Terobosan Aksesibilitas Transportasi di Jawa Timur: Pembukaan Koridor 6 Trans Jatim Menghubungkan Sidoarjo dan Mojokerto

Jumat, 07 Maret 2025 | 19:42:15 WIB
Terobosan Aksesibilitas Transportasi di Jawa Timur: Pembukaan Koridor 6 Trans Jatim Menghubungkan Sidoarjo dan Mojokerto

Jakarta - Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur meningkatkan konektivitas transportasi publik semakin menunjukkan hasil nyata dengan pengembangan infrastruktur dan pelayanan yang terus diperbarui. Sebagai bagian dari langkah strategis ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur mengumumkan pembukaan Koridor 6 Trans Jatim, sebuah inisiatif penting yang akan menghubungkan Sidoarjo dan Mojokerto melalui rute baru yang diharapkan dapat menjadi solusi transportasi efektif bagi masyarakat lokal, Jumat, 7 Maret 2025.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur, Nyono, Koridor 6 dirancang untuk melayani sejumlah titik penting, mulai dari Porong di Sidoarjo, melewati Kejapanan dan Mojosari, hingga mencapai Terminal Kertajaya di Mojokerto. Peluncuran layanan ini direncanakan akan diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur pada bulan Mei mendatang. "Ada penambahan koridor 6, Insya Allah akan di-launching oleh Gubernur pada bulan Mei. Rute ini melayani jurusan Sidoarjo – Mojokerto," ungkap Nyono dalam keterangannya.

Dalam operasional Koridor 6, Dishub Jatim telah menyiapkan 15 unit bus untuk melayani publik. Sebanyak tujuh bus akan berangkat dari Sidoarjo dan tujuh lainnya dari Mojokerto, sementara satu bus tambahan disiapkan sebagai cadangan guna mengantisipasi kendala operasional yang mungkin terjadi. Selain itu, sudah dipersiapkan juga 40 halte sebagai titik pemberhentian bus di sepanjang rute baru ini.

Pelayanan ini dirancang untuk memaksimalkan fleksibilitas pengguna transportasi publik. Jam operasional ditetapkan mulai pukul 05.00 WIB hingga 21.00 WIB setiap harinya, sehingga masyarakat memiliki keleluasaan lebih dalam mengatur waktu perjalanan mereka. "Ada 40 halte dan 15 bus yang sudah kami siapkan. Untuk jam operasional, dimulai pukul 05.00 pagi dan berakhir pukul 21.00 malam," jelas Nyono.

Sambil mengembangkan Koridor 6, Dishub Jatim juga mengkaji potensi rute alternatif yang menghubungkan Sidoarjo ke Surabaya. Kajian ini bertujuan untuk menghindari tumpang tindih dengan transportasi yang sudah ada dan dikelola Pemerintah Kota Surabaya. "Berdasarkan kajian yang telah kami lakukan, rute Sidoarjo ke Surabaya akan melewati jalur barat. Rute ini meliputi Krembung, Krian, kemudian melalui Legundi, Driyorejo, dan berakhir di Karangpilang," tambah Nyono.

Keputusan untuk memilih jalur alternatif ini didorong oleh berbagai faktor, terutama pembatasan yang diberlakukan di Jalan Ahmad Yani, yang merupakan salah satu akses utama ke Surabaya. Jalan ini masih dilayani oleh mikrolet dan moda transportasi lain yang aktif, sehingga perlu ada penyesuaian untuk menghindari benturan dengan layanan transportasi yang sudah ada. "Tidak mudah untuk mengoperasikan Trans Jatim di Surabaya, karena masih ada mikrolet dan angkutan lama yang aktif. Oleh karena itu, kami memilih jalur barat agar tidak berbenturan dengan transportasi yang dikelola Pemkot Surabaya. Kami juga menghindari masuk ke Terminal Joyoboyo agar tidak berbenturan dengan layanan bus merah atau Wira-Wiri yang telah ada," kata Nyono.

Hadirnya Koridor 6 Trans Jatim serta perencanaan rute alternatif ke Surabaya diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan efisiensi transportasi publik bagi masyarakat Jawa Timur. Langkah ini merupakan wujud komitmen Dishub Jatim untuk terus memperluas jaringan layanan yang mengedepankan keterjangkauan, kenyamanan, dan integrasi yang lebih baik dalam sistem transportasi regional.

Ke depan, Dishub Jatim terus berkomitmen untuk memperluas jaringan layanan guna meningkatkan mobilitas masyarakat Jawa Timur secara lebih optimal, menjadikan transportasi publik sebagai pilihan utama masyarakat untuk perjalanan sehari-hari. Peluncuran Koridor 6 bukan hanya sekadar pengembangan infrastuktur, melainkan langkah maju menuju keberlanjutan dan efisiensi sistem transportasi publik di Jawa Timur.

Terkini