Senin, 26 Mei 2025

Pertumbuhan Minat Terhadap Bisnis Bank Emas: Proses dan Potensi Ekonomi Indonesia

Pertumbuhan Minat Terhadap Bisnis Bank Emas: Proses dan Potensi Ekonomi Indonesia
Pertumbuhan Minat Terhadap Bisnis Bank Emas: Proses dan Potensi Ekonomi Indonesia

JAKARTA - Industri perbankan di Indonesia tengah menyoroti tren baru dengan meningkatnya ketertarikan terhadap bisnis bank emas, atau lebih dikenal dengan istilah bullion bank. Banyak perusahaan kini mengajukan permohonan perizinan usaha bank emas pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai langkah strategis untuk memasuki pasar yang menjanjikan ini. Hal ini terjadi setelah PT Pegadaian (Persero) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil mendapatkan izin untuk mengembangkan bisnis bank emas.

Defri Andri, Deputi Komisioner Pengawas Bank Pemerintah dan Syariah OJK, mengungkapkan bahwa peluncuran bullion bank akan diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 26 Februari 2025. "Semua akan diumumkan saat peluncuran bullion bank oleh Presiden Prabowo,” katanya saat ditemui di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta.

Dalam upaya mengembangkan bank emas lebih lanjut, OJK sedang menyusun roadmap Kegiatan Usaha Bullion (KUBL) yang diproyeksikan rampung pada Agustus 2025. Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, menekankan pentingnya Forum Group Discussion (FGD) untuk memperoleh informasi yang diperlukan dalam penyusunan roadmap ini.

Indonesia saat ini adalah negara dengan cadangan emas terbesar keenam di dunia, menyimpan 2.600 ton emas. Berdasarkan data dari US Geological Survey, Indonesia juga merupakan penghasil emas terbesar kedelapan secara global, dengan produksi mencapai 110 ton pada tahun 2023. Melihat potensi besar ini, OJK yakin bahwa bank emas dapat meningkatkan likuiditas dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih stabil.

"Dapat berperan sebagai enabler dalam menjembatani keseimbangan antara pasokan dan permintaan emas di Indonesia," terang Agusman mengenai potensi bank emas.

Namun, pengembangan bank emas dihadapkan pada beberapa tantangan, seperti pemenuhan kelengkapan ekosistem bullion dan pemetaan profil risiko. Agusman menekankan bahwa aktivitas ini tergolong baru, sehingga perlu pendekatan hati-hati dan analitis. Untuk itu, OJK telah menerbitkan Peraturan OJK 17/2024 yang bertujuan memberikan pedoman bagi Lembaga Jasa Keuangan dalam menjalankan kegiatan usaha bullion dengan aman dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat.

Di sisi lain, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, telah berdiskusi dengan Presiden Prabowo tentang usaha Bullion Services. Erick optimis bahwa keberadaan bank emas di Indonesia akan memperkuat ekosistem hilirisasi emas nasional serta memberikan manfaat ekonomi yang signifikan, seperti menambah PDB negara sebesar Rp 245 triliun dan menciptakan sekitar 800 ribu lapangan kerja.

“Adanya bank emas di Indonesia, masyarakat bisa melakukan transaksi seperti penitipan emas, perdagangan emas, simpanan emas, dan pembiayaan emas,” ungkap Erick Thohir lewat akun Instagram-nya. Erick menambahkan bahwa Pegadaian dan BSI menjadi pelopor dalam upaya ini.

Diantara perusahaan yang telah memperoleh izin resmi untuk menyelenggarakan kegiatan usaha bank emas adalah Pegadaian dan BSI. Pegadaian, sejak mendapat izin pada 23 Desember 2024, mencatatkan keberhasilan melalui produk deposito emas yang diminati masyarakat. Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian, Elvi Rofiqotul Hidayah, mengungkapkan bahwa produk deposito emas mencapai rekor lebih dari 200 kilogram sejak peluncuran di Aplikasi Pegadaian Digital pada Januari lalu.

“Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan usaha dan layanan terbaik untuk nasabah, terutama dalam berinvestasi emas,” tutur Elvi, yang juga mengatakan bahwa langkah ini sejalan dengan misi dan program Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran dalam sektor hilirisasi dan industrialisasi.

Sementara itu, BSI, setelah mengantongi izin pada 12 Februari 2025, menunjukkan kinerja yang sangat memuaskan di pasar saham dengan pertumbuhan harga saham sebesar 12.45 persen tahun ini. Head of Investor Relation BSI, Rizky Budinanda, menyatakan bahwa ekspektasi kinerja positif BSI didorong oleh perluasan bisnis mereka yang mencakup bullion bank.

Selain itu, bisnis emas BSI mencatat kenaikan 78,18 persen secara tahunan. Produk cicil emas mencatat lonjakan pembiayaan sebesar 177,42 persen dengan nilai mencapai Rp 6,4 triliun. Pertumbuhan signifikan juga terjadi pada layanan gadai emas dengan pertumbuhan tahunan mencapai 31,3 persen.

“Adanya perluasan bisnis ini diharapkan menjadi peluang baru bagi BSI untuk diversifikasi produk emas,” tutup Rizky.

Melalui inisiatif bank emas, Indonesia berpotensi memperkuat posisinya di pasar global sebagai pemain utama dalam industri emas, sementara di dalam negeri, masyarakat dan negara dapat menikmati manfaat ekonomi dan stabilitas keuangan yang ditawarkan. Dengan persiapan dan regulasi yang ketat oleh OJK, diharapkan pengembangan bank emas dapat berjalan lancar dan berkontribusi nyata pada perekonomian nasional.

Yoga

Yoga

Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

KUR BCA 2025 Resmi Dibuka: Suku Bunga Hanya 0,5persen Per Bulan, Ini Syarat dan Tips Agar Pengajuan Disetujui

KUR BCA 2025 Resmi Dibuka: Suku Bunga Hanya 0,5persen Per Bulan, Ini Syarat dan Tips Agar Pengajuan Disetujui

BSI Griya Tumbuh 8,63 Persen di Kuartal I/2025, Fokus Gen Z dan Milenial Dorong Permintaan Hunian

BSI Griya Tumbuh 8,63 Persen di Kuartal I/2025, Fokus Gen Z dan Milenial Dorong Permintaan Hunian

Bank Indonesia Tutup Operasional Saat Libur Waisak 12-13 Mei 2025, Masyarakat Diimbau Persiapkan Transaksi Lebih Awal

Bank Indonesia Tutup Operasional Saat Libur Waisak 12-13 Mei 2025, Masyarakat Diimbau Persiapkan Transaksi Lebih Awal

OJK Umumkan Daftar Resmi Fintech Mei 2025, Ribuan Pinjol Ilegal Dibekukan Awal Tahun

OJK Umumkan Daftar Resmi Fintech Mei 2025, Ribuan Pinjol Ilegal Dibekukan Awal Tahun

BNI Hadirkan Program Rejeki Wondr dan Layanan O-Branch di AMU 2025 Jember, Tawarkan Promo Menarik dan Kemudahan Transaksi

BNI Hadirkan Program Rejeki Wondr dan Layanan O-Branch di AMU 2025 Jember, Tawarkan Promo Menarik dan Kemudahan Transaksi