PPIH dan TKHK Perkuat Sinergi untuk Jaga Kesehatan Jamaah Haji Indonesia di Arab Saudi

Kamis, 08 Mei 2025 | 10:11:36 WIB
PPIH dan TKHK Perkuat Sinergi untuk Jaga Kesehatan Jamaah Haji Indonesia di Arab Saudi

JAKARTA — Dalam rangka memastikan kelancaran dan keselamatan ibadah haji tahun 2025, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bidang kesehatan bekerja sama secara erat dengan Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK) guna memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi seluruh jamaah haji Indonesia selama berada di Arab Saudi.

Kolaborasi strategis ini ditegaskan oleh Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, Mohammad Imran, dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta. Menurutnya, ibadah haji merupakan kegiatan ibadah yang kompleks dan memerlukan kerja sama lintas sektor, termasuk dalam hal pelayanan kesehatan yang bersifat cepat, tepat, dan responsif.

“Mereka berkolaborasi untuk memastikan jamaah haji menerima pelayanan kesehatan yang memadai, cepat, dan tepat waktu. TKHK memberikan pelayanan kesehatan di depan dan PPIH memfasilitasi kebutuhan TKHK,” ujar Imran.

Layanan Kesehatan Haji Butuh Dukungan Terpadu

Dalam pelaksanaan di lapangan, para petugas kesehatan dari PPIH maupun TKHK diimbau untuk membangun kerja sama yang harmonis. Mereka diharapkan bisa saling mendukung satu sama lain, terutama dalam kondisi darurat atau jika terjadi hambatan administratif seperti keterlambatan visa.

Hal ini terbukti saat salah satu kloter dari embarkasi Lombok (LOP 01) mengalami keterlambatan kehadiran TKHK akibat kendala visa. Dalam situasi tersebut, TKHK dari kloter UPG 01 yang berada di penginapan yang sama langsung mengambil alih tanggung jawab sementara untuk melayani jamaah dari kloter LOP 01.

“Ada kejadian saat salah satu embarkasi belum ada TKHK dikarenakan terkendala visa, seperti yang dialami oleh Kloter LOP 01. Maka TKHK UPG 01 yang berada di dalam satu penginapan, meskipun berbeda embarkasi, mengampu sementara pelayanan kesehatan jamaah haji di kloter tersebut. Dan PPIH yang bertugas di sektor serta dokter spesialis di KKHI (Klinik Kesehatan Haji Indonesia) membantu untuk penanganannya,” jelas Imran.

Kejadian ini menunjukkan pentingnya fleksibilitas dan solidaritas antartenaga kesehatan, apalagi dalam kondisi padat dan dinamis seperti musim haji.

Islam Ajarkan Solidaritas dan Tolong-Menolong

Lebih lanjut, Imran menegaskan bahwa kerja sama yang dilakukan bukan hanya soal tugas profesional, namun juga merupakan bentuk nyata dari nilai-nilai keislaman yang mendasari penyelenggaraan ibadah haji. Prinsip tolong-menolong sesama muslim sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW dan juga tertulis dalam Al-Qur’an.

“Sesama muslim harus saling tolong-menolong sebagaimana Rasulullah SAW mengajarkan. Perintah tolong-menolong antar-sesama juga termaktub dalam Al-Qur’an Surah Al-Maidah ayat 2,” tambahnya.

Pernyataan ini menjadi pengingat bahwa pelayanan kesehatan dalam ibadah haji bukan hanya tanggung jawab teknis semata, tetapi juga bagian dari pengamalan nilai spiritual dan moral Islam.

Jamaah Dapat Akses Eksklusif RS Arab Saudi

Sebagai bentuk peningkatan layanan, Kementerian Kesehatan RI juga sebelumnya mengungkapkan bahwa jamaah haji Indonesia pada musim haji tahun ini mendapatkan akses eksklusif ke rumah sakit Arab Saudi. Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan bahwa fasilitas ini merupakan hasil kerja sama yang erat antara pemerintah Indonesia dan otoritas kesehatan Arab Saudi.

Fasilitas ini melengkapi pelayanan dari KKHI (Klinik Kesehatan Haji Indonesia) yang beroperasi di sektor-sektor pemondokan dan tempat ibadah utama seperti Makkah dan Madinah. Kombinasi antara layanan darurat, pengawasan kesehatan kloter, dan akses ke rumah sakit setempat membuat sistem kesehatan haji Indonesia dinilai semakin siap dan tangguh.

Upaya Menekan Angka Sakit dan Kematian Jamaah

Pelayanan kesehatan ini menjadi sangat krusial mengingat mayoritas jamaah haji Indonesia tergolong berusia lanjut dan memiliki komorbiditas. Berdasarkan data Kementerian Agama, sekitar 60% jamaah haji tahun ini masuk dalam kategori risiko tinggi (risti). Oleh karena itu, upaya preventif, respons cepat, dan edukasi kesehatan menjadi fokus utama.

Dengan sinergi antara PPIH dan TKHK, serta dukungan dari fasilitas medis di Arab Saudi, diharapkan angka kesakitan dan kematian jamaah haji dapat ditekan secara signifikan. Petugas juga terus mengingatkan jamaah untuk menjaga kondisi tubuh, mengatur waktu ibadah dengan bijak, serta melaporkan keluhan kesehatan sejak dini.

Terkini