JAKARTA — PT Waskita Karya (Persero) Tbk terus memacu pengerjaan proyek Jalan Tol Palembang-Betung, yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Tahap II. Proyek strategis nasional (PSN) ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2025 agar dapat digunakan masyarakat saat momen Lebaran tahun depan, sebagai upaya pemerintah mempercepat konektivitas dan pemerataan pembangunan di luar Pulau Jawa.
Direktur Operasi I Waskita Karya, Ari Asmoko, menyatakan bahwa seluruh pekerjaan saat ini berlangsung sesuai rencana. Proyek yang digarap Waskita terdiri atas Seksi 1 Palembang–Rengas dan Seksi 2 Rengas–Pangkalan Balai, dengan total panjang 54,5 kilometer. Nilai kontrak proyek jalan tol ini mencapai Rp 2,07 triliun.
“Waskita berkomitmen menyelesaikan pengerjaan ruas Jalan Tol Palembang–Betung secara tepat waktu dan sesuai standar mutu. Proyek ini sesuai dengan visi pemerintah dalam mewujudkan pemerataan pembangunan di luar Pulau Jawa, maka kami yakin akan menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi baru,” ujar Ari dalam siaran persnya.
Percepat Konektivitas, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Sumatera
Ari menegaskan bahwa kehadiran tol ini akan memberikan manfaat signifikan, terutama dalam mengurangi waktu tempuh antarwilayah di Sumatra Selatan dan menekan biaya distribusi logistik.
“Jalan tol ini dapat memangkas waktu tempuh Palembang–Betung secara signifikan dari sekitar tiga jam menjadi satu jam. Selain itu, proyek ini akan memacu pertumbuhan ekonomi wilayah serta pembangunan merata di luar Pulau Jawa, khususnya di Sumatra Selatan,” tambahnya.
Efisiensi transportasi akan semakin terasa, terutama bagi pelaku usaha dan logistik, karena tol ini dirancang untuk meningkatkan arus distribusi barang dan menurunkan biaya operasional kendaraan, yang selama ini terkendala oleh padatnya lalu lintas jalan nasional.
Jembatan Musi V, Komponen Vital Tol Palembang-Betung
Salah satu komponen penting dari pembangunan Jalan Tol Palembang–Betung adalah Jembatan Musi V, yang menjadi penghubung krusial dalam jaringan infrastruktur tersebut. Jembatan sepanjang 1,68 kilometer ini mulai dibangun pada Oktober 2024, dengan nilai kontrak sebesar Rp 345,1 miliar.
“Pembangunan Jembatan Musi V ini ditargetkan rampung dalam waktu 16 bulan. Ini merupakan bagian penting dari sistem tol yang akan memperlancar akses dan konektivitas antarwilayah,” jelas Ari.
Pembangunan jembatan tersebut dipandang sebagai solusi atas kemacetan yang selama ini kerap terjadi di sekitar Sungai Musi, sekaligus memberikan alternatif jalur yang lebih cepat dan aman bagi pengendara.
Dukungan Pemerintah Pusat: Komitmen Selesaikan PSN
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Dody Hanggodo, turut memberi perhatian khusus terhadap proyek ini. Dalam kunjungannya ke lokasi pembangunan beberapa waktu lalu, Dody meninjau langsung progres pengerjaan jalan tol dan Jembatan Musi V yang dikerjakan oleh Waskita.
“Saya mungkin akan sering memantau langsung ke sini, agar penyelesaian ruas Palembang–Betung berjalan sesuai target dan segera memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Dody dalam keterangannya.
Dukungan pemerintah terhadap proyek ini mencerminkan pentingnya percepatan infrastruktur sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi wilayah serta pemerataan hasil pembangunan nasional.
Manfaat Langsung bagi Masyarakat
Dengan target penyelesaian akhir 2025, tol Palembang–Betung diharapkan sudah dapat digunakan masyarakat untuk mudik Lebaran 2026. Akses yang lebih cepat dan aman akan menjadi solusi atas tingginya mobilitas masyarakat, terutama selama musim liburan dan perayaan keagamaan.
Lebih dari itu, proyek ini juga akan memberikan dampak positif terhadap nilai tanah, investasi lokal, serta penciptaan lapangan kerja di wilayah sekitar. Waskita Karya memastikan bahwa seluruh proses pembangunan dilakukan sesuai dengan standar keselamatan dan kelestarian lingkungan.
Komitmen Waskita dalam Menyelesaikan Proyek Strategis
Selama satu dekade terakhir, Waskita Karya telah menyelesaikan 88 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tersebar di seluruh Indonesia. Proyek Jalan Tol Palembang–Betung menjadi bukti lanjutan dari komitmen tersebut, untuk menjadikan infrastruktur sebagai penggerak pembangunan dan integrasi ekonomi nasional.
Dengan sinergi antara BUMN konstruksi dan pemerintah pusat, tol Palembang–Betung menjadi salah satu proyek andalan yang akan memberikan manfaat jangka panjang, tidak hanya dari sisi transportasi, tetapi juga dalam menciptakan ekosistem ekonomi baru di kawasan Sumatera.