Bank Indonesia Tegaskan Peran Kunci Pertanian dalam Kendalikan Inflasi
- Senin, 23 Juni 2025

JAKARTA - Bank Indonesia kembali menegaskan pentingnya peran sektor pertanian dalam menjaga stabilitas harga dan pengendalian inflasi, khususnya di Provinsi Jawa Tengah. Selain meningkatkan produktivitas, Bank Indonesia juga menaruh perhatian serius pada regenerasi petani muda sebagai upaya jangka panjang menjaga ketahanan pangan nasional.
Inflasi dari Sektor Pertanian Masih Terkendali Meski Cuaca Ekstrem
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, menyatakan optimisme bahwa inflasi yang bersumber dari sektor pertanian masih berada dalam kendali meskipun menghadapi tantangan cuaca yang tidak menentu. Dalam kegiatan Capacity Building & Media Briefing Stakeholders Kehumasan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah di Jakarta
Baca Juga
“Masih dalam rentang 2,5 persen, plus minus 1 persen.”
Menurut Rahmat, perubahan iklim dan cuaca ekstrem seperti banjir dan curah hujan tinggi berpotensi mengganggu produksi komoditas pangan utama. Misalnya, banjir dapat menghambat produksi beras, sementara hujan yang terlalu deras berdampak negatif pada tanaman cabai.
Namun, berbagai upaya mitigasi telah dilakukan untuk menjaga produktivitas. Salah satu contohnya adalah penanaman bibit padi unggul di wilayah pesisir yang kerap tergenang air. Selain itu, penggunaan teknologi green house diterapkan untuk tanaman cabai agar terlindung dari hujan berlebih.
“Bank Indonesia juga telah memberikan bantuan green house kepada petani cabai di Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Magelang, dan Kabupaten Demak,” jelas Rahmat.
Pentingnya Regenerasi Petani Muda untuk Ketahanan Pangan
Selain faktor cuaca, masalah klasik yang dihadapi sektor pertanian adalah penurunan jumlah petani muda. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Christoveny, menegaskan bahwa regenerasi petani milenial menjadi salah satu fokus utama Bank Indonesia untuk menjaga ketahanan pangan sekaligus mengendalikan inflasi.
“Regenerasi petani muda menjadi fokus penting Bank Indonesia. Kami aktif memberikan edukasi dan pendampingan teknik pertanian modern kepada petani milenial agar mereka dapat menjadi tulang punggung sektor pertanian,” ungkap Christoveny.
Guna mendukung regenerasi tersebut, Bank Indonesia telah mendukung berbagai kegiatan seperti panen cabai off season yang dilakukan oleh petani muda di Kabupaten Banyumas. Panen ini bertujuan meningkatkan produksi cabai di luar musim tanam utama sehingga suplai pangan tetap stabil sepanjang tahun.
Strategi Bank Indonesia dalam Mengendalikan Inflasi dari Sektor Pertanian
Inflasi yang dipicu oleh sektor pertanian sangat sensitif karena berpengaruh langsung pada kebutuhan pokok masyarakat. Oleh sebab itu, Bank Indonesia menerapkan berbagai strategi untuk memitigasi risiko dan meningkatkan produktivitas pertanian.
1. Inovasi Teknologi Pertanian
Pemanfaatan teknologi seperti green house untuk tanaman hortikultura dan pengembangan bibit unggul di area rawan banjir adalah salah satu contoh nyata. Pendekatan ini tidak hanya menjaga hasil panen, tetapi juga meningkatkan kualitas produk pertanian.
2. Edukasi dan Pendampingan Petani Muda
Memberikan pelatihan teknik pertanian modern serta pemanfaatan teknologi digital agar petani muda dapat memaksimalkan hasil produksi. Pendampingan ini juga bertujuan mengubah persepsi bahwa pertanian adalah profesi masa depan yang menjanjikan.
3. Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah dan Stakeholder
Kerja sama lintas sektor dilakukan untuk menyediakan fasilitas seperti green house dan memperkuat jaringan distribusi produk pertanian. Hal ini membantu menjaga kestabilan harga dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Tantangan dan Peluang di Masa Depan
Meski berbagai upaya telah dilakukan, tantangan dari faktor eksternal seperti perubahan iklim global tetap menjadi ancaman serius bagi sektor pertanian. Cuaca ekstrem yang lebih sering terjadi berpotensi mengganggu siklus tanam dan produksi pangan.
Selain itu, pergeseran demografis di sektor pertanian juga memerlukan perhatian berkelanjutan. Meningkatkan minat generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian harus terus diupayakan melalui insentif, pelatihan, dan akses pendanaan yang memadai.
Namun, peluang besar tetap terbuka bagi mereka yang mampu beradaptasi dengan teknologi dan inovasi terbaru. Penggunaan teknologi digital dalam pengelolaan pertanian, seperti smart farming dan pemanfaatan data iklim, akan menjadi kunci keberhasilan di masa mendatang.
Bank Indonesia menegaskan sektor pertanian adalah kunci pengendalian inflasi dan ketahanan pangan di Jawa Tengah dan Indonesia secara keseluruhan. Meski menghadapi tantangan cuaca ekstrem dan regenerasi petani, melalui inovasi teknologi, edukasi petani muda, serta kerja sama lintas sektor, Bank Indonesia optimis inflasi dari sektor pertanian dapat dikendalikan dalam batas aman.
Rahmat Dwisaputra menyimpulkan, “Dengan dukungan teknologi dan sumber daya manusia yang terampil, sektor pertanian dapat menjadi penggerak utama stabilitas harga dan kesejahteraan masyarakat.”
Begitu pula Christoveny menambahkan, “Regenerasi petani milenial adalah kunci masa depan pertanian yang berkelanjutan dan inflasi yang terkendali.”
Dengan upaya terintegrasi dari berbagai pihak, diharapkan Indonesia dapat terus menjaga ketahanan pangan dan mengendalikan inflasi yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat luas.

Sindi
Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.