Senin, 26 Mei 2025

Kegiatan Pertambangan di Sulawesi Tenggara Menggeliat, Ekonomi Diprediksi Tumbuh

Kegiatan Pertambangan di Sulawesi Tenggara Menggeliat, Ekonomi Diprediksi Tumbuh
Kegiatan Pertambangan di Sulawesi Tenggara Menggeliat, Ekonomi Diprediksi Tumbuh

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menerbitkan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) bagi 63 perusahaan pertambangan di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Langkah ini diharapkan dapat memacu kembali aktivitas pertambangan di daerah tersebut, yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi lokal.

Kepala Bidang Mineral dan Batubara Dinas ESDM Sultra, Muhammad Hasbullah Idris, memastikan pihaknya telah menerima salinan resmi RKAB dari Kementerian ESDM. Data tersebut merupakan data fisik yang dikirimkan langsung kepada mereka. “Semua RKAB langsung dari Kementerian ESDM. Untuk data base kami itu merupakan data yang ditembuskan secara fisik oleh Kementerian ESDM. Jika tidak ada dalam daftar tersebut, berarti perusahaan belum mengantongi RKAB," ujarnya kepada Kendari Pos.

Beberapa perusahaan besar di Sultra telah menerima kuota produksi yang signifikan. Di Kabupaten Konawe Utara, PT Tiran Indonesia memperoleh kuota sebesar 10 juta metrik ton (MT), sementara PT Adhi Kartiko Pratama mendapat 2,5 juta MT dan PT Makmur Lestari Primatama sebanyak 2,9 juta MT. Di Kabupaten Kolaka, PT Ceria Nugraha Indotama mendapatkan kuota terbesar, yakni 4.045.246 MT. Sementara itu, di Kabupaten Konawe, PT Sulawesi Cahaya Mineral memperoleh kuota sebesar 19.356.000 MT. Beberapa perusahaan lain yang juga mendapat kuota di antaranya adalah PT Gerbang Multi Sejahtera di Kabupaten Konawe Selatan dengan 4 juta MT dan PT Tonia Mitra Sejahtera di Kabupaten Bombana dengan 2.150.000 MT.

Pengamat ekonomi dari Sultra, Dr. Syamsir Nur, S.E., M.Si., menyatakan penerbitan RKAB ini menandakan bahwa aktivitas pertambangan di daerah tersebut akan segera bangkit kembali. Menurutnya, pertambangan adalah salah satu dari lima sektor utama yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di Sultra. “Saat ini, pertumbuhan ekonomi Sultra berada di angka 5,40 persen. Dengan kembalinya aktivitas pertambangan, ada potensi besar pertumbuhan ini meningkat hingga mencapai target pemerintah provinsi sebesar 5,60 persen,” ungkap Dr. Syamsir kepada Kendari Pos.

Dr. Syamsir yang juga merupakan dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Halu Oleo (FEB UHO) mengungkapkan bahwa pertumbuhan sektor pertambangan juga akan berdampak pada sektor ekonomi lainnya seperti perdagangan, transportasi, serta ekspor dan impor. Apabila investasi di sektor pertambangan meningkat, maka secara simultan, aktivitas ekonomi lainnya juga akan bertumbuh. “Sektor pertambangan ini juga berkontribusi terhadap industri hilir, terutama dalam upaya hilirisasi mineral yang menjadi amanat pemerintah pusat. Dengan adanya hilirisasi, nilai tambah dari sumber daya alam yang dieksploitasi akan semakin tinggi,” papar Dr. Syamsir.

Menurut Dr. Syamsir, meningkatnya investasi diharapkan dapat mendorong sektor-sektor ekonomi lainnya untuk berkembang. Aktivitas transportasi, akomodasi, dan sektor lainnya yang berkaitan dengan industri tambang, diperkirakan akan turut naik. “Dengan diterbitkannya RKAB 2025 untuk 63 perusahaan tambang di Sultra, diharapkan sektor ini dapat memberikan kontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut,” ungkap Dr. Syamsir.

Namun, meskipun indikator pertumbuhan ekonomi menunjukan hasil yang menjanjikan, Dr. Syamsir menyoroti bahwa sektor pertambangan di Sultra masih belum sepenuhnya berdampak secara inklusif bagi masyarakat. Salah satu tantangan adalah serapan tenaga kerja yang masih terbatas, demikian pula kontribusi sektor ini terhadap pengurangan kemiskinan dan pengangguran masih belum signifikan. “Memang dari sisi pertumbuhan ekonomi terlihat positif, tapi indikator makro lainnya seperti penciptaan lapangan kerja dan pemerataan kesejahteraan masih perlu diperbaiki,” ujar Dr. Syamsir.

Berikut daftar beberapa perusahaan yang mendapatkan kuota RKAB di Kabupaten Konawe Utara: PT Adhi Kartiko Pratama dengan 2,5 juta MT, PT Tiran Indonesia dengan 10 juta MT, PT Bhumi Karya Utama memperoleh 1,4 juta MT, PT Stargate Pasific Resource dengan 1.498.070 MT, PT Mitra Utama Resource mendapatkan kuota 500.000 MT, PT Konawe Nikel Nusantara dengan 1 juta MT, PT Bumi Nikel Nusantara juga 500.000 MT, PT Apollo Nickel Indonesia sama-sama mendapatkan 1 juta MT, dan PT Bumi Sentosa Jaya dengan 2.110.000 MT.

Dengan demikian, diterbitkannya RKAB bagi 63 perusahaan tambang di Sultra ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi daerah serta peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar. Meski aktivitas pertambangan menjanjikan, penting bagi pemerintah dan pelaku usaha untuk terus memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat demi mencapai manfaat jangka panjang yang lebih baik. Lebih banyak upaya perlu dilakukan untuk memastikan bahwa sektor ini memberikan dampak yang inklusif dan berkelanjutan.

Yoga

Yoga

Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Eramet Jajaki Investasi Smelter Nikel Bersama Danantara, Targetkan MoU Akhir Mei

Eramet Jajaki Investasi Smelter Nikel Bersama Danantara, Targetkan MoU Akhir Mei

Batu Bara Rusia Kian Gencar Masuk Pasar China, ITMG Fokus Pertahankan Mitra Strategis di Asia Pasifik

Batu Bara Rusia Kian Gencar Masuk Pasar China, ITMG Fokus Pertahankan Mitra Strategis di Asia Pasifik

Deretan Rumah Murah di Pati dengan Harga Mulai Rp140 Juta, Ini Pilihannya

Deretan Rumah Murah di Pati dengan Harga Mulai Rp140 Juta, Ini Pilihannya

Babinsa Kotalama Aktif Dampingi Petani Hasilkan Gabah Berkualitas, Perkuat Ketahanan Pangan di Kota Malang

Babinsa Kotalama Aktif Dampingi Petani Hasilkan Gabah Berkualitas, Perkuat Ketahanan Pangan di Kota Malang

KAI Logistik Sukses Kelola Pemindahan dan Pengelolaan 55 Unit KRL Afkir di Depo KRL Depok dengan Efisien dan Tepat Waktu

KAI Logistik Sukses Kelola Pemindahan dan Pengelolaan 55 Unit KRL Afkir di Depo KRL Depok dengan Efisien dan Tepat Waktu