JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, terus memperkuat komitmennya dalam mendukung transisi energi nasional. Komitmen tersebut kembali ditegaskan melalui peresmian operasional Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Timah Industri berkapasitas 303,1 kilowatt peak (kWp) yang berlokasi di Kawasan Industri Cilegon, Banten.
PLTS tersebut merupakan hasil kolaborasi strategis antar tiga BUMN, yakni PT Bukit Energi Investama (BEI) sebagai anak usaha PTBA sekaligus investor dan operator PLTS, PT Krakatau Chandra Energi (KCE) sebagai kontraktor rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (EPC) serta pengelola kawasan, serta PT Timah Industri sebagai pengguna energi.
Kolaborasi ini menjadi salah satu bukti nyata sinergi antar-BUMN untuk mendukung target nasional dalam mempercepat transisi menuju energi bersih dan mencapai target Net Zero Emission pada 2060.
“Pengoperasian PLTS Timah Industri ini merupakan salah satu bentuk nyata komitmen PTBA dalam memperluas portofolio energi terbarukan kami,” ujar Direktur Hilirisasi dan Diversifikasi Produk PTBA, Turino Yulianto.
Lebih lanjut Turino menegaskan bahwa PTBA melalui PT BEI berkomitmen untuk terus mendorong pembangunan proyek-proyek energi bersih. “Melalui PT BEI, kami berinvestasi dalam proyek-proyek energi bersih yang tidak hanya memberikan manfaat finansial, tetapi juga dampak positif bagi lingkungan dan keberlanjutan industri di Indonesia,” imbuhnya.
Skema Investasi Jangka Panjang
PLTS Timah Industri dibangun dengan skema kerja sama Power Rental selama 25 tahun, kemudian akan berlanjut dengan skema Build, Own, Operate, Transfer (BOOT) setelah masa investasi berakhir. Dalam pengelolaannya, PT BEI bertanggung jawab penuh atas operasi dan perawatan (O&M) PLTS tersebut.
Meski beroperasi secara off-grid, PLTS ini tetap terintegrasi dengan jaringan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) yang ada di Kawasan Industri Cilegon. Hal ini dilakukan untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas pasokan listrik di kawasan industri tersebut.
“Proyek-proyek seperti ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengurangi emisi karbon secara signifikan, sembari mendorong terciptanya ekosistem green business yang berdaya saing,” tegas Turino.
Langkah strategis ini juga menjadi wujud nyata transformasi PTBA dari perusahaan pertambangan batu bara menuju penyedia solusi energi yang bersih dan berkelanjutan. Dengan diversifikasi lini usaha ke sektor energi terbarukan, PTBA semakin memperkuat perannya sebagai bagian dari solusi energi masa depan.
Perluas Portofolio Energi Surya
Pengoperasian PLTS Timah Industri ini turut menambah portofolio energi surya yang dimiliki oleh PTBA. Sebelumnya, PTBA telah memiliki total kapasitas PLTS sebesar 925 kWp yang tersebar di berbagai proyek, seperti area bandara, jalan tol, dan sistem irigasi pertanian.
Dengan tambahan kapasitas 303,1 kWp dari PLTS Timah Industri, kini total portofolio energi surya yang dikelola oleh PTBA telah mencapai 1,2 megawatt peak (MWp). “Dengan beroperasinya PLTS di PT Timah Industri ini, maka total portofolio PLTS kami telah mencapai 1,2 MWp. Ini menjadi capaian penting yang memperkuat peran PTBA sebagai pelaku utama dalam pengembangan energi surya di tanah air,” ungkap Turino.
Peningkatan portofolio energi terbarukan ini tidak hanya sejalan dengan komitmen perusahaan, tetapi juga mendukung langkah pemerintah dalam mendorong dekarbonisasi sektor energi di Indonesia.
Dukung Ketahanan Energi Nasional
Proyek PLTS Timah Industri juga menjadi contoh konkret penerapan sinergi antar-BUMN yang efektif dan strategis. Dengan menggandeng PT KCE dan PT Timah Industri, PTBA membuktikan bahwa kolaborasi lintas sektor dapat menghasilkan proyek energi bersih yang tidak hanya berorientasi pada bisnis, tetapi juga mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Ke depan, PTBA berharap kolaborasi semacam ini dapat terus berkembang dan diterapkan di berbagai wilayah Indonesia guna memperkuat ketahanan energi nasional. Sinergi antar-BUMN menjadi langkah penting dalam mempercepat transisi energi bersih sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis green business.
Turino berharap proyek ini bisa menjadi inspirasi bagi BUMN lain, swasta, maupun pemerintah daerah untuk terus memperluas kolaborasi dalam pengembangan energi bersih. “Kami berharap sinergi antar-BUMN yang terwujud di proyek ini dapat menginspirasi kolaborasi serupa di berbagai wilayah Indonesia, guna memperkuat ketahanan energi nasional dan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan sesuai Asta Cita pemerintah,” tuturnya.
Dukungan terhadap Target Nasional
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia memang menargetkan percepatan transisi energi, salah satunya dengan mendorong peningkatan bauran energi baru terbarukan (EBT). Target bauran energi EBT sebesar 23% pada 2025 dan Net Zero Emission pada 2060 menjadi tantangan yang harus dihadapi bersama oleh pemerintah, BUMN, swasta, dan seluruh masyarakat Indonesia.
Langkah PTBA melalui pengoperasian PLTS Timah Industri menjadi salah satu contoh nyata kontribusi sektor industri terhadap upaya tersebut. Dengan kapasitas 1,2 MWp saat ini, PTBA berencana terus memperluas pengembangan energi surya di masa mendatang.
Selain PLTS, PTBA juga tengah mengembangkan berbagai proyek energi baru terbarukan lainnya, termasuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan energi berbasis biomassa. Semua langkah ini merupakan bagian dari strategi transformasi bisnis jangka panjang PTBA agar semakin relevan dan berdaya saing dalam industri energi global.
Melalui komitmen ini, PTBA berharap dapat berkontribusi lebih besar untuk mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan, menciptakan lapangan kerja baru, dan mempercepat realisasi ekosistem energi bersih di Indonesia.