WhatsApp Siapkan Fitur Rangkuman Chat dengan Meta AI, Jaga Privasi Tetap Aman

Kamis, 08 Mei 2025 | 09:17:26 WIB
WhatsApp Siapkan Fitur Rangkuman Chat dengan Meta AI, Jaga Privasi Tetap Aman

JAKARTA – Aplikasi pesan instan WhatsApp terus mendorong inovasi teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) melalui integrasi Meta AI dalam fitur-fitur terbarunya. Kini, WhatsApp tengah mengembangkan fitur baru yang memungkinkan pengguna merangkum isi percakapan secara otomatis menggunakan bantuan Meta AI.

Fitur tersebut terungkap melalui laporan situs independen WABetaInfo yang kerap membocorkan pengembangan fitur WhatsApp. Dalam pembaruan aplikasi WhatsApp beta untuk Android versi 2.25.15.12, WABetaInfo menemukan fitur yang sedang dalam tahap pengembangan dan berhasil menampilkan pratinjau (preview) penggunaannya.

Dari tangkapan layar yang dibagikan, terlihat bahwa WhatsApp akan menambahkan opsi baru di dalam jendela percakapan. Opsi tersebut memungkinkan pengguna meminta Meta AI untuk merangkum sejumlah pesan yang diterima. Namun, fitur ini baru akan aktif jika pesan yang diterima telah mencapai batas tertentu.

“Private Processing akan memastikan bahwa isi pesan diolah sepenuhnya di dalam lingkungan yang terlindungi, tidak terpapar ke WhatsApp, Meta, atau pihak ketiga mana pun,” jelas WABetaInfo.

Fitur rangkuman berbasis AI ini dirancang untuk mendukung pengguna dalam mengelola percakapan panjang, baik di chat individu, grup, maupun channel. Nantinya, permintaan untuk merangkum pesan akan diproses secara aman menggunakan teknologi bernama Private Processing.

Private Processing merupakan inovasi terbaru dari WhatsApp yang bertujuan menjaga privasi pengguna ketika memanfaatkan teknologi AI. Melalui mekanisme ini, seluruh proses analisis dan pemrosesan pesan dilakukan secara lokal dan terlindungi, tanpa mengirimkan data ke server pusat Meta atau pihak ketiga.

Dalam penerapannya, hasil ringkasan yang dibuat oleh Meta AI akan langsung ditampilkan kepada pengguna secara aman, tanpa menyimpan isi pesan di server. Hal ini dilakukan guna menjamin bahwa privasi tetap menjadi prioritas utama meski AI digunakan untuk mengolah data.

Fitur ini bersifat opsional. Artinya, pengguna harus mengaktifkannya secara manual jika ingin memanfaatkan kemampuan ringkasan pesan. Namun, fitur ini tidak akan tersedia untuk percakapan yang mengaktifkan Advanced Chat Privacy, karena fitur keamanan tersebut membatasi interaksi dengan sistem AI.

Bagi pengguna yang mengaktifkan Advanced Chat Privacy, seluruh komunikasi dienkripsi secara end-to-end dan tidak dapat dianalisis oleh sistem Meta AI. Oleh karena itu, fitur ringkasan otomatis tidak kompatibel dengan mode keamanan tinggi tersebut.

Hingga kini, belum ada kepastian kapan fitur rangkuman chat ini akan dirilis secara luas ke publik. Bahkan untuk kalangan beta tester sekalipun, fitur ini masih belum bisa dijajal. Dengan begitu, kemungkinan peluncuran resmi fitur ini masih akan memakan waktu beberapa bulan ke depan.

Jika dirilis, fitur ini berpotensi menjadi solusi praktis bagi pengguna WhatsApp yang aktif dalam percakapan grup besar atau channel informasi. Pengguna tidak perlu lagi menggulir ribuan pesan, cukup satu klik untuk memahami inti dari percakapan yang berlangsung.

Langkah WhatsApp dalam mengembangkan fitur ini juga sejalan dengan tren global pemanfaatan AI untuk mempermudah komunikasi dan produktivitas pengguna. Terlebih, WhatsApp kini sudah digunakan oleh lebih dari 3 miliar pengguna aktif setiap bulan, menurut laporan terbaru Meta.

Dengan menggabungkan kecanggihan Meta AI dan keamanan Private Processing, WhatsApp tampaknya ingin memastikan bahwa inovasi yang ditawarkan tetap sejalan dengan prinsip perlindungan data pribadi. Hal ini sangat penting mengingat kepercayaan pengguna menjadi salah satu fondasi keberhasilan platform pesan instan terbesar di dunia ini.

Seiring waktu, fitur-fitur berbasis AI seperti ini diprediksi akan semakin berkembang dan menyatu dalam kehidupan digital sehari-hari. WhatsApp menjadi salah satu pionir dalam memastikan AI dapat diterapkan tanpa mengorbankan privasi pengguna.

Terkini