Hutama Karya Optimalkan Inovasi dan SDM Lokal Sukseskan IKN

Senin, 23 Juni 2025 | 15:07:18 WIB
Hutama Karya Optimalkan Inovasi dan SDM Lokal Sukseskan IKN

JAKARTA – Proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur terus berjalan meskipun menghadapi beragam tantangan berat di lapangan. PT Hutama Karya (Persero), salah satu BUMN konstruksi terkemuka, dipercaya mengerjakan sejumlah infrastruktur vital di kawasan ini. Namun, kondisi geografis dan alam yang sulit menjadi hambatan yang harus diatasi secara kreatif dan inovatif.

Pejabat senior Hutama Karya, Adjib Al Hakim, mengungkapkan bahwa pembangunan IKN memang tidak lepas dari hambatan teknis dan alam. Cuaca buruk, jenis tanah beragam, dan dinamika anggaran merupakan kendala utama.

“Laju pembangunan IKN tidak lepas dari hambatan teknis dan alam. Tapi kami terus menyesuaikan metode kerja agar progres tetap berjalan,” ujar Adjib.

Cuaca dan Kondisi Tanah Sulit Jadi Kendala Utama

IKN yang berada di Kalimantan Timur terkenal memiliki curah hujan tinggi sepanjang tahun. Curah hujan yang ekstrem membuat pekerjaan konstruksi, khususnya pengaspalan jalan dan pembangunan struktur, sering terhambat. Kondisi tanah yang jenuh air dan genangan menyebabkan keterlambatan dan bahkan kerusakan pekerjaan.

Selain faktor cuaca, kondisi tanah di wilayah ini sangat bervariasi mulai dari tanah lempung yang lunak hingga rawa-rawa yang sulit diolah. Hal ini menuntut metode konstruksi yang berbeda dibandingkan dengan wilayah lain yang lebih kering dan stabil.

“Kami pernah menghadapi tantangan serupa di proyek Jalan Tol Trans Sumatera. Jadi kami sudah cukup siap secara teknis,” jelas Adjib.

Teknologi dan metode kerja inovatif menjadi kunci untuk mengatasi kondisi geografis yang sulit tersebut.

Dinamika Biaya dan Penyesuaian Lapangan

Selain tantangan fisik, aspek keuangan juga menjadi perhatian serius. Dalam proyek sebesar IKN, biaya bisa berubah akibat revisi desain, perpanjangan proses pembebasan lahan, atau kenaikan harga bahan bangunan yang tidak terduga.

Adjib menekankan pentingnya pengelolaan anggaran yang disiplin tanpa mengorbankan kelancaran pekerjaan. “Dinamika biaya ini menuntut perencanaan yang matang agar progres proyek tidak terganggu,” tuturnya.

Manajemen risiko keuangan ini juga harus berjalan seiring dengan adaptasi lapangan yang terus berubah-ubah, memastikan proyek tetap sesuai target.

Teknologi Digital Jadi Senjata Strategis

Untuk menghadapi tantangan ini, Hutama Karya memanfaatkan teknologi digital mutakhir. Salah satu yang diandalkan adalah sistem Building Information Modeling (BIM) yang mengintegrasikan seluruh proses mulai dari desain, pengawasan, hingga perencanaan dalam satu platform digital terpadu.

Teknologi lain yang digunakan adalah mmGPS (multi-mission GPS), yang meningkatkan ketepatan pelaksanaan pekerjaan, terutama pada pengaspalan jalan yang harus dilakukan dengan cepat saat kondisi cuaca memungkinkan.

“Teknologi seperti BIM dan mmGPS sangat membantu kami dalam menjaga kualitas dan percepatan proyek di tengah kondisi alam yang sulit,” ujar Adjib.

Teknologi ini telah diterapkan sukses pada proyek Tol IKN Segmen 3A Karangjoang–KKT Kariangau yang kini sudah rampung sepenuhnya.

Penguatan Tenaga Kerja Lokal

Selain teknologi, Hutama Karya juga mengedepankan pelibatan tenaga kerja lokal. Mereka melakukan pelatihan teknis dan manajemen melalui program Sekolah Site Operation Manager serta pelatihan singkat lain bagi masyarakat setempat.

Pendekatan ini tidak hanya mempercepat proses pembangunan, tapi juga berperan dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia lokal sehingga memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi komunitas.

“Kami percaya pelatihan dan pemberdayaan tenaga kerja lokal adalah kunci agar proyek ini tidak hanya selesai tepat waktu, tetapi juga membawa keberlanjutan bagi masyarakat,” kata Adjib.

Proyek Masjid Negara IKN Jadi Fokus Utama

Salah satu proyek infrastruktur penting yang menjadi sorotan adalah pembangunan Masjid Negara IKN yang memiliki desain unik berkubah sorban. Hingga pertengahan Juni 2025, progres pengerjaan masjid ini sudah mencapai hampir 70 persen.

Adjib mengungkapkan bahwa pengerjaan Masjid Negara ini terus berjalan sesuai kontrak dengan target penyelesaian tepat waktu. Proyek ini menjadi simbol kebanggaan sekaligus tantangan teknis karena bentuk arsitekturnya yang ikonik.

Optimisme Menatap Penyelesaian Proyek

Dengan berbagai inovasi teknologi, penyesuaian metode kerja, serta pelibatan tenaga kerja lokal, Hutama Karya optimistis dapat menyelesaikan seluruh tanggung jawabnya dalam pembangunan IKN tepat waktu.

“Perpaduan antara adaptasi teknologi, pelatihan sumber daya manusia, dan manajemen risiko menjadi kunci kami menghadapi kompleksitas proyek nasional ini,” tutup Adjib.

Proyek IKN yang sedang berjalan ini tidak hanya menjadi tonggak pembangunan ibu kota baru Indonesia, tetapi juga pembelajaran besar bagi Hutama Karya dalam mengelola proyek dengan tantangan alam yang berat dan tuntutan manajemen yang tinggi.

Dengan progres yang terus dipacu meskipun medan berat dan cuaca tak menentu, pembangunan IKN diharapkan dapat menjadi contoh sukses pengelolaan proyek infrastruktur besar di Indonesia yang mengedepankan inovasi dan pemberdayaan sumber daya lokal.

Terkini