Kolaborasi Strategis KAI dan UGM: Hadirkan Sistem Ground Detector Lokomotif untuk Tingkatkan Keandalan Operasional
- Rabu, 19 Februari 2025

JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus berupaya meningkatkan efisiensi dan keandalan operasionalnya melalui berbagai inovasi teknologi. Salah satu langkah konkrit yang dilakukan adalah menjalin kolaborasi dengan Universitas Gadjah Mada (UGM), sebuah institusi akademik ternama di Indonesia, untuk mengembangkan dan menerapkan sistem Ground Detector Lokomotif. Teknologi mutakhir ini resmi diluncurkan di Dipo Lokomotif Cipinang, Jakarta, pada 15 Februari 2025.
Pengembangan Ground Detector Lokomotif ini merupakan buah kreativitas Wanda Sri Wahono, seorang karyawan Depo Lokomotif Bandung. Alat ini dirancang untuk mendeteksi potensi gangguan pada lokomotif, khususnya kebocoran arus, sebelum dapat menyebabkan kerusakan yang lebih besar. Dengan demikian, sistem ini berfungsi sebagai langkah pencegahan yang efektif dalam meningkatkan efisiensi, keandalan, dan keselamatan operasional kereta api.
"Adanya Ground Detector Lokomotif memungkinkan KAI untuk mengantisipasi masalah kebocoran arus lebih dini, sehingga keseluruhan operasi kereta api menjadi lebih efisien dan andal," ujar John Robertho, Direktur Perencanaan Strategis dan Pengelolaan Sarana KAI.
Kolaborasi dengan UGM dianggap sebagai langkah strategis untuk mempercepat pengembangan dan implementasi teknologi ini secara lebih luas. Melibatkan institusi akademik memungkinkan KAI untuk memanfaatkan keahlian dan fasilitas riset yang dimiliki oleh UGM, sehingga proses pengembangan teknologi dapat berjalan lebih optimal dan terstruktur.
Dalam skema pengembangan teknologi tersebut, KAI menerapkan Technology Readiness Level (TRL), sebuah kerangka pengukuran yang memetakan tahapan kesiapan teknologi dari fase awal hingga siap digunakan secara operasional. "Inovasi seperti Ground Detector memerlukan berbagai tahap uji dan validasi," kata Anne Purba, Vice President Public Relations KAI. "Sistem ini harus melalui TRL hingga level sembilan, di mana setiap teknologi harus mendapatkan validasi dan pengujian dalam lingkungan operasional yang nyata."
Tahapan pengujian ini sangatlah penting untuk memastikan bahwa sistem baru ini dapat berfungsi secara efektif dan mengintegrasikan dengan infrastruktur yang sudah ada tanpa kendala berarti. Kolaborasi dengan dunia akademik juga diharapkan dapat memfasilitasi transfer pengetahuan yang lebih intensif antara akademisi dan industri, menjadikan inovasi yang dihasilkan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat luas serta sektor transportasi secara keseluruhan.
“Pengembangan sumber daya manusia juga merupakan komponen penting dalam keberlanjutan inovasi teknologi. Dengan meningkatkan kompetensi karyawan melalui program studi lanjut dan pelatihan, KAI tidak hanya mempercepat transformasi digital tetapi juga mengurangi ketergantungan pada teknologi impor,” tambah Anne.
Melalui kerjasama dengan UGM, KAI tidak hanya berfokus pada penerapan teknologi baru tetapi juga pada pengembangan karyawan yang terlibat dalam riset berbasis inovasi. Dengan demikian, KAI memperkuat kapasitasnya dalam menciptakan teknologi secara mandiri melalui strategi reverse engineering, yakni meneliti dan mengembangkan kembali teknologi yang sudah ada untuk menyesuaikannya dengan kebutuhan spesifik.
Langkah inovatif ini merupakan bagian dari strategi KAI untuk mengatasi tantangan masa depan dalam industri perkeretaapian yang semakin kompleks dan dinamis. Melalui inovasi berkelanjutan dan kolaborasi yang kuat, KAI optimis dapat memperkuat posisinya sebagai pelaku utama dalam industri perkeretaapian nasional. KAI juga bertekad memastikan bahwa langkah-langkah ini berkontribusi pada keberlanjutan operasional yang lebih baik dan pelayanan yang lebih memuaskan bagi masyarakat pengguna jasa kereta api.
Sebagai salah satu pemain utama dalam sektor transportasi, KAI terus berusaha menjaga komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik dan bertekad menghadapi masa depan dengan lebih siap melalui inovasi dan kolaborasi strategis. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan standar baru dalam industri perkeretaapian, sekaligus mendorong terciptanya ekosistem riset dan teknologi yang lebih kuat dan berkelanjutan di Indonesia.

Yoga
Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Bank Raya Perkuat Ekosistem Digital UMKM Lewat Fitur Kasir di Saku Bisnis
- Rabu, 16 April 2025
Berita Lainnya
Garuda Indonesia Tambah Armada Jadi 100 Pesawat di 2025, Waspadai Tekanan Rupiah
- Selasa, 08 April 2025
Anak Perusahaan BUMN Diprediksi Raup Laba Tertinggi 2025, Ini Daftarnya
- Senin, 07 April 2025
Heboh Kabar Abu Janda Jadi Komisaris BUMN, JMTO Tegaskan: Itu Tidak Benar
- Senin, 07 April 2025