Jumlah Pemain Berkurang, Tinjauan Terkini Bisnis Bank Asing di Indonesia
- Selasa, 25 Februari 2025

JAKARTA - Industri perbankan di Indonesia tengah mengalami dinamika yang cukup signifikan, terutama terkait dengan kehadiran dan partisipasi bank asing di pasar domestik. Pada akhir tahun 2024, menurut data terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pangsa pasar bank asing dan kantor cabang bank asing di Indonesia mencapai angka 24,95 persen. Angka ini menunjukkan peningkatan dari 24,70 persen yang dicatat pada Desember 2023.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, dalam pernyataannya menyebutkan, "Kenaikan ini menunjukkan bahwa sektor perbankan asing masih memiliki ruang yang signifikan untuk tumbuh dan berkontribusi dalam industri perbankan di Indonesia. Ini sejalan dengan meningkatnya minat investor asing yang tetap tinggi, serta kebutuhan terhadap investasi langsung asing dan likuiditas valuta asing di Indonesia."
Dari perspektif penyaluran kredit, bank asing di Indonesia telah menyalurkan kredit sebesar Rp1.724,48 triliun, yang setara dengan 22,03 persen dari total penyaluran kredit perbankan nasional. Sementara itu, untuk penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), bank asing berhasil menghimpun Rp1.920,58 triliun, atau 21,73 persen dari total DPK perbankan di Indonesia.
Di balik data tersebut, beberapa bank asing diketahui telah memutuskan untuk mengakuisisi atau mengintegrasikan bisnis mereka dengan entitas lain di Indonesia. Peristiwa terbaru terjadi pada 1 September 2024, ketika Bank Commonwealth resmi bergabung dengan OCBC Indonesia, membentuk entitas baru di bawah naungan PT Bank OCBS NISP Tbk. Langkah ini menandai tren integrasi dan konsolidasi yang kerap terjadi di pasar perbankan Indonesia.
Selain itu, Bangkok Bank sebelumnya telah kehilangan izin operasi oleh OJK pada 29 November 2022 setelah usai terintegrasi dengan PT Bank Permata Tbk. Langkah ini sejalan dengan upaya restrukturisasi yang dilakukan oleh Bangkok Bank untuk menyesuaikan diri dengan dinamika pasar dan peraturan di Indonesia. Rabobank pun telah mundur dari pasar Indonesia pada 22 April 2019 setelah diakuisisi oleh BCA, yang kemudian disampaikan ke publik bahwa Rabobank akan digabungkan dengan BCA Syariah berikut perubahan nama menjadi Bank Interim.
Pergeseran strategi dari bank-bank asing nampak jelas dengan bagaimana beberapa dari mereka mulai melepaskan sebagian portofolio bisnisnya kepada pemain lokal. Pada tahun 2022, Citigroup melepaskan bisnis retail banking dari Citibank N.A. Indonesia atau Citi Indonesia kepada UOB Group, menandakan restrukturisasi fokus bisnis yang terjadi di lingkungan bank asing.
Tidak ketinggalan, Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI) pada tahun yang sama, juga memutuskan untuk menandatangani perjanjian pengalihan portofolio kredit konsumer, termasuk kredit pemilikan rumah dan kartu kredit, kepada PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Portofolio lainnya seperti kredit perorangan dan pinjaman otomotif juga dialihkan ke Bank Danamon. Ini menunjukkan langkah strategis yang diambil SCBI untuk memperkuat fokus bisnis inti mereka di sektor yang berbeda.
Sebelumnya, di tahun 2018, PT Bank ANZ Indonesia telah mengalihkan divisi ritel mereka kepada PT Bank DBS Indonesia. Langkah ini mencerminkan perubahan strategi bisnis di kalangan bank asing yang cukup adaptif dalam menyikapi berbagai perubahan regulasi dan kebutuhan pasar lokal yang terus berkembang.
Pergeseran dan konsolidasi ini menandakan bahwa meskipun sejumlah bank asing mengurangi operasinya di Indonesia, peluang tetap terbuka lebar. Para pelaku perbankan asing di Indonesia terus berusaha menyesuaikan diri dengan kondisi pasar dan regulasi yang ada, seraya mengeksplorasi peluang baru yang lebih menjanjikan dalam bidang investasi dan ekspansi usaha. "Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil, kami melihat peluang yang positif bagi bank asing untuk terus berkontribusi secara signifikan pada pendalaman pasar keuangan di Indonesia," tambah Dian Ediana Rae.
Dinamisnya industri perbankan di Indonesia dapat mendorong kompetisi yang sehat dan inovasi baru dari sektor perbankan, baik itu asing maupun lokal. Situasi ini juga menggambarkan bahwa meskipun jumlah pemain bank asing menyusut, perannya dalam menyediakan likuiditas serta mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap sangat penting. Adaptasi dan strategi inovatif akan menjadi kunci utama bagi keberlangsungan dan pertumbuhan bisnis perbankan asing di negeri ini di masa mendatang.

Yoga
Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.