Kapal AHTS PHE OSES Menyelamatkan Nelayan Terombang-ambing di Laut Lampung

Jumat, 06 Desember 2024 | 19:39:31 WIB

Lampung – Saat matahari baru terbit, cahaya emasnya memantulkan kilau di atas laut yang berombak. Di kejauhan, terlihat empat titik cahaya kecil yang semakin mendekat, dan ternyata itu adalah empat nelayan yang tengah membutuhkan bantuan. Mereka adalah Haris, Aji, Udin, dan Wanto, yang telah terombang-ambing di laut selama dua hari. Nelayan-nelayan ini berangkat dari Kuala Penet menuju Pulau Segama, Lampung Timur pada pertengahan September, namun perjalanan mereka terganggu oleh angin kencang dan kerusakan pada GPS yang menyebabkan mereka tersesat.

Untungnya, kapal Anchor Handling Tug and Supply (AHTS) Harrier milik PHE OSES yang sedang berpatroli di sekitar anjungan lepas pantai dan sumur migas Krisna berhasil mendeteksi sinyal lampu dari kapal nelayan yang kehabisan bahan bakar dan perbekalan. AHTS Harrier segera mengirimkan koordinat kepada kapal AHTS Parakan yang berjarak sekitar tiga mil laut dari lokasi kejadian.

Pada pukul 07:48 WIB, setelah mendapatkan izin dari Fleet Control, AHTS Parakan bergerak menuju lokasi penyelamatan. Setibanya di sana, kru PHE OSES segera melakukan evakuasi. Mereka memastikan kondisi fisik para nelayan dan memberikan makanan serta minuman untuk mengatasi rasa lapar. Selama proses evakuasi, para nelayan menceritakan pengalaman mereka tentang badai yang menggagalkan perjalanan menuju Pulau Segama.

Dengan memegang teguh prinsip keselamatan sebagai prioritas utama, kru AHTS Parakan memutuskan untuk menunda pekerjaan rutin mereka dan membawa perahu nelayan ke lokasi yang lebih aman di anjungan lepas pantai Krisna-D milik PHE OSES. Di sana, para nelayan diberi bahan bakar kapal agar mereka bisa melanjutkan perjalanan mereka.

Wanto, salah seorang nelayan yang berhasil diselamatkan, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada kru AHTS Harrier dan AHTS Parakan PHE OSES, “Terima kasih kepada PHE OSES yang telah menyelamatkan kami setelah dua malam terombang-ambing di tengah laut.” Antonius Dwi Arinto, General Manager PHE OSES, mengungkapkan bahwa PHE OSES, sebagai operator migas di wilayah lepas pantai yang rawan, selalu siap siaga untuk menghadapi kondisi darurat dan berkomitmen untuk memastikan keselamatan masyarakat, baik di darat maupun di laut.

PHE OSES dan mitra-mitranya akan terus menjaga keselamatan dan keamanan di wilayah laut sebagai prioritas utama. Kesiapsiagaan dalam menghadapi keadaan darurat adalah kunci untuk menghadapi berbagai tantangan di wilayah maritim.

INFORMASI UMUM
PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak perusahaan PT Pertamina (Persero), berperan sebagai Subholding Upstream yang mengelola lapangan hulu minyak dan gas bumi baik di dalam negeri maupun internasional. PHE OSES yang berada di wilayah Jawa, terus berupaya meningkatkan produksi energi dengan memperhatikan Good Corporate Governance (GCG) serta aspek Kesehatan, Keselamatan, Keamanan, dan Lingkungan (HSSE). PHE OSES berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan bisnis, menjaga keseimbangan lingkungan, serta berkontribusi pada kemandirian masyarakat.

Terkini