JAKARTA - Salah satu legenda seni bela diri campuran (Mixed Martial Arts/MMA), Jon Jones, resmi mengumumkan pensiun dari arena Ultimate Fighting Championship (UFC). Meskipun mengakhiri kariernya sebagai petarung aktif, Jon Jones menegaskan bahwa dirinya tetap ingin berkontribusi bagi perkembangan dunia MMA.
Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Jon Jones melalui unggahan di akun media sosial resminya yang dipantau dari Jakarta, Senin, 23 Juni 2025. Dalam pernyataannya, pria berjuluk "Bones" itu menyebut bahwa MMA sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidupnya.
"MMA akan selalu menjadi bagian dari diri saya, dan saya bersemangat untuk melihat bagaimana saya dapat terus berkontribusi pada olahraga ini dan menginspirasi orang lain dengan cara yang baru," tulis Jon Jones.
Keputusan Jon Jones untuk pensiun menandai akhir dari salah satu perjalanan karier paling cemerlang di dunia MMA. Jones dikenal sebagai salah satu petarung paling dominan dalam sejarah UFC, dengan segudang pencapaian dan rekor yang mengukuhkan namanya di antara legenda besar olahraga ini.
Rekor Mengesankan di UFC
Jon Jones memulai karier profesionalnya di MMA dengan mencatat rekor kemenangan impresif. Di UFC, ia dua kali menyandang status sebagai juara dunia kelas berat ringan (93 kg) dan merupakan salah satu petarung yang mampu mempertahankan gelar juara dengan rentetan kemenangan beruntun terbanyak.
Gelar pertamanya di kelas berat ringan diraih pada Maret 2011, saat Jones masih berusia 23 tahun. Capaian tersebut membuatnya menjadi juara termuda dalam sejarah UFC hingga kini.
Selama berkarier, Jones sukses mempertahankan gelar kelas berat ringan sebanyak 11 kali, dengan delapan di antaranya secara beruntun — sebuah rekor yang belum dapat disamai oleh petarung lain.
Secara keseluruhan, rekor profesional Jon Jones mencatatkan 28 kemenangan, satu kekalahan, dan satu pertarungan berakhir no contest. Satu-satunya kekalahan yang tercatat dalam kariernya pun terjadi karena diskualifikasi akibat serangan ilegal siku ke bawah saat melawan Matt Hamill pada 2009. Ironisnya, saat itu Jones sangat mendominasi laga.
Tidak hanya itu, Jones juga menjadi salah satu dari delapan petarung UFC yang berhasil menjuarai dua divisi berbeda. Ia diabadikan dalam UFC Hall of Fame Fight Wing pada tahun 2021 atas duel ikoniknya melawan Alexander Gustafsson dalam UFC 165, yang disebut sebagai salah satu pertarungan terbaik sepanjang sejarah UFC.
Alasan Pensiun dan Harapan untuk Masa Depan
Dalam keterangannya, Jon Jones menjelaskan bahwa keputusan untuk gantung sarung tangan telah melalui proses panjang dan refleksi mendalam. Ia menyebut bahwa selama berkarier di oktagon, dirinya selalu berupaya mendorong batas kemampuan diri sendiri.
"Sejak pertama kali saya melangkah ke dalam oktagon, tujuan utama saya adalah untuk mendorong batas-batas dari apa yang mungkin dilakukan dalam olahraga ini," ujar Jones.
Ia menyadari bahwa kariernya tidak selalu mulus. Selain kemenangan gemilang, Jones juga pernah menghadapi berbagai tantangan, baik di dalam maupun di luar arena pertarungan.
"Saya telah menghadapi momen-momen terbaik dan beberapa momen terburuk, namun tiap tantangan telah mengajarkan saya sesuatu yang berharga dan menjadikan saya lebih kuat, baik sebagai petarung maupun sebagai pribadi," lanjutnya.
Di akhir pesannya, Jones menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang selama ini mendukungnya, mulai dari keluarga, pelatih, rekan setim, hingga para penggemar setia. Ia juga berterima kasih kepada rekan-rekan petarung yang pernah menjadi lawan di atas oktagon.
"Terima kasih telah menjadi bagian dari perjalanan luar biasa ini bersama saya. Yang terbaik masih akan datang," tutup Jones.
Tongkat Estafet Juara Kelas Berat UFC
Pensiunnya Jon Jones dari UFC secara otomatis membuat posisi juara kelas berat UFC mengalami perubahan. Sebagai langkah lanjutan, pihak UFC langsung menetapkan Tom Aspinall sebagai juara baru kelas berat UFC tanpa perdebatan, menyandang status juara tak terbantahkan.
Langkah ini menjadi awal era baru di divisi kelas berat UFC, yang sebelumnya dikuasai Jones setelah sukses mengalahkan Ciryl Gane dalam laga perebutan sabuk pada 2023 lalu.
Namun demikian, Jones masih memiliki ambisi untuk tetap berkontribusi di MMA meski bukan sebagai petarung aktif. Ia mengisyaratkan ingin berbagi ilmu dan pengalaman kepada generasi muda, serta berkontribusi dalam pengembangan olahraga MMA secara global.
Kontribusi Besar Jon Jones untuk Dunia MMA
Perjalanan Jon Jones di dunia MMA dianggap sebagai salah satu kisah sukses paling menginspirasi. Tak hanya soal kemenangan dan rekor, tetapi juga tentang bagaimana ia menghadapi berbagai kontroversi dan tantangan sepanjang kariernya.
Jones dikenal memiliki kemampuan teknik bertarung yang sangat lengkap. Mulai dari striking, grappling, hingga strategi pertarungan, semuanya menjadikan dirinya sebagai salah satu petarung paling berbahaya dalam sejarah MMA.
Di sisi lain, Jones juga berjanji akan tetap mendukung perkembangan MMA melalui berbagai cara. Meski belum mengungkapkan secara rinci langkah berikutnya, para penggemar MMA di seluruh dunia berharap peran Jones sebagai mentor atau pelatih bisa memberikan inspirasi baru bagi para petarung muda.
Dengan kiprah yang panjang dan pengaruh besar di UFC serta MMA dunia, pensiunnya Jon Jones memang menjadi akhir dari sebuah era. Namun, sebagaimana yang ia tegaskan sendiri, perjalanan Jon Jones bersama MMA masih akan terus berlanjut, meski dalam bentuk yang berbeda.