusi tidak sempurna adalah buku versi cetak dan digital. Walaupun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk dibaca, perbedaan fisik dan harga membuat konsumen mempertimbangkan pilihan mereka. 

Contoh lain adalah AC dan kipas angin. Keduanya berfungsi untuk mendinginkan ruangan, namun perbedaan dalam daya listrik, tenaga yang dibutuhkan, dan fitur yang ditawarkan menjadi pertimbangan bagi konsumen.

Contoh Barang Substitusi

Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali menggunakan barang-barang substitusi tanpa menyadarinya. 

Barang-barang ini memiliki fungsi serupa dan dapat saling menggantikan sesuai kebutuhan. Berikut beberapa contoh barang substitusi yang umum ditemukan:

Beras dengan Jagung atau Singkong

Sebagai makanan pokok utama masyarakat Indonesia, beras kerap dijadikan nasi sebagai sumber karbohidrat. Namun, jika beras sulit diperoleh atau harganya naik, masyarakat dapat beralih ke jagung atau singkong sebagai alternatif. 

Keduanya sama-sama mengenyangkan dan bernilai guna serupa. Bahkan, di beberapa wilayah Indonesia, jagung dan singkong telah lama digunakan sebagai makanan pokok, menjadikannya pengganti yang layak untuk beras.

Pertalite dan Pertamax sebagai Bahan Bakar Minyak

Ketika distribusi bahan bakar Premium mulai dikurangi pada 2014, Pertalite dihadirkan sebagai penggantinya. 

Meski keduanya digunakan untuk menggerakkan kendaraan bermotor, Pertalite dan Pertamax memiliki perbedaan kualitas, terutama pada angka oktan—Pertamax memiliki angka oktan minimal 92, sedangkan Pertalite 90. 

Perbedaan ini berpengaruh pada efisiensi pembakaran dan residu yang dihasilkan. Selain itu, warna dan kecocokan dengan tipe kendaraan juga menjadi pembeda. Kendaraan keluaran terbaru umumnya lebih disarankan menggunakan Pertamax.

Buku Cetak dan Buku Digital

Walaupun banyak orang masih menyukai buku cetak karena kesan fisiknya, kini buku digital mulai menjadi pilihan karena lebih praktis. 

Perangkat seperti Kindle memungkinkan pengalaman membaca yang nyaman berkat teknologi layar e-ink yang tidak membuat mata cepat lelah. 

Meski buku digital menawarkan kepraktisan, buku cetak tetap memiliki daya tarik tersendiri, terutama bagi pecinta buku fisik. Dalam hal ini, keduanya memiliki fungsi yang sama, sehingga dapat saling menggantikan sesuai preferensi pengguna.

Pulpen dan Pensil

Pulpen dan pensil merupakan alat tulis dengan fungsi utama yang sama, yaitu menulis di atas kertas. Jika salah satunya tidak tersedia, yang lain dapat digunakan sebagai pengganti. 

Walaupun pulpen menghasilkan tinta permanen sedangkan pensil bisa dihapus, keduanya tetap dapat memenuhi kebutuhan dasar menulis. Inilah yang menjadikan keduanya sebagai barang substitusi dalam kategori alat tulis.

Nasi dan Mie Instan

Nasi merupakan makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun, dalam kondisi tertentu, mie instan bisa menjadi alternatif pengganti. 

Meski kandungan gizinya tidak persis sama, keduanya sama-sama mengandung karbohidrat yang dapat memberikan rasa kenyang. 

Kelebihan mie instan adalah proses penyajiannya yang lebih praktis dan cepat dibanding nasi, yang biasanya masih harus dimasak dan disajikan bersama lauk. 

Popularitas mie instan di kalangan masyarakat, terutama karena harganya yang terjangkau dan kemudahan konsumsi, menjadikannya contoh nyata barang substitusi untuk nasi.

Kursi dan Tikar

Sebagai tempat duduk, kursi dapat digantikan dengan tikar. Meskipun bentuk dan cara penggunaannya berbeda—kursi untuk duduk secara individual dan terangkat dari lantai, sementara tikar digunakan dengan cara duduk langsung di lantai—keduanya tetap berfungsi sebagai alas untuk duduk. 

Tikar sering digunakan dalam acara atau pertemuan informal, terutama ketika jumlah kursi terbatas. Oleh karena memiliki kegunaan yang sama, tikar dapat menjadi substitusi dari kursi.

Laptop dan Komputer

Baik laptop maupun komputer desktop berfungsi untuk menjalankan aktivitas digital seperti mengetik, mengedit dokumen, dan mengakses internet. 

Perbedaan utama antara keduanya terletak pada bentuk dan fleksibilitas penggunaan—laptop dirancang untuk mobilitas, sedangkan komputer lebih cocok untuk penggunaan tetap. 

Meski demikian, keduanya mampu melakukan fungsi yang serupa, sehingga jika salah satunya tidak tersedia, yang lain bisa digunakan sebagai pengganti. 

Inilah yang menjadikan laptop dan komputer sebagai barang substitusi dalam dunia teknologi.

Sebagai penutup, pengertian barang substitusi merujuk pada barang yang dapat menggantikan fungsi barang lain karena memiliki manfaat serupa dalam memenuhi kebutuhan manusia.

Terkini