Minggu, 25 Mei 2025

Perbankan Syariah di Sumatra Barat Catat Pertumbuhan Pesat, Aset Mencapai Rp12,98 Triliun di Akhir Tahun 2024

Perbankan Syariah di Sumatra Barat Catat Pertumbuhan Pesat, Aset Mencapai Rp12,98 Triliun di Akhir Tahun 2024
Perbankan Syariah di Sumatra Barat Catat Pertumbuhan Pesat, Aset Mencapai Rp12,98 Triliun di Akhir Tahun 2024

JAKARTA - Perbankan syariah di Sumatra Barat terus menunjukkan performa yang mengesankan. Data terbaru menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2024, industri ini mengalami pertumbuhan yang pesat, terutama dalam hal aset, pembiayaan, dan penghimpunan dana pihak ketiga. Berdasarkan laporan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) wilayah Sumatra Barat, aset perbankan syariah mencatat lonjakan sebesar 24,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada akhir 2024, aset mencapai angka Rp12,98 triliun, naik signifikan dari Rp10,40 triliun pada Desember 2023.

Menurut Roni Nazra, Kepala OJK Sumatra Barat, kinerja gemilang ini adalah hasil dari peningkatan minat masyarakat terhadap produk-produk keuangan berbasis syariah. "Perbankan syariah menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan double digit, jauh di atas kinerja perbankan konvensional," ujar Roni dalam konferensi pers. Peningkatan ini tidak hanya terlihat pada sisi aset, melainkan juga pada pembiayaan dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).

Dalam hal pembiayaan, perbankan syariah di Sumatra Barat mencatat pertumbuhan sebesar 20,2 persen. Total pembiayaan meningkat dari Rp8,81 triliun pada 2023 menjadi Rp10,59 triliun di akhir 2024. Sementara, penghimpunan DPK juga mengalami kenaikan sebesar 11,9 persen, dari Rp9,73 triliun menjadi Rp10,90 triliun. Hal ini menunjukkan kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap perbankan syariah sebagai tempat untuk menyimpan dan mengelola dana mereka.

Salah satu indikator kesehatan perbankan yang penting adalah rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF). Untuk perbankan syariah di Sumatra Barat, rasio NPF terjaga di level yang cukup baik, yaitu 1,32 persen, jauh lebih baik dibandingkan rata-rata nasional yang mencapai 2,27 persen. Angka ini menegaskan bahwa perbankan syariah di wilayah ini mampu mengelola risiko dengan baik dan menjaga kualitas portofolio pembiayaannya.

Selain itu, loan to deposit ratio (LDR) perbankan syariah di Sumatra Barat mencapai 97,13 persen, yang mencerminkan kemampuan intermediasi yang baik. Dengan kata lain, perbankan syariah di wilayah ini mampu menyalurkan dana yang dihimpun secara efektif untuk pembiayaan.

Secara keseluruhan, industri perbankan di Sumatra Barat pada 2024 juga menunjukkan performa positif. Aset perbankan di wilayah ini tumbuh sebesar 3,50 persen, dari Rp81,15 triliun pada 2023 menjadi Rp83,99 triliun pada akhir 2024. Sementara itu, penyaluran kredit meningkat 5,27 persen secara year on year, dari Rp69,68 triliun menjadi Rp73,36 triliun.

Dalam hal penghimpunan DPK, perbankan konvensional dan syariah secara gabungan mencapai total Rp56,12 triliun, naik 4,18 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah Rp53,87 triliun. Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) perbankan Sumatra Barat secara keseluruhan terjaga di angka 2,23 persen, masih di bawah ambang batas yang ditetapkan oleh regulator sebesar 5 persen.

Meski demikian, Roni Nazra mengingatkan bahwa tantangan masih tetap ada di tahun 2025. "Manajemen perbankan harus lebih kreatif dalam mencari sumber dana untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan," ujarnya. Ke depan, industri perbankan di Sumatra Barat akan dihadapkan pada tantangan likuiditas yang ketat dan ketidakpastian ekonomi global yang bisa mempengaruhi pertumbuhan.

Rasio intermediasi atau LDR perbankan Sumatra Barat mencapai 138,82 persen, yang menunjukkan bahwa banyak dana dari luar provinsi diserap untuk membiayai kredit di wilayah ini. Roni menambahkan, "LDR yang tinggi menunjukkan kepercayaan investor dan nasabah terhadap perbankan di Sumatra Barat."

Pencapaian perbankan syariah di Sumatra Barat yang melampaui kinerja perbankan konvensional menunjukkan minat yang semakin tinggi dari masyarakat terhadap layanan keuangan berbasis syariah. Fenomena ini sejalan dengan tren nasional yang juga mencatat peningkatan signifikan dalam industri keuangan syariah. Data OJK pusat menyebutkan bahwa industri perbankan syariah di Indonesia tumbuh rata-rata 15 persen per tahun dalam lima tahun terakhir. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan prinsip-prinsip keuangan syariah yang mengutamakan transparansi dan keadilan.

Kinerja perbankan syariah di Sumatra Barat, khususnya pada tahun 2024, memang patut diapresiasi. Pertumbuhan yang signifikan dalam aset, pembiayaan, dan DPK adalah bukti nyata dari kepercayaan masyarakat dan keunggulan manajemen perbankan syariah di wilayah ini. Walaupun tantangan likuiditas dan ketidakpastian ekonomi global masih ada, optimisme terhadap pertumbuhan industri perbankan syariah di Sumatra Barat tetap tinggi. Dengan pengelolaan yang baik dan strategi yang tepat, perbankan syariah diharapkan dapat terus berkontribusi positif terhadap pembangunan ekonomi daerah.

Yoga

Yoga

Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

KUR BCA 2025 Resmi Dibuka: Suku Bunga Hanya 0,5persen Per Bulan, Ini Syarat dan Tips Agar Pengajuan Disetujui

KUR BCA 2025 Resmi Dibuka: Suku Bunga Hanya 0,5persen Per Bulan, Ini Syarat dan Tips Agar Pengajuan Disetujui

BSI Griya Tumbuh 8,63 Persen di Kuartal I/2025, Fokus Gen Z dan Milenial Dorong Permintaan Hunian

BSI Griya Tumbuh 8,63 Persen di Kuartal I/2025, Fokus Gen Z dan Milenial Dorong Permintaan Hunian

Bank Indonesia Tutup Operasional Saat Libur Waisak 12-13 Mei 2025, Masyarakat Diimbau Persiapkan Transaksi Lebih Awal

Bank Indonesia Tutup Operasional Saat Libur Waisak 12-13 Mei 2025, Masyarakat Diimbau Persiapkan Transaksi Lebih Awal

OJK Umumkan Daftar Resmi Fintech Mei 2025, Ribuan Pinjol Ilegal Dibekukan Awal Tahun

OJK Umumkan Daftar Resmi Fintech Mei 2025, Ribuan Pinjol Ilegal Dibekukan Awal Tahun

BNI Hadirkan Program Rejeki Wondr dan Layanan O-Branch di AMU 2025 Jember, Tawarkan Promo Menarik dan Kemudahan Transaksi

BNI Hadirkan Program Rejeki Wondr dan Layanan O-Branch di AMU 2025 Jember, Tawarkan Promo Menarik dan Kemudahan Transaksi