Minggu, 25 Mei 2025

Nilai Tukar Dolar AS di Perbankan Indonesia pada 19 Februari 2025

Nilai Tukar Dolar AS di Perbankan Indonesia pada 19 Februari 2025
Nilai Tukar Dolar AS di Perbankan Indonesia pada 19 Februari 2025

JAKARTA - Kurs dolar Amerika Serikat mengalami dinamika yang signifikan pada hari ini, Rabu 19 Februari 2025. Nilai tukar rupiah dibuka melemah ke posisi Rp16.278 per dolar AS, menunjukkan penurunan sebesar 0,31% atau 50 poin dibandingkan penutupan sebelumnya. Berdasarkan data yang dihimpun dari Bloomberg, tren pelemahan rupiah tidak berdiri sendiri, melainkan bersamaan dengan penurunan mata uang lainnya di wilayah Asia. Tesebut ditandai oleh melemahnya yen Jepang dan dolar Hong Kong masing-masing sebesar 0,06% dan 0,02%. Selain itu, dolar Singapura dan dolar Taiwan turut terdepresiasi dengan persentase 0,04% dan 0,05%. Tidak ketinggalan, won Korea Selatan dan rupee India juga mengalami pelemahan sebesar 0,12% dan 0,10% masing-masing.

Namun demikian, terdapat beberapa mata uang di kawasan Asia yang menunjukkan tren penguatan. Peso Filipina meningkat 0,13% dan baht Thailand teramati menguat tipis sebesar 0,01%. Informasi mengenai tren nilai tukar ini tentu menjadi perhatian penting bagi para pelaku pasar, terutama menjelang keputusan terkait suku bunga yang akan dibahas oleh Bank Indonesia pada hari ini.

Ibrahim Assuaibi, pengamat forex terkemuka, memberikan analisis terkini terkait sentimen yang mempengaruhi pergerakan rupiah saat ini. "Ketidakpastian yang melingkupi rencana kebijakan tarif perdagangan oleh Presiden AS, Donald Trump, memberikan tekanan terhadap mata uang, termasuk rupiah," ungkap Ibrahim. Selain itu, kabar dari Federal Reserve juga turut memberikan dampak. Anggota Dewan Gubernur Federal Reserve, Christopher Waller, baru-baru ini memberikan sinyal bahwa bank sentral Amerika Serikat ini cenderung mempertahankan suku bunga stabil dalam jangka waktu yang lebih panjang.

Dari sudut pandang domestik, perhatian pasar juga tertuju pada kebijakan perpanjangan retensi devisa hasil ekspor sumber daya alam (SDA). Kebijakan ini menuntut eksportir untuk menahan devisa tersebut senilai 100% dalam jangka satu tahun, yang menambah tantangan bagi para pelaku usaha di sektor ekspor.

Untuk memberikan gambaran yang lebih terperinci terkait kurs dolar AS di Indonesia, berikut adalah rincian nilai tukar di beberapa bank besar di tanah air:

1. PT Bank Central Asia Tbk. (BCA)
Pada pukul 09.54 WIB, BCA menetapkan e-rate untuk harga beli dolar AS sebesar Rp16.342 dan harga jual Rp16.362. Sementara itu, berdasarkan TT Counter pada pukul 08.02 WIB, harga beli ditetapkan pada Rp16.140 dan harga jual Rp16.440. Berdasarkan Bank Notes pada pukul 08.05 WIB, harga beli dan jual per dolar AS adalah Rp16.140 dan Rp16.440.

2. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI)
Mengacu pada e-rate per pukul 09.34 WIB, BRI menetapkan harga beli dan jual dolar AS masing-masing sebesar Rp16.343 dan Rp16.370. Untuk TT Counter, nilai beli dan jual dolar AS tercatat pada Rp16.275 dan Rp16.475.

3. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Mandiri)
Bank Mandiri menetapkan harga beli dan jual dolar AS untuk special rate pada pukul 09.55 WIB sebesar Rp16.330 dan Rp16.370. Sementara itu, berdasarkan TT Counter, harga beli dan jual ditetapkan pada Rp16.075 dan Rp16.425, dengan pembaruan terakhir pada pukul 09.54 WIB. Berdasarkan Bank Notes, harga beli dan jual pada pukul 09.52 WIB adalah Rp16.075 dan Rp16.425.

4. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI)
BNI juga memperbarui kurs dolar AS pada pukul 09.50 WIB, menetapkan harga beli sebesar Rp16.341 dan harga jual Rp16.361 berdasarkan special rates. Sementara itu, untuk TT Counter pada jam yang sama, nilai beli dan jual dolar AS ditetapkan masing-masing pada Rp16.225 dan Rp16.475.

Dari pemaparan di atas, jelas terlihat bahwa fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di beberapa bank utama di Indonesia turut dipengaruhi oleh situasi ekonomi global dan kebijakan dalam negeri. Para eksportir dan pelaku bisnis diharapkan dapat menyikapi perubahan ini dengan bijak, serta terus memantau perkembangan kebijakan baik di tingkat domestik maupun internasional. Situasi yang dinamis ini tentu menuntut kewaspadaan lebih, terutama dalam membaca arah pasar yang bisa berubah dengan cepat. Dengan demikian, pelaku bisnis dan masyarakat diharapkan dapat mengambil langkah strategis untuk mengantisipasi kemungkinan dan dampak yang mungkin terjadi di masa depan.

Yoga

Yoga

Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

KUR BCA 2025 Resmi Dibuka: Suku Bunga Hanya 0,5persen Per Bulan, Ini Syarat dan Tips Agar Pengajuan Disetujui

KUR BCA 2025 Resmi Dibuka: Suku Bunga Hanya 0,5persen Per Bulan, Ini Syarat dan Tips Agar Pengajuan Disetujui

BSI Griya Tumbuh 8,63 Persen di Kuartal I/2025, Fokus Gen Z dan Milenial Dorong Permintaan Hunian

BSI Griya Tumbuh 8,63 Persen di Kuartal I/2025, Fokus Gen Z dan Milenial Dorong Permintaan Hunian

Bank Indonesia Tutup Operasional Saat Libur Waisak 12-13 Mei 2025, Masyarakat Diimbau Persiapkan Transaksi Lebih Awal

Bank Indonesia Tutup Operasional Saat Libur Waisak 12-13 Mei 2025, Masyarakat Diimbau Persiapkan Transaksi Lebih Awal

OJK Umumkan Daftar Resmi Fintech Mei 2025, Ribuan Pinjol Ilegal Dibekukan Awal Tahun

OJK Umumkan Daftar Resmi Fintech Mei 2025, Ribuan Pinjol Ilegal Dibekukan Awal Tahun

BNI Hadirkan Program Rejeki Wondr dan Layanan O-Branch di AMU 2025 Jember, Tawarkan Promo Menarik dan Kemudahan Transaksi

BNI Hadirkan Program Rejeki Wondr dan Layanan O-Branch di AMU 2025 Jember, Tawarkan Promo Menarik dan Kemudahan Transaksi