Jumat, 25 April 2025

Bajak Kereta Api di Pakistan, Separatis Balochistan Serang dengan Taktik Baru

Bajak Kereta Api di Pakistan, Separatis Balochistan Serang dengan Taktik Baru
Bajak Kereta Api di Pakistan, Separatis Balochistan Serang dengan Taktik Baru

Jakarta - Insiden pembajakan kereta api yang terjadi pada Selasa, 11 Maret 2025, mengguncang Pakistan setelah sekelompok militan separatis Balochistan membajak kereta Jaffar Express yang sedang dalam perjalanan dari Quetta, ibu kota provinsi Balochistan, menuju Peshawar, ibu kota provinsi Khyber Pakhtunkhwa. Kejadian ini memicu ketegangan tinggi, dengan pihak keamanan Pakistan berhasil menyelamatkan sebagian besar penumpang, namun operasi penyelamatan terhadap penumpang yang tersisa masih berlangsung, Kamis, 13 Maret 2025.

Penyelamatan Penumpang yang Tertahan

Menurut pejabat keamanan yang dilansir Reuters pada Rabu, 12 Maret 2025, sekitar 60 militan Balochi yang tergabung dalam kelompok separatis Tentara Pembebasan Balochistan (BLA) meledakkan rel kereta api dan menembakkan roket pada kereta yang membawa lebih dari 400 penumpang. Sejauh ini, 190 orang telah berhasil diselamatkan, namun keberadaan militan yang mengenakan rompi bunuh diri dan duduk di samping beberapa penumpang yang disandera, membuat proses penyelamatan menjadi lebih rumit.

Baca Juga

Presiden Prabowo Optimistis Harga Pangan Berprotein Akan Turun dalam Satu Tahun: Fokus Pemerintah pada Ketahanan Gizi Nasional

"Penyelamatan penumpang berjalan lancar di sebagian besar bagian, namun bagi mereka yang masih berada di dalam kereta, situasi masih sangat berbahaya," kata seorang pejabat pemerintah yang meminta untuk tidak disebutkan namanya. "Kami terus bekerja keras untuk memastikan keselamatan semua penumpang yang tersisa," tambahnya.

BLA Klaim Bertanggung Jawab atas Pembajakan

Kelompok Tentara Pembebasan Balochistan (BLA) mengaku bertanggung jawab atas pembajakan ini. BLA adalah kelompok separatis terbesar yang berjuang untuk kemerdekaan Balochistan dari Pakistan. Mereka menuduh pemerintah Pakistan mengeksploitasi sumber daya alam yang melimpah di Balochistan tanpa memberikan manfaat yang cukup bagi penduduk lokal.

"Kelompok kami bertindak untuk membebaskan Balochistan dari dominasi Pakistan dan menuntut kemerdekaan bagi wilayah kami yang kaya sumber daya alam," ujar juru bicara BLA melalui pernyataan tertulis. "Kami ingin mengakhiri eksploitasi yang dilakukan oleh pemerintah pusat, serta menuntut hak-hak rakyat Baloch yang selama ini terabaikan," tambahnya.

Strategi Baru BLA yang Lebih Mematikan

BLA semakin mematikan dalam beberapa tahun terakhir, dengan serangan-serangan yang semakin terorganisir dan menggunakan taktik yang lebih agresif. Pada 2022, kelompok ini mengejutkan militer Pakistan dengan serangkaian serangan, termasuk pengeboman bunuh diri yang menargetkan fasilitas militer serta warga negara Cina yang bekerja di wilayah tersebut.

Tahun ini, militan BLA juga menambah intensitas serangan mereka dengan meningkatkan penggunaan pengebom bunuh diri perempuan, termasuk dalam serangan terhadap warga Cina di Karachi dan sebuah serangan pengeboman besar di barat daya Balochistan.

Tujuan dan Aktivitas BLA

BLA mendambakan kemerdekaan Balochistan, yang berbatasan langsung dengan Afghanistan dan Iran. Wilayah ini memiliki kekayaan mineral yang melimpah, termasuk salah satu cadangan emas dan tembaga terbesar di dunia, yang telah menarik perhatian banyak pihak, termasuk Cina.

Provinsi Balochistan yang berpenduduk sekitar 15 juta jiwa ini telah menjadi tempat pertempuran antara pemberontak dan pemerintah Pakistan selama beberapa dekade. Pemberontakan ini semakin memburuk seiring dengan semakin besarnya keterlibatan Cina melalui investasi besar-besaran dalam proyek-proyek infrastruktur seperti pelabuhan Gwadar, yang dianggap oleh banyak warga lokal sebagai bentuk eksploitasi oleh pemerintah Pakistan dan mitra asing mereka.

BLA menargetkan sejumlah infrastruktur vital, seperti pelabuhan strategis Gwadar di Laut Arab, yang merupakan bagian dari investasi Cina senilai $65 miliar dalam proyek Koridor Ekonomi Cina-Pakistan. Selain itu, BLA juga menuduh Cina telah membantu Pakistan dalam mengekploitasi sumber daya alam Balochistan, yang meningkatkan ketegangan antara kedua negara.

Serangan Terhadap Kepentingan Cina

Sejumlah serangan besar yang dilakukan BLA dalam beberapa tahun terakhir menargetkan kepentingan Cina di Balochistan. Pada 2022, mereka mengklaim bertanggung jawab atas pengeboman terhadap seorang warga Cina di Karachi dan serangan terhadap konsulat Cina. Selain itu, kelompok ini juga menargetkan infrastruktur strategis yang digunakan oleh Cina, termasuk proyek-proyek pertambangan besar yang dijalankan oleh perusahaan-perusahaan Cina.

Serangan terhadap kepentingan Cina ini semakin memperburuk hubungan antara Pakistan dan Cina, yang telah lama menjadi mitra ekonomi utama. BLA juga menuding bahwa Pakistan bekerja sama dengan Cina untuk mengeksploitasi sumber daya Balochistan tanpa memperhatikan kesejahteraan rakyat Baloch.

Ketegangan Meningkat dengan Negara Tetangga

Ketegangan semakin meningkat dengan negara-negara tetangga Pakistan, khususnya Iran, yang terlibat dalam pertemuan-pertemuan diplomatik terkait pemberontakan Balochistan. Pemberontakan ini semakin rumit karena Iran juga memiliki wilayah Baloch yang tergusur oleh separatis Balochistan, sehingga kedua negara hampir terlibat dalam konflik berskala besar pada tahun lalu.

Balochistan: Wilayah yang Strategis

Balochistan merupakan provinsi terbesar di Pakistan berdasarkan luas wilayah, namun memiliki jumlah penduduk yang relatif kecil. Wilayah ini memiliki garis pantai yang panjang di Laut Arab, dekat dengan jalur pengiriman minyak internasional di Selat Hormuz, yang menjadikannya wilayah strategis.

Selain itu, provinsi ini juga kaya akan sumber daya alam, termasuk gas alam, minyak, emas, dan tembaga, yang menarik perhatian asing, khususnya Cina. Ketegangan yang ada telah menciptakan ketidakstabilan di wilayah ini, yang semakin memperburuk situasi politik dan keamanan di Pakistan.

Tantangan Keamanan yang Berkelanjutan

Pemberontakan Balochistan yang telah berlangsung selama beberapa dekade tidak menunjukkan tanda-tanda mereda. Meski upaya pemerintah untuk menanggulangi kelompok separatis ini terus dilakukan, tantangan bagi Pakistan untuk mengatasi ketegangan di Balochistan tetap besar, terutama dengan melibatkan kepentingan asing yang semakin kompleks.

Tri Kismayanti

Tri Kismayanti

Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Persib Bandung Rencanakan Peminjaman Lima Pemain, Termasuk Mailson Lima, di Putaran Kedua BRI Liga 1 2024/2025

Persib Bandung Rencanakan Peminjaman Lima Pemain, Termasuk Mailson Lima, di Putaran Kedua BRI Liga 1 2024/2025

Pinjaman KUR BSI Rp 70 Juta: Solusi Cepat dan Syariah untuk UMKM Berkembang

Pinjaman KUR BSI Rp 70 Juta: Solusi Cepat dan Syariah untuk UMKM Berkembang

Bocoran KUR BRI 2025: Cicilan, Syarat, dan Cara Pengajuan yang Perlu Anda Ketahui

Bocoran KUR BRI 2025: Cicilan, Syarat, dan Cara Pengajuan yang Perlu Anda Ketahui

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Optimis Capai 10 Juta Pengguna BYOND by BSI pada 2025

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Optimis Capai 10 Juta Pengguna BYOND by BSI pada 2025

Title: Promo Tahun Baru HokBen 2025: Diskon dan Cashback Menggiurkan bersama Bank BRI dan Bank Mandiri

Title: Promo Tahun Baru HokBen 2025: Diskon dan Cashback Menggiurkan bersama Bank BRI dan Bank Mandiri