Rabu, 30 April 2025

IHSG Melemah Mengikuti Pelemahan Bursa Global, Dampak Dinamika Ekonomi Dunia

IHSG Melemah Mengikuti Pelemahan Bursa Global, Dampak Dinamika Ekonomi Dunia
IHSG Melemah Mengikuti Pelemahan Bursa Global, Dampak Dinamika Ekonomi Dunia

JAKARTA - Menjelang akhir pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi  mengalami pelemahan yang signifikan. Pergerakan IHSG tersebut mencerminkan dinamika global yang mempengaruhi banyak bursa saham di seluruh dunia.

Pada pembukaan perdagangan pagi, IHSG turun 8,26 poin atau sekitar 0,12 persen, memposisikannya di level 6.779,78. Indeks kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 juga turun 5,88 poin, sama dengan penurunan 0,75 persen ke posisi 774,91. Penurunan ini sejalan dengan trend negatif di bursa global, di mana pelaku pasar menunjukkan sikap hati-hati, terutama menjelang berbagai ketidakpastian ekonomi dan politik global.

Salah satu faktor penyebab melemahnya IHSG adalah kondisi bursa saham di Amerika Serikat. Pada Kamis , Wall Street mengalami tekanan jual akibat kekhawatiran mengenai tarif perdagangan yang terus berlanjut serta prospek suram dari salah satu raksasa ritel, Walmart, yang menurunkan minat investor untuk melakukan pembelian. Dow Jones Industrial Average merosot hingga 450,94 poin atau 1,01 persen, ditutup pada angka 44.176,65. Sementara itu, S&P 500 turun 26,63 poin atau 0,43 persen ke level 6.117,52, dan Nasdaq Composite Index melemah sebanyak 93,89 poin atau 0,47 persen, menjadi 19.962,36.

Di Eropa, situasi serupa terjadi ketika bursa saham mengalami penurunan ke level terendah dalam sepekan terakhir pada Kamis. Indeks Pan-Eropa STOXX 600 mengalami penurunan 0,20 persen atau 1,09 poin menjadi 551,01. Investor di seluruh benua biru tampak berhati-hati jelang Pemilu Jerman yang berpotensi mengubah lanskap politik negara tersebut. Selain itu, sektor pertahanan mengalami koreksi tajam sebesar 2,8 persen setelah sebelumnya mencatat lonjakan di awal pekan. Lonjakan sebelumnya didorong oleh ekspektasi peningkatan pinjaman pemerintah untuk belanja pertahanan.

Di Asia, bursa regional menampilkan angka yang bervariasi. Indeks Nikkei Jepang melemah 41,30 poin atau 0,11 persen ke level 38.719,34, sedangkan Bursa Shanghai menguat tipis 2,02 poin atau 0,06 persen menuju posisi 3.352,80. Bursa Kuala Lumpur tampak lebih optimis dengan peningkatan 4,35 poin atau 0,28 persen ke posisi 1.582,02. Namun, Indeks Straits Times Singapura turun sedikit sebesar 0,98 poin atau 0,02 persen ke posisi 2.066,64.

Dalam negeri, pemerintah Indonesia mencoba menyeimbangkan dinamika pasar melalui kebijakan ekonomi yang proaktif. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan rencana penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) yang diprioritaskan untuk mendukung sektor perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Upaya ini merupakan bagian dari program ambisius "3 Juta Rumah per Tahun" dari Presiden Prabowo Subianto. Sri Mulyani menjelaskan bahwa penerbitan SBN tersebut bertujuan untuk menambah modal guna memperbesar dukungan pemerintah terhadap MBR, yang sebelumnya dimulai melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). “Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan keterjangkauan rumah bagi masyarakat kita,” ujar Sri Mulyani.

Menanggapi sentimen pasar, Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas tetap optimis terhadap perkembangan IHSG meski dibayangi pelemahan global. “IHSG hari ini diprediksi akan kembali bergerak menguat melanjutkan penguatan hari sebelumnya,” demikian pernyataan dari kajian mereka di Jakarta, Jumat. Optimisme ini muncul dengan harapan adanya stabilisasi dan perbaikan sentimen setelah melalui tekanan awal pekan.

Melihat kondisi saat ini, para pelaku pasar disarankan untuk tetap waspada dan mengikuti berbagai perkembangan ekonomi serta politik global yang dapat mempengaruhi fluktuasi harga. Dinamika pasar, terutama yang berskala global, menjadi faktor krusial dalam menentukan arah pergerakan IHSG ke depan. Pengamat mengingatkan bahwa meski kondisi saat ini cenderung melemah, langkah bijak dan pengambilan keputusan yang tepat tetap dapat memberikan peluang bagi investor.

Melalui berbagai tantangan ini, diharapkan pemerintah dapat terus mengimplementasikan kebijakan ekonomi yang mampu menjaga stabilitas dan mendukung kebangkitan pasar modal domestik di tengah gejolak pasar global. Sebagai catatan, ketahanan ekonomi Indonesia dan respons kebijakan yang adaptif akan menjadi kunci dalam menghadapi perubahan yang semakin dinamis di pasar dunia.

Zahra

Zahra

Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Honda WR-V 2025 Tawarkan Konsumsi BBM Irit dan Performa Mesin Andal untuk Pengguna Perkotaan

Honda WR-V 2025 Tawarkan Konsumsi BBM Irit dan Performa Mesin Andal untuk Pengguna Perkotaan

Ramalan Zodiak Hari Ini, Selasa, 8 April 2025: Prediksi Astrologi untuk Setiap Tanda Zodiak

Ramalan Zodiak Hari Ini, Selasa, 8 April 2025: Prediksi Astrologi untuk Setiap Tanda Zodiak

Mazda Umumkan Produksi dan Ekspor Mazda 6e, Sedan Listrik Terbaru untuk Pasar Global

Mazda Umumkan Produksi dan Ekspor Mazda 6e, Sedan Listrik Terbaru untuk Pasar Global

Yamaha XMax Terbaru Resmi Meluncur di Thailand, Harga Turun Tanpa Pangkas Fitur

Yamaha XMax Terbaru Resmi Meluncur di Thailand, Harga Turun Tanpa Pangkas Fitur

Xiaomi Siap Luncurkan SUV YU7 dengan Atap Panoramik Canggih, Tawarkan Perlindungan Matahari Maksimal

Xiaomi Siap Luncurkan SUV YU7 dengan Atap Panoramik Canggih, Tawarkan Perlindungan Matahari Maksimal