Minggu, 25 Mei 2025

Perumahan Sosial Fuggerei di Augsburg Jerman: Sewa Rumah Hanya Rp 15.000 per Tahun

Perumahan Sosial Fuggerei di Augsburg Jerman: Sewa Rumah Hanya Rp 15.000 per Tahun
Perumahan Sosial Fuggerei di Augsburg Jerman: Sewa Rumah Hanya Rp 15.000 per Tahun

JAKARTA - Keinginan untuk memiliki hunian dengan harga sewa terjangkau telah menjadi dambaan bagi banyak individu di seluruh dunia. Di tengah kenaikan biaya hidup dan keterbatasan properti yang terjangkau, sebuah tempat di Jerman menawarkan solusi unik yang sangat menggiurkan. Perumahan sosial Fuggerei, berlokasi di Augsburg, Jerman, memungkinkan penyewanya tinggal dengan biaya sewa tahunan sebesar hanya 88 sen Euro atau sekitar Rp 15.000. Namun, tawaran ini datang dengan persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh calon penyewa.

Akasa Dinarga, seorang content creator, mendapatkan kesempatan langka untuk mengunjungi dan melihat langsung kompleks yang dikenal sebagai perumahan sosial tertua di dunia ini. Dalam kunjungannya, Akasa mendapatkan informasi menarik mengenai pendiri perumahan ini, Jakob Fugger, dan aturan-aturan yang telah ditetapkan sejak pertama kali didirikan pada tahun 1521.

"Jakob Fugger adalah seorang pengusaha kaya dari kota Augsburg ini. Dia ingin mendirikan perumahan sosial untuk mereka yang beragama Katolik dan kurang mampu. Aturan-aturannya pun dibuat olehnya," jelas Akasa kepada detikProperti dalam wawancara baru-baru ini.

Untuk dapat menyewa rumah di Fuggerei, terdapat empat kriteria penting yang harus dipenuhi oleh calon penyewa. Pertama, calon penyewa harus beragama Katolik. Jakob Fugger, pendiri perumahan ini, sendiri adalah penganut Katolik yang taat dan meyakini pentingnya aturan tersebut.

Kriteria kedua adalah penyewa harus merupakan warga kota Augsburg. Ini berarti bahwa perumahan ini terutama ditujukan untuk penduduk lokal yang memang membutuhkan dukungan. Ketiga, calon penyewa harus benar-benar berasal dari kalangan kurang mampu dan membutuhkan hunian terjangkau. Dengan kata lain, perumahan ini memang secara khusus ditujukan untuk membantu masyarakat miskin.

Kriteria keempat yang tidak kalah penting adalah kesediaan penyewa untuk berdoa bagi keluarga Jakob Fugger. Akasa mengungkapkan, "Mereka diharuskan untuk melakukan ibadah sehari sampai tiga kali untuk keluarga Jakob Fugger ini."

Perumahan ini juga dilengkapi dengan fasilitas gereja yang memungkinkan para penghuni untuk menjalankan ibadah secara rutin. Tersedia 67 unit rumah tapak di Fuggerei, yang menampung sekitar 142 warga. Fakta menarik lainnya adalah harga sewa yang tidak pernah berubah selama lebih dari 500 tahun sejak didirikan, menunjukkan komitmen Jakob Fugger untuk membantu masyarakat miskin.

"Meski harga sewanya hanya Rp 15 ribu per tahun, penyewa masih harus menanggung biaya utilitas seperti penghangat, listrik, dan internet," kata Akasa. "Jadi, meski sewa rumahnya murah, tetap ada biaya lain yang perlu diperhatikan," lanjutnya.

Dengan tarif sewa yang sangat rendah tersebut, keunikan dan sejarah panjang Fuggerei menjadikannya bukan sekadar tempat tinggal, tetapi juga bagian dari warisan budaya dan sosial yang terus dipertahankan. Perumahan ini membuktikan bahwa dengan niat baik dan manajemen yang tepat, bantuan nyata dapat terus diberikan kepada mereka yang membutuhkan, melampaui batas zaman.

Secara keseluruhan, Fuggerei bukan hanya solusi bagi masalah perumahan bagi kaum kurang mampu, tetapi juga sebuah cerminan dari semangat solidaritas sosial yang langka di era modern saat ini. Dengan pendekatan unik ini, Fuggerei terus menarik minat dari berbagai pihak, membuktikan bahwa solusi perumahan tidak selamanya harus mahal, dan bisa disederhanakan dengan model yang tepat dan komitmen kuat seperti yang dilakukan oleh Jakob Fugger lebih dari setengah milenium yang lalu.

Yoga

Yoga

Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Pramono Anung Tegaskan Sanksi Bagi ASN Pemprov Jakarta yang Tidak Gunakan Transportasi Umum

Pramono Anung Tegaskan Sanksi Bagi ASN Pemprov Jakarta yang Tidak Gunakan Transportasi Umum

Erick Thohir Ungkap Alasan Jarang Hadiri Laga Liga 1, Tegaskan Dukungan Netral dan Apresiasi untuk Persib

Erick Thohir Ungkap Alasan Jarang Hadiri Laga Liga 1, Tegaskan Dukungan Netral dan Apresiasi untuk Persib

ESDM Bidik Dua Sumber Minyak Baru di Natuna, Dorong Target Lifting Nasional Capai 1 Juta Barel per Hari

ESDM Bidik Dua Sumber Minyak Baru di Natuna, Dorong Target Lifting Nasional Capai 1 Juta Barel per Hari

BRI Salurkan Infrastruktur Digital ke SMP di Lombok Utara, Perkuat Akses Pendidikan di Daerah 3T

BRI Salurkan Infrastruktur Digital ke SMP di Lombok Utara, Perkuat Akses Pendidikan di Daerah 3T

Lion Air Pastikan Penerbangan Haji 2025 Tak Lewati Wilayah Udara Pakistan dan India Utara

Lion Air Pastikan Penerbangan Haji 2025 Tak Lewati Wilayah Udara Pakistan dan India Utara