
JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memperkuat industri alat mesin pertanian (alsintan) sebagai bagian strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan peningkatan produktivitas sektor pertanian di Indonesia. Langkah ini sejalan dengan upaya transformasi pertanian menuju mekanisasi yang lebih maju dan berkelanjutan.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Setia Darta menyatakan, “Kami berkomitmen mendorong pertumbuhan industri alat mesin pertanian dalam negeri, terutama dalam rangka mendukung mekanisasi sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ketahanan pangan nasional.” Pernyataan ini disampaikan dalam keterangan resmi di Jakarta.
Penguatan Industri Alsintan Sebagai Pilar Ketahanan Pangan
Baca JugaJadwal Pertandingan Grup B Sepak Bola Pra-PORA 2025: Aceh Tengah Siap Bertarung
Menurut Setia Darta, penguatan industri alsintan menjadi kunci utama untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian. Kemenperin telah melakukan sejumlah program, termasuk standardisasi produk alat dan mesin pertanian, guna memastikan kualitas dan kehandalan alsintan yang beredar di pasaran.
“Selain itu, kami mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri sebagai bentuk nyata dukungan terhadap ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Industri alsintan nasional kini telah tumbuh dengan melibatkan 67 perusahaan yang menyerap tenaga kerja hingga 5.629 orang. Kinerja positif ini tercermin dari nilai ekspor produk alsintan mencapai 90 juta USD, menandakan daya saing produk lokal di pasar internasional.
Strategi Jangka Panjang dan Transformasi Digital Industri Alsintan
Untuk memastikan perkembangan industri alsintan semakin kompetitif dan berkelanjutan, Kemenperin telah menyusun strategi jangka panjang. Salah satunya adalah integrasi kebijakan Making Indonesia 4.0 untuk mendorong transformasi manufaktur ke teknologi digital yang hemat energi dan biaya.
Setia Darta menambahkan, “Kami terus memacu investasi, baik dari dalam maupun luar negeri, terutama di sektor teknologi menengah-tinggi, untuk mempercepat adopsi dan transfer teknologi. Ini kami fasilitasi melalui insentif fiskal seperti tax holiday, mini tax holiday, dan tax allowance.”
Langkah ini diharapkan tidak hanya memperkuat basis teknologi dalam negeri, tetapi juga membuka peluang kerja yang lebih luas serta meningkatkan daya saing industri di tingkat global.
Kolaborasi Industri, Akademisi, dan Penelitian Dorong Inovasi Alsintan
Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian, Solehan, menjelaskan bahwa inovasi menjadi kunci dalam mengembangkan produk alsintan yang sesuai dengan karakteristik pertanian Indonesia. Untuk itu, Kemenperin mendorong kolaborasi antara pelaku industri, akademisi, dan lembaga penelitian.
“Kami memfasilitasi business matching antara industri dan pengguna alsintan, di mana lembaga litbang dan akademisi bisa menjadi penyedia teknologi dan inovasi. Tujuannya adalah menghasilkan produk-produk alsintan yang sesuai dengan karakteristik pertanian Indonesia,” jelas Solehan.
Tidak hanya itu, insentif seperti super tax deduction diberikan kepada industri yang aktif melakukan riset dan pengembangan untuk mendorong inovasi produk secara berkelanjutan.
Produk Alsintan Unggulan dan Manfaat untuk Petani
Industri alsintan nasional telah menghasilkan beragam produk yang membantu aktivitas pertanian mulai dari pra-panen hingga pasca-panen. Produk tersebut meliputi traktor roda dua, cultivator, pompa irigasi, hand sprayer, rotavator, mesin pengolah tanah, hingga mesin pengering hasil panen.
Keberadaan produk alsintan lokal tidak hanya meningkatkan efisiensi kerja petani, tetapi juga membantu mengurangi biaya produksi sekaligus meningkatkan hasil panen. Dengan begitu, sektor pertanian dapat berkontribusi lebih signifikan terhadap ketahanan pangan nasional.
Optimisme Kemenperin terhadap Masa Depan Industri Alsintan
Kemenperin optimistis bahwa dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, industri, akademisi, serta kebijakan insentif yang mendukung, industri alsintan akan menjadi motor penggerak utama dalam peningkatan produktivitas pertanian Indonesia.
Setia Darta menegaskan, “Industri permesinan pertanian nasional dapat menjadi penggerak utama peningkatan produktivitas pertanian sekaligus mendukung ketahanan pangan dan kedaulatan teknologi dalam negeri.”
Potensi besar ini diperkirakan akan terus berkembang seiring dengan dukungan investasi dan pengembangan teknologi, sehingga membawa pertanian Indonesia ke arah yang lebih modern dan berdaya saing.
Penguatan industri alsintan oleh Kemenperin merupakan langkah strategis dalam mengakselerasi mekanisasi pertanian nasional. Melalui berbagai kebijakan, insentif, dan kolaborasi riset, sektor ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas serta efisiensi sehingga mendukung ketahanan pangan yang menjadi prioritas nasional.
Dengan investasi yang terus digalakkan dan produk lokal yang semakin inovatif, masa depan industri alsintan terlihat cerah untuk menopang pertanian Indonesia yang lebih maju dan berkelanjutan.

Sindi
Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.