Minggu, 25 Mei 2025

Sejak Prabowo Dilantik, Penyaluran KPR Subsidi Capai 111.193 Unit Rumah: Upaya Pemerintah Dorong Kepemilikan Rumah untuk Masyarakat

Sejak Prabowo Dilantik, Penyaluran KPR Subsidi Capai 111.193 Unit Rumah: Upaya Pemerintah Dorong Kepemilikan Rumah untuk Masyarakat
Sejak Prabowo Dilantik, Penyaluran KPR Subsidi Capai 111.193 Unit Rumah: Upaya Pemerintah Dorong Kepemilikan Rumah untuk Masyarakat

JAKARTA - Sejak Prabowo Subianto resmi dilantik sebagai Presiden, bersama dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi di Indonesia telah mencapai angka signifikan. Berdasarkan catatan terbaru, sebanyak 111.193 unit rumah telah mendapatkan manfaat dari program ini. Pembagian angka ini mencakup 68.834 unit yang dalam tahapan proses pembangunan hingga akad, sementara 42.359 unit lainnya sudah mencapai tahap realisasi penyaluran KPR subsidi.

Keberhasilan ini didukung oleh rencana pemerintah untuk menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) khusus untuk perumahan di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yang diyakini dapat memperbesar pencapaian target penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun ini. Target tersebut sebelumnya ditetapkan sebesar 220.000 unit. "Ini bukti nyata dukungan pemerintah untuk program tiga juta rumah," ujar Heru Pudyo Nugroho, Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), dalam sebuah siaran pers yang rilis pada Senin, 24 Februari 2025.

Heru turut mendampingi Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, yang akrab disapa Menteri Ara, dalam kunjungan kerja ke Bekasi dan Karawaci pada Sabtu, 22 Februari 2025. Lawatan ini bertujuan untuk meninjau lahan milik pemerintah yang sedang dioptimalkan untuk mendukung program perumahan nasional.

Salah satu lokasi yang dikunjungi oleh Menteri Ara adalah lahan eks-Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang terletak di kawasan Jalan Nur Ali, Kecamatan Bekasi Barat. Kunjungan ini turut dihadiri jajaran eselon I di Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, serta Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Rionald Silaban. Para pengembang dari organisasi Realestat Indonesia (REI), Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), dan Himpunan Pengembang Pemukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) juga ikut dalam kegiatan ini.

Setelah berdialog dengan pengelola daerah dan warga setempat, Menteri Ara melanjutkan kunjungannya ke salah satu proyek perumahan di Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi. Proyek perumahan ini, dikenal sebagai Perumahan Vinewood City, menyediakan opsi hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui skema subsidi FLPP dan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Kondisi geografis perumahan ini cukup strategis, berlokasi di Jalan Raya Kali CBL, Desa Srijaya, Tambun Utara, Bekasi, dengan akses mudah ke Jalan Tol Gabus hanya sekitar dua kilometer. Wilayah ini masih dikelilingi oleh area persawahan yang luas, memberikan suasana asri dan nyaman bagi penghuninya.

Perkembangan penyaluran subsidi KPR ini diharapkan dapat terus meningkat dan mempercepat capaian pemerintah dalam memenuhi target pembangunan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Komitmen pemerintahan Prabowo-Gibran untuk menyalurkan program subsidi perumahan ini menunjukkan perhatian besar pada sektor perumahan, yang dianggap penting dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

Pada bulan mendatang, dukungan dari semua pihak, termasuk peran aktif dari pengembang properti dan masyarakat serta kebijakan strategis dari pemerintah, diharapkan dapat menstimulasi sektor perumahan untuk mencapai target yang lebih ambisius. Bukan hanya memenuhi kebutuhan papan semata, kehadiran perumahan subsidi ini juga diharapkan mampu menggerakkan roda perekonomian melalui peningkatan kegiatan konstruksi dan pengembangan kawasan baru.

Dalam konteks pembangunan nasional, langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu mengurangi angka backlog perumahan dan mewujudkan pemerataan hunian yang layak bagi masyarakat di seluruh pelosok tanah air. Pemerintahan saat ini tampak bertekad untuk menjadikan perumahan terjangkau dan layak sebagai prioritas utama dalam agenda pembangunannya.

Dengan dukungan kebijakan dan realisasi pembiayaan yang optimal, pemerintah optimistis dapat membawa dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat sekaligus mendukung terwujudnya masyarakat yang lebih sejahtera dan berkeadilan sosial. Ini adalah masa depan yang diharapkan bagi sektor perumahan di Indonesia, dan untuk mencapainya, dibutuhkan sinergi dan komitmen dari seluruh elemen bangsa.

Yoga

Yoga

Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

KUR BCA 2025 Resmi Dibuka: Suku Bunga Hanya 0,5persen Per Bulan, Ini Syarat dan Tips Agar Pengajuan Disetujui

KUR BCA 2025 Resmi Dibuka: Suku Bunga Hanya 0,5persen Per Bulan, Ini Syarat dan Tips Agar Pengajuan Disetujui

BSI Griya Tumbuh 8,63 Persen di Kuartal I/2025, Fokus Gen Z dan Milenial Dorong Permintaan Hunian

BSI Griya Tumbuh 8,63 Persen di Kuartal I/2025, Fokus Gen Z dan Milenial Dorong Permintaan Hunian

Bank Indonesia Tutup Operasional Saat Libur Waisak 12-13 Mei 2025, Masyarakat Diimbau Persiapkan Transaksi Lebih Awal

Bank Indonesia Tutup Operasional Saat Libur Waisak 12-13 Mei 2025, Masyarakat Diimbau Persiapkan Transaksi Lebih Awal

OJK Umumkan Daftar Resmi Fintech Mei 2025, Ribuan Pinjol Ilegal Dibekukan Awal Tahun

OJK Umumkan Daftar Resmi Fintech Mei 2025, Ribuan Pinjol Ilegal Dibekukan Awal Tahun

BNI Hadirkan Program Rejeki Wondr dan Layanan O-Branch di AMU 2025 Jember, Tawarkan Promo Menarik dan Kemudahan Transaksi

BNI Hadirkan Program Rejeki Wondr dan Layanan O-Branch di AMU 2025 Jember, Tawarkan Promo Menarik dan Kemudahan Transaksi