Apa Itu Offshore: Rig, Jenis Kapal, dan Contoh Perusahaan

Senin, 23 Juni 2025 | 16:03:03 WIB
apa itu offshore

JAKARTA - Apa itu offshore? Dalam dunia industri minyak dan gas bumi (migas), operasionalnya terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu offshore dan onshore. 

Perbedaan utamanya terletak pada lokasi pengeboran, metode eksplorasi, dan hasil produksi yang diperoleh dari sumber daya alam. 

Meskipun sering digunakan dalam industri energi, banyak orang awam yang belum sepenuhnya mengerti istilah ini. 

Oleh karena itu, penting untuk memahami lebih jauh tentang apa itu offshore, jenis-jenis kapal yang digunakan dalam kegiatan operasionalnya, serta gambaran gaji pekerja migas di Indonesia. 

Apa Itu Offshore? 

Apa itu offshore? Offshore merujuk pada serangkaian aktivitas yang dilakukan di perairan lepas pantai, yang umumnya berhubungan dengan eksplorasi dan produksi minyak serta gas bumi. 

Proses ini sering melibatkan pembangunan platform atau rig di laut untuk mengekstraksi sumber daya alam yang ada di bawah dasar laut. 

Selain itu, kegiatan offshore juga mencakup pengembangan ladang angin lepas pantai untuk energi terbarukan, instalasi kabel bawah laut untuk komunikasi dan transmisi, serta penambangan mineral dasar laut. 

Kegiatan ini sangat berperan dalam mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam di perairan lepas pantai. Agar operasi ini berjalan sukses, dibutuhkan perencanaan matang, teknologi canggih, serta tenaga profesional yang terampil. 

Mengingat tantangan ekstrem di laut, seperti cuaca tak menentu dan gelombang besar, keterampilan tim lapangan dan kesiapan teknologi menjadi kunci utama dalam menghadapi segala kendala, memastikan setiap operasi berjalan aman, efisien, dan berkelanjutan.

Rig Offshore

Menurut informasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Offshore Rig digunakan di perairan laut lepas atau perairan dalam untuk pengeboran ke dalam lapisan bumi. 

Offshore Rig ini berupa platform besar yang terapung di atas air, yang digunakan untuk mengebor sumur minyak atau gas di bawah permukaan laut. 

Berdasarkan kedalaman air tempat beroperasi, Offshore Rig terbagi menjadi beberapa jenis, berikut adalah penjelasannya:

Inland Barge Rig Offshore

Jenis ini menggunakan kapal tongkang dengan rig atau menara bor di atas dek beserta peralatan pengeborannya. Kapal ini umumnya digunakan untuk pengeboran di perairan dangkal, seperti rawa, muara sungai, atau delta.

Jack Up Rig Offshore

Rig jenis ini memiliki platform yang bisa mengapung dan dilengkapi dengan tiga atau empat kaki yang dapat diatur ketinggiannya. Agar dapat beroperasi, kaki-kaki rig ini dinaikkan hingga menyentuh dasar laut.

Semi-submersible Rig Offshore

Sering disebut “semisub”, rig jenis ini mengapung di atas permukaan laut dan sangat stabil. Rig ini sering digunakan di perairan dengan ombak besar dan cuaca buruk.

Submersible Rig Offshore

Rig jenis ini memiliki ponton atau silinder yang mengapung dan membawa rig serta peralatannya di atasnya. 

Setelah sampai di lokasi pengeboran, ponton atau silinder ini ditenggelamkan hingga menyentuh dasar laut, sehingga memberikan penopang untuk rig tersebut.

Drill Ship

Kapal pengeboran yang dilengkapi dengan peralatan pengeboran lengkap. Drill Ship sering digunakan di perairan dalam dan dilengkapi dengan thruster yang dikendalikan komputer untuk mengatur posisinya. 

Kapal ini memiliki kemampuan bergerak sendiri dan kapasitas muat yang besar, sehingga cocok digunakan di lokasi terpencil atau jauh dari daratan.

Pekerja Offshore

Tugas seorang pekerja offshore umumnya berkaitan dengan pengeboran minyak dan gas bumi yang menghasilkan bahan bakar minyak. Pekerjaan ini melibatkan berbagai tugas, mulai dari survei seismik, eksplorasi, hingga konstruksi. 

Setiap peran memiliki tantangan dan risiko tersendiri sesuai dengan posisi dan tanggung jawab masing-masing. Berikut adalah beberapa contoh posisi pekerjaan di offshore:

Konsultan Pengeboran Lepas Pantai

Konsultan ini bertugas memberikan saran kepada perusahaan mengenai lokasi strategis untuk pengeboran minyak dan gas bumi.

Manajer Instalasi Lepas Pantai

Sebagai Manajer Rig, peran ini memiliki tanggung jawab besar, termasuk mengatur dan mengendalikan seluruh aktivitas di rig. Manajer ini juga bertanggung jawab atas aspek teknis dan keuangan, serta mengawasi seluruh kegiatan yang terjadi.

Staf Workover (Completion)

Staf workover bertugas mengevaluasi kondisi sumur dan memutuskan apakah perlu dilakukan perbaikan atau peningkatan untuk memaksimalkan produksi. Pekerjaan ini memerlukan pemahaman mendalam tentang proses produksi minyak dan gas bumi.

Insinyur Kelautan

Insinyur kelautan bertanggung jawab untuk mengoordinasikan seluruh kegiatan pengeboran dan pengangkutan minyak serta gas bumi di area lepas pantai.

Tanker Kapten

Tanker kapten bertugas mengawasi pengangkutan minyak dan gas bumi dari laut ke darat. Ia harus memastikan semua proses pengiriman berjalan aman dan efisien.

Pilot Helikopter

Di offshore, seorang pilot helikopter berperan dalam mengangkut para klien atau pekerja yang membutuhkan perjalanan ke lokasi pengeboran minyak, memastikan transportasi udara berjalan lancar.

Supervisor Produksi

Supervisor produksi bertugas memastikan semua peralatan di lokasi pengeboran berfungsi dengan baik dan memenuhi standar keselamatan yang telah ditentukan.

Perbedaan Offshore dengan Onshore

Meskipun kedua istilah ini berkaitan dengan eksplorasi dan produksi sumber daya alam, terdapat beberapa perbedaan signifikan antara offshore dan onshore.

Lokasi Operasi

Operasi offshore dilakukan di perairan lepas pantai yang jauh dari daratan, sementara operasi onshore terjadi di daratan atau dekat garis pantai.

Aksesibilitas dan Transportasi

Pekerja offshore memerlukan transportasi khusus seperti kapal atau helikopter untuk mencapai lokasi pengeboran di tengah laut. Sebaliknya, operasi onshore umumnya lebih mudah diakses melalui jalur darat.

Infrastruktur dan Fasilitas

Operasi offshore memerlukan pembangunan platform atau rig yang kokoh untuk bertahan di kondisi laut yang ekstrem. 

Berbeda dengan onshore, di mana operasional dapat memanfaatkan infrastruktur yang sudah tersedia di daratan, seperti jalan raya dan fasilitas lainnya.

Jenis-jenis Kapal Offshore

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, pekerja offshore memerlukan berbagai jenis kapal khusus untuk mendukung operasional di laut. Berikut adalah beberapa kapal yang digunakan dalam industri offshore:

Platform Supply Vessel (PSV)

Kapal PSV digunakan untuk mengangkut peralatan, bahan bakar, air tawar, dan kebutuhan lainnya dari daratan ke platform lepas pantai. 

Dengan dek luas, kapal ini dirancang untuk membawa berbagai kargo dan tetap stabil di kondisi laut yang beragam.

Anchor Handling Tug Supply (AHTS) Vessel

Kapal AHTS tidak hanya berfungsi untuk mengangkut peralatan, tetapi juga untuk menangani dan memasang jangkar bagi rig pengeboran. Kapal ini dilengkapi dengan winch berkapasitas tinggi serta sistem penanganan tali-temali yang canggih.

Diving Support Vessel (DSV)

Kapal DSV memiliki peralatan khusus yang mendukung aktivitas penyelaman, seperti ruang dekompresi dan sistem pendukung kehidupan. Fasilitas ini sangat penting untuk melakukan inspeksi, perawatan, dan perbaikan di bawah air.

Well Intervention Vessel

Kapal ini dirancang untuk melakukan intervensi pada sumur, membantu perawatan, perbaikan, atau peningkatan produksi sumur migas. 

Dengan adanya kapal ini, para pelaku industri dapat menghindari kebutuhan untuk memasang rig pengeboran baru.

Seismic Survey Vessel

Kapal seismic survey digunakan untuk survei geofisika bawah laut, dengan tujuan memetakan struktur geologi dan mengidentifikasi potensi cadangan minyak dan gas. 

Kapal ini dilengkapi dengan peralatan seismik canggih untuk memancarkan gelombang suara ke dasar laut dan merekam pantulannya untuk analisis lebih lanjut.

Contoh Perusahaan Offshore di Indonesia

Indonesia memiliki sejumlah perusahaan yang beroperasi di sektor offshore, baik dari perusahaan lokal maupun internasional. Berikut adalah beberapa contoh perusahaan yang terlibat dalam industri offshore:

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

Didirikan pada tahun 1970, PT Wintermar telah berkembang menjadi pemimpin dalam industri layanan kapal lepas pantai di Indonesia. Saat ini, perusahaan ini mengoperasikan armada di lebih dari 13 negara.

PT Elnusa Tbk

Sebagai anak perusahaan Pertamina, PT Elnusa Tbk menyediakan layanan energi terintegrasi, termasuk pengeboran dan pemeliharaan di sektor offshore. 

Dengan pengalaman luas, Elnusa siap mendukung operasi migas lepas pantai di Indonesia.

PT Apexindo Pratama Duta Tbk

PT Apexindo menawarkan layanan pengeboran migas, baik onshore maupun offshore. Perusahaan ini juga memiliki armada rig modern dengan standar internasional. 

Apexindo telah terlibat dalam berbagai proyek pengeboran lepas pantai di perairan Indonesia.

Rata-rata Gaji Offshore

Apakah kamu tertarik meniti karier di dunia kerja lepas pantai (offshore)? Bidang ini ternyata menawarkan imbalan finansial yang cukup tinggi, sepadan dengan tingkat tanggung jawab serta risiko yang harus dihadapi oleh para pekerjanya. 

Berikut ini merupakan gambaran kisaran penghasilan tahunan berdasarkan posisi dalam industri offshore:

  • Konsultan Pengeboran Lepas Pantai: berkisar antara Rp 2,23 miliar hingga Rp 4,76 miliar per tahun.
  • Manajer Instalasi Lepas Pantai: mulai dari Rp 1,87 miliar hingga mencapai Rp 3,82 miliar setiap tahunnya.
  • Staf Workover (Completion): gaji tahunan berada di kisaran Rp 967 juta sampai Rp 3,8 miliar.
  • Insinyur Kelautan: memperoleh penghasilan tahunan sekitar Rp 1,16 miliar hingga Rp 2,42 miliar.
  • Kapten Kapal Tanker: penghasilannya berkisar dari Rp 1,16 miliar sampai Rp 2,65 miliar per tahun.
  • Pilot Helikopter: mendapatkan bayaran tahunan antara Rp 1,45 miliar hingga Rp 2,34 miliar.
  • Supervisor Produksi: memiliki gaji tahunan sekitar Rp 1,68 miliar hingga Rp 2,30 miliar.
  • Ahli Geologi: menerima kompensasi tahunan yang berada di kisaran Rp 1,64 miliar hingga Rp 1,87 miliar.
  • Insinyur Proses Bawah Laut: memperoleh penghasilan tahunan sekitar Rp 1,45 miliar hingga Rp 2,30 miliar.
  • Insinyur Reservoir atau Drilling: penghasilan tahunannya berada pada rentang Rp 967 juta hingga Rp 1,81 miliar.
  • Anggota Tim Rig (Rig Crew): biasanya memperoleh gaji bulanan antara Rp 5 juta hingga Rp 15 juta.
  • Pekerja di Perusahaan Jasa (Service Company): penghasilannya bervariasi, mulai dari Rp 300 ribu hingga Rp 12,4 juta per hari, tergantung pada jenis layanan dan proyek yang ditangani.

Namun, penting untuk dipahami bahwa nominal-nominal tersebut bisa berbeda tergantung pada tingkat keahlian, pengalaman kerja, lokasi proyek, serta kebijakan internal masing-masing perusahaan.

Tak hanya gaji pokok yang kompetitif, para profesional di sektor offshore umumnya juga mendapatkan berbagai tunjangan tambahan, seperti fasilitas tempat tinggal, transportasi, perlindungan asuransi kesehatan, hingga bonus kinerja atau insentif lainnya.

Sebagai penutup, kini kamu sudah tahu gambaran gaji di sektor ini, jadi jika masih bertanya-tanya apa itu offshore, jawabannya: peluang besar dengan tantangan sepadan.

Terkini