Minggu, 25 Mei 2025

IHSG Diprediksi Melemah Terbatas, Inilah Analisis dan Rekomendasi Saham Perdagangan Selasa

IHSG Diprediksi Melemah Terbatas, Inilah Analisis dan Rekomendasi Saham Perdagangan Selasa
IHSG Diprediksi Melemah Terbatas, Inilah Analisis dan Rekomendasi Saham Perdagangan Selasa

JAKARTA - Pada Selasa, 25 Februari 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi mengalami pelemahan terbatas. Hal ini dipicu oleh berbagai faktor domestik dan internasional yang memengaruhi pergerakan pasar saham. Pada sesi penutupan bursa sebelumnya, IHSG mengalami koreksi dan ditutup di level 6.749. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 53,40 poin atau setara dengan 0,78 persen.

Faktor Eksternal: Tensi Geopolitik Global

Situasi geopolitik yang tidak menentu menjadi salah satu titik tekan pelemahan IHSG. Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menyatakan bahwa Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, semakin memperburuk suasana melalui kebijakannya yang memancing meningkatnya ketegangan politik global. "Ketegangan antara Amerika Serikat dengan sekutunya kemungkinan memicu ketidakpastian pasar yang lebih besar. Penundaan tarif terhadap Kanada dan Meksiko yang berakhir 4 Maret 2025 tetap sesuai jadwal, kecuali ada perubahan signifikan," ujar Nico Demus.

Faktor Internal: Langkah Strategis Pemerintah Indonesia

Di dalam negeri, langkah signifikan dilakukan oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, yang meresmikan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara. Lembaga ini dipercaya mengelola aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang nilainya mengesankan, lebih dari 900 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14.000 triliun. Danantara merupakan bagian dari strategi transformasi investasi signifikan yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif.

Dengan modal awal sebesar 20 miliar dollar AS, Danantara akan menjalankan sekitar 20 proyek strategis. Proyek-proyek ini meliputi sektor pengolahan nikel, bauksit, kilang minyak, hingga energi terbarukan. Langkah ini sejalan dengan visi Asta Cita Pemerintah Indonesia untuk memperkuat stabilitas dan perkembangan ekonomi nasional.

Analisis Teknikal dan Rekomendasi Saham

Dari sudut pandang teknikal, Maximilianus Nico Demus dari Pilarmas Investindo mengindikasikan bahwa IHSG berpotensi melemah dalam skala yang terbatas. Support IHSG saat ini berada pada rentang 6.650 hingga 6.870. "Berdasarkan analisis teknikal kami, IHSG mungkin akan menghadapi tantangan untuk menembus rentang support dan resistance di level 6.650 hingga 6.870," jelasnya dalam analisis pagi ini.

Di sisi lain, Ivan Rosanova, analis Binaartha Sekuritas, menambahkan bahwa IHSG cenderung akan menguji rentang 6.625 hingga 6.700. Risiko tren penurunan lebih lanjut ke level 6.355 dapat terjadi jika IHSG tidak mampu bertahan di atas level kunci 6.613. Rosanova juga memetakan level support IHSG pada kisaran 6.728, 6.613, dan 6.480, sedangkan resistance berada di 6.845, 7.041, 7.174, dan 7.349. "Indikator MACD saat ini menunjukkan adanya momentum bullish, memberikan sedikit harapan bagi para investor saham," ungkap Rosanova.
 

Kombinasi dari faktor eksternal dan internal ini menempatkan IHSG pada posisi yang cukup rentan. Para pelaku pasar saham diharapkan memperhatikan perkembangan berbagai sentimen global maupun domestik. Keberhasilan Danantara dalam mengelola investasi strategis diharapkan dapat memberikan stimulus positif bagi pasar dalam jangka panjang.

Rekomendasi yang diberikan oleh para analis diharapkan dapat membantu investor dalam menyusun strategi perdagangan yang lebih cermat dan berhati-hati. Dalam situasi penuh ketidakpastian seperti sekarang, informasi akurat dan up-to-date dari berbagai sumber menjadi sangat penting untuk mendukung keputusan investasi yang bijak.

Investor disarankan untuk mempertimbangkan diversifikasi portofolio guna meminimalkan risiko dan memanfaatkan peluang pasar yang mungkin muncul. Selain itu, mempertahankan likuiditas adalah langkah bijak untuk mengantisipasi volatilitas pasar yang tinggi.

Secara keseluruhan, meskipun IHSG diprediksi akan melemah terbatas, ada peluang-peluang jangka panjang yang dapat diambil dari investasi di sektor-sektor strategis yang sedang diprioritaskan oleh pemerintah. Tetap bermain aman dan mengikuti rekomendasi dari analis pasar dapat menjadi kunci sukses dalam menghadapi tantangan ini.

Dengan perkembangan terbaru terkait tensi geopolitik global dan inisiatif strategis dari pemerintah Indonesia, para pelaku pasar harus siap untuk mengadaptasi strategi investasinya. Semoga analisis dan rekomendasi ini dapat membantu dalam navigasi pasar saham yang dinamis dan penuh tantangan.

Baca Juga

Harga Emas Pegadaian Turun Tipis Hari Ini, Jumat 9 Mei 2025: Antam, UBS, dan Galeri 24 Masih Jadi Favorit Investor

Yoga

Yoga

Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

KUR BCA 2025 Resmi Dibuka: Suku Bunga Hanya 0,5persen Per Bulan, Ini Syarat dan Tips Agar Pengajuan Disetujui

KUR BCA 2025 Resmi Dibuka: Suku Bunga Hanya 0,5persen Per Bulan, Ini Syarat dan Tips Agar Pengajuan Disetujui

BSI Griya Tumbuh 8,63 Persen di Kuartal I/2025, Fokus Gen Z dan Milenial Dorong Permintaan Hunian

BSI Griya Tumbuh 8,63 Persen di Kuartal I/2025, Fokus Gen Z dan Milenial Dorong Permintaan Hunian

Bank Indonesia Tutup Operasional Saat Libur Waisak 12-13 Mei 2025, Masyarakat Diimbau Persiapkan Transaksi Lebih Awal

Bank Indonesia Tutup Operasional Saat Libur Waisak 12-13 Mei 2025, Masyarakat Diimbau Persiapkan Transaksi Lebih Awal

OJK Umumkan Daftar Resmi Fintech Mei 2025, Ribuan Pinjol Ilegal Dibekukan Awal Tahun

OJK Umumkan Daftar Resmi Fintech Mei 2025, Ribuan Pinjol Ilegal Dibekukan Awal Tahun

BNI Hadirkan Program Rejeki Wondr dan Layanan O-Branch di AMU 2025 Jember, Tawarkan Promo Menarik dan Kemudahan Transaksi

BNI Hadirkan Program Rejeki Wondr dan Layanan O-Branch di AMU 2025 Jember, Tawarkan Promo Menarik dan Kemudahan Transaksi