Harga Cabai Rawit Merah Naik Tajam, Sembako di Jatim Alami Fluktuasi

Kamis, 26 Juni 2025 | 10:51:22 WIB
Harga Cabai Rawit Merah Naik Tajam, Sembako di Jatim Alami Fluktuasi

JAKARTA - Harga sejumlah bahan pokok di Jawa Timur mengalami fluktuasi pada Kamis, 26 Juni 2025. Salah satu komoditas yang mencatat lonjakan harga paling signifikan adalah cabai rawit merah yang naik hingga 6,51 persen menjadi Rp56.557 per kilogram. Kenaikan ini turut memicu kekhawatiran masyarakat, terutama para pedagang dan ibu rumah tangga yang sangat bergantung pada kestabilan harga sembako untuk keperluan harian.

Menurut pantauan dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) milik Pemprov Jawa Timur per pukul 09.29 WIB, selain cabai rawit merah, terdapat pula komoditas lain yang mengalami penyesuaian harga, baik naik maupun turun.

Fluktuasi Harga Sembako Terkini di Jatim

Data Siskaperbapo menunjukkan bahwa harga cabai merah besar justru turun sebesar 2,54 persen menjadi Rp28.608/kg, sementara cabai merah keriting bertahan di angka Rp30.344/kg. Di sisi lain, telur ayam kampung tercatat turun 2,91 persen atau sebesar Rp1.356 menjadi Rp45.291/kg.

Berikut adalah harga rata-rata sembako di Jawa Timur per 26 Juni 2025:

Beras Premium: Rp14.733/kg

Beras Medium: Rp12.730/kg

Gula Kristal Putih: Rp16.817/kg

Minyak Goreng Curah: Rp18.579/kg

Minyak Goreng Kemasan Premium: Rp20.211/liter

Minyak Goreng Kemasan Sederhana: Rp17.315/liter

Minyakita: Rp16.488/liter

Daging Sapi Paha Belakang: Rp118.646/kg

Daging Ayam Ras: Rp31.380/kg

Daging Ayam Kampung: Rp65.132/kg

Telur Ayam Ras: Rp26.710/kg

Telur Ayam Kampung: Rp45.291/kg

Susu Kental Manis Bendera: Rp12.469 (370 gr/kl)

Susu Kental Manis Indomilk: Rp12.465 (370 gr/kl)

Susu Bubuk Bendera: Rp40.956 (400 gr/dos)

Susu Bubuk Indomilk: Rp39.681 (400 gr/dos)

Garam Bata: Rp1.518/buah

Garam Halus: Rp9.386/kg

Cabai Merah Keriting: Rp30.344/kg

Cabai Merah Besar: Rp28.608/kg

Cabai Rawit Merah: Rp56.557/kg

Bawang Merah: Rp38.941/kg

Bawang Putih: Rp31.104/kg

Gas Elpiji (3 kg): Rp19.517/tabung

Cabai Rawit Jadi Sorotan Utama

Lonjakan harga cabai rawit merah menjadi perhatian utama. Dengan kenaikan lebih dari 6 persen, harga komoditas ini mencapai titik tertinggi dalam sepekan terakhir. “Kenaikan harga cabai rawit merah ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh pasokan yang menurun akibat cuaca ekstrem di sejumlah sentra produksi,” ujar salah satu pengelola pasar tradisional di Surabaya.

Faktor-faktor Penyebab Naik Turunnya Harga Sembako

Fluktuasi harga sembako dipicu oleh berbagai faktor, baik dari sisi produksi, distribusi, maupun regulasi pemerintah. Secara umum, terdapat beberapa penyebab utama yang sering kali menjadi pemicu perubahan harga sembako di pasaran:

Permintaan dan Penawaran

Ketika permintaan tinggi namun pasokan terbatas, harga cenderung naik. Sebaliknya, jika pasokan melimpah, harga bisa menurun meskipun permintaan tetap.

Cuaca dan Musim Tanam

Cuaca ekstrem, perubahan musim, dan bencana alam dapat mempengaruhi hasil pertanian. Misalnya, hujan lebat yang terus menerus dapat menyebabkan gagal panen dan berdampak pada ketersediaan cabai dan sayuran lainnya.

Kebijakan Pemerintah

Kebijakan seperti subsidi, impor, dan pengendalian harga sangat berpengaruh. Pembatasan impor atau keterlambatan distribusi akibat regulasi dapat menekan pasokan dalam negeri.

Biaya Produksi dan Transportasi

Kenaikan harga pupuk, bahan bakar, dan ongkos logistik ikut menyumbang naiknya harga sembako. “Jika biaya distribusi naik, otomatis harga barang di tingkat konsumen juga ikut terdongkrak,” ungkap seorang distributor sembako di Sidoarjo.

Nilai Tukar Mata Uang

Komoditas yang diimpor sangat sensitif terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah. Jika rupiah melemah terhadap dolar AS, maka harga bahan pokok impor seperti bawang putih dan gula bisa ikut naik.

Inflasi dan Stabilitas Ekonomi

Tingkat inflasi tinggi akan menyebabkan daya beli masyarakat menurun dan mendorong kenaikan harga barang kebutuhan pokok.

Kondisi Distribusi dan Logistik

Permasalahan logistik seperti keterlambatan pengiriman, kemacetan, hingga pemogokan sopir angkutan dapat mengganggu kelancaran distribusi dan menyebabkan kelangkaan pasokan.

Pemerintah Jamin Ketersediaan dan Pantau Harga

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebelumnya menyatakan bahwa secara umum harga sembako di wilayahnya masih dalam kondisi stabil dan terkendali. “Kami terus memantau harga di pasar-pasar tradisional serta melakukan intervensi jika ditemukan lonjakan harga yang tidak wajar,” ujar Khofifah saat melakukan inspeksi mendadak beberapa waktu lalu.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) juga rutin melakukan pemantauan melalui sistem Siskaperbapo untuk memastikan harga sembako tetap wajar dan pasokan terjaga.

Dampak bagi Masyarakat dan Pelaku Usaha

Bagi masyarakat, fluktuasi harga sembako tentu memengaruhi pengeluaran harian. “Kalau harga cabai naik terus, kita harus pintar-pintar mengatur belanja dapur supaya tidak boros,” kata Endang, ibu rumah tangga di Malang.

Sementara bagi pelaku usaha kuliner, terutama UMKM, perubahan harga bahan pokok berpengaruh langsung terhadap biaya produksi. “Kami terpaksa mengurangi porsi cabai di menu sambal karena harganya terlalu tinggi, kalau tidak nanti harga makanan ikut naik dan pelanggan bisa kabur,” tutur Heri, pemilik warung makan di Surabaya.

Terkini