Harga BBM di SPBU Vivo Mengalami Penurunan, Sementara Pertamina, Shell, dan BP Tetap Stabil

Harga BBM di SPBU Vivo Mengalami Penurunan, Sementara Pertamina, Shell, dan BP Tetap Stabil

JAKARTA - Harga bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum telah mengalami perubahan pada pekan keempat Februari 2025. Salah satu pelaku pasar, seperti SPBU Vivo, mencatat penurunan harga untuk produk BBM jenis Revvo 90. Sementara itu, pemain besar lainnya seperti Pertamina, Shell, dan BP tetap mempertahankan harga tanpa perubahan sejak awal bulan.

Mengacu pada informasi dari akun resmi SPBU Vivo di Instagram, harga Revvo 90 kini turun sebesar Rp110 per liter, dari sebelumnya Rp13.260 per liter menjadi Rp13.150 per liter per 24 Februari 2025. Ini merupakan respons terhadap dinamika pasar BBM yang terjadi di Indonesia.

Adapun rincian lengkap harga BBM di SPBU Vivo sejak 22 Februari 2025 adalah sebagai berikut:
- Revvo 90: Rp13.150 per liter
- Revvo 92: Rp13.350 per liter
- Revvo 95: Rp13.940 per liter
- Diesel Primus Plus: Rp15.030 per liter

Dalam penelusuran lebih lanjut, harga BBM di SPBU Pertamina terpantau tidak berubah sejak 1 Februari 2025. Berikut ini detil harga yang berlaku di SPBU Pertamina, khususnya di provinsi dengan pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen termasuk Jakarta:
- Pertalite: Rp10.000 per liter
- Pertamax: Rp12.900 per liter
- Pertamax Turbo: Rp14.000 per liter
- Pertamax Green 95: Rp13.700 per liter
- Dexlite: Rp14.600 per liter
- Pertamina Dex: Rp14.800 per liter

Stabilitas harga juga dijaga oleh SPBU Shell, yang tidak mengalami perubahan harga sejak awal Februari. Berikut ini adalah rincian harga BBM di SPBU Shell:
- Shell Super: Rp13.350 per liter
- Shell V-Power: Rp13.940 per liter
- Shell V-Power Diesel: Rp15.030 per liter
- Shell V-Power Nitro+: Rp14.110 per liter

Selain itu, SPBU BP juga tetap mempertahankan harga yang sama sejak 9 Februari 2025. Keputusan ini mengindikasikan bahwa BP mengikuti jejak pesaing utama dalam menjaga stabilitas harga di tengah situasi pasar BBM yang cukup dinamis.

Perubahan harga di SPBU Vivo diharapkan dapat memberikan pilihan yang lebih terjangkau bagi konsumen. "Penyesuaian harga ini dilakukan supaya konsumen tetap bisa mendapatkan BBM berkualitas dengan harga yang kompetitif," kata seorang juru bicara SPBU Vivo.

Ketidakpastian harga minyak dunia dan faktor domestik sering kali mempengaruhi harga BBM di Indonesia. Namun, kali ini, kabar baik datang dari harga yang menurun di salah satu penyedia BBM terkemuka. Hal ini tentunya memberikan harapan bagi masyarakat dan pengguna kendaraan bahwa efisiensi konsumsi BBM dapat tercapai dengan biaya yang lebih ekonomis.

Langkah Vivo dalam menurunkan harga diawali dengan analisis menyeluruh terhadap pasar dan kebutuhan konsumen. "Kami berusaha memastikan bahwa harga yang kami tetapkan tidak hanya menguntungkan bagi kami tetapi juga bagi konsumen," ungkap pihak manajemen Vivo.

Untuk perusahaan BBM besar seperti Pertamina, BP, dan Shell, pilihan untuk menjaga harga tetap stabil bisa jadi indikator kebijakan jangka panjang untuk mempertahankan konsistensi pelayanan dan mempertahankan loyalitas pelanggan.

Demikian pula, stabilitas harga di antara perusahaan besar ini mencerminkan strategi lebih besar untuk menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat dan kebutuhan untuk mempertimbangkan daya beli masyarakat.

Kedepannya, pengamatan terhadap perkembangan di pasar bahan bakar minyak sangatlah penting. Konsumen berharap agar perusahaan dapat terus memberikan fleksibilitas harga, apalagi dengan pertimbangan bahwa harga BBM memengaruhi banyak aspek kehidupan sehari-hari, dari transportasi hingga harga barang kebutuhan pokok.

Di tengah segala perkembangan ini, para konsumen disarankan untuk terus memantau informasi terkait perubahan harga di stasiun pengisian bahan bakar yang mereka gunakan, sehingga dapat menyesuaikan anggaran dengan efisien. Pengendara pun diharap lebih bijak dalam mengatur konsumsi untuk mengoptimalkan biaya perjalanan mereka.

Bagi masyarakat umum, berita mengenai perubahan harga ini menjadi salah satu faktor penting dalam pengambilan keputusan perjalanan harian. "Kami menyadari bahwa fluktuasi harga bisa berdampak pada banyak hal terutama bagi mereka yang sehari-hari bergantung pada kendaraan pribadi," tambah juru bicara Vivo.

Selebihnya, di masa mendatang, diharapkan langkah serupa dalam meninjau harga bisa diambil oleh penyedia BBM lainnya untuk tetap mendukung konsumsi yang efisien serta ramah di kantong konsumen. Ini adalah harapan banyak pihak agar sektor ini dapat berkontribusi positif terhadap kesejahteraan masyarakat.