Prabowo Subianto Siapkan 15 Megaproyek Hilirisasi di Tahun 2025, Dorong Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Lebih Optimal
- Selasa, 18 Februari 2025

JAKARTA – Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmennya untuk melanjutkan dan mempercepat program hilirisasi sumber daya alam (SDA) di Indonesia. Dalam pidatonya yang disampaikan pada perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat. Prabowo mengungkapkan bahwa pemerintahannya akan fokus pada pelaksanaan 15 megaproyek hilirisasi sepanjang tahun ini. Program ini merupakan kelanjutan dari kebijakan yang sudah digagas pada masa pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan diharapkan dapat mendongkrak perekonomian Indonesia melalui pengolahan dan pemanfaatan SDA secara maksimal.
Hilirisasi, Kunci Kemajuan Ekonomi Indonesia
Prabowo mengungkapkan bahwa hilirisasi bukan hanya sekadar program, melainkan langkah strategis yang akan menentukan masa depan ekonomi Indonesia. Dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang melimpah, Indonesia diharapkan mampu mengelola dan mengolah komoditas mentah menjadi produk bernilai tambah yang lebih tinggi. “Hilirisasi harus dilanjutkan karena Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang luar biasa, dan itu harus dimanfaatkan dengan optimal untuk kemakmuran rakyat,” tegas Prabowo dalam pidatonya.
Baca JugaTokyo Disney Resort Tawarkan 5 Wahana Eksklusif yang Hanya Bisa Ditemukan di Jepang
Prabowo menggarisbawahi bahwa pengelolaan SDA yang baik akan mengarah pada pemerataan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia. Menurutnya, hilirisasi akan menjadi kunci dalam meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global sekaligus memberikan lapangan pekerjaan bagi banyak orang. Salah satu bentuk konkret dari komitmen tersebut adalah pengembangan 15 megaproyek hilirisasi yang akan dimulai pada tahun ini.
15 Megaproyek Hilirisasi untuk Dorong Perekonomian Nasional
Di hadapan Presiden Joko Widodo yang turut hadir dalam acara tersebut, Prabowo mengungkapkan bahwa pemerintahannya telah menyiapkan 15 megaproyek hilirisasi yang bertujuan untuk mempercepat proses pengolahan bahan mentah menjadi produk setengah jadi atau barang jadi yang lebih bernilai. Megaproyek tersebut mencakup berbagai sektor, termasuk sektor pertambangan, energi, dan industri manufaktur. Prabowo meyakini, dengan adanya proyek-proyek besar ini, Indonesia dapat mengoptimalkan potensi ekonomi yang ada dan tidak hanya bergantung pada ekspor bahan mentah.
“Dengan hilirisasi yang digencarkan melalui megaproyek ini, kami berharap Indonesia bisa menambah nilai tambah pada produk-produk yang ada. Tidak hanya menjadi negara pengekspor bahan mentah, tetapi juga negara dengan daya saing tinggi di pasar global,” ujar Prabowo.
Program hilirisasi ini dirancang untuk mendorong terciptanya industri berbasis sumber daya alam yang lebih ramah lingkungan serta berkelanjutan. Sebagai contoh, salah satu proyek hilirisasi yang menjadi fokus adalah pengolahan nikel, yang kini menjadi komoditas strategis dalam industri baterai kendaraan listrik global. Indonesia sebagai salah satu penghasil nikel terbesar di dunia berpotensi untuk menjadi pusat pengolahan dan manufaktur baterai kendaraan listrik, yang akan memberikan dampak positif bagi perekonomian dan keberlanjutan lingkungan.
Menerapkan Prinsip Keterbukaan untuk Investor
Prabowo menambahkan bahwa pemerintahannya akan mengedepankan asas keterbukaan dalam menarik investor, baik domestik maupun internasional. Namun, ia juga menekankan bahwa keterbukaan ini tidak akan bersifat memaksa. “Kami mengutamakan keterbukaan bagi investor, baik itu investor domestik maupun asing. Tetapi kami tidak akan memaksakan siapa pun untuk berinvestasi. Semua harus didasarkan pada prinsip kerja sama yang saling menguntungkan,” jelasnya.
Pernyataan ini mencerminkan sikap pemerintah yang ingin mengundang investasi asing untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek hilirisasi tanpa mengorbankan kedaulatan ekonomi Indonesia. Prabowo menegaskan bahwa kebijakan investasi yang diterapkan akan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak tanpa merugikan kepentingan nasional.
Fokus pada Pembangunan Infrastruktur dan SDM
Selain pengembangan megaproyek hilirisasi, pemerintah juga akan memfokuskan perhatian pada pembangunan infrastruktur pendukung, termasuk pelabuhan, jalan raya, dan fasilitas logistik, yang akan mendukung kelancaran distribusi produk hilirisasi. Prabowo menyatakan bahwa infrastruktur yang memadai akan menjadi pendorong utama bagi kelancaran proses hilirisasi yang efisien dan berkelanjutan.
Di samping itu, pengembangan sumber daya manusia (SDM) juga menjadi bagian penting dari strategi hilirisasi yang direncanakan oleh pemerintah. Prabowo menekankan bahwa Indonesia membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan berkualitas untuk mendukung perkembangan sektor hilirisasi. Oleh karena itu, pemerintah berencana untuk terus meningkatkan pendidikan dan pelatihan keterampilan untuk mempersiapkan tenaga kerja yang dapat mendukung industri hilirisasi di masa depan.
Dampak Hilirisasi pada Kesejahteraan Rakyat
Dengan dilanjutkannya program hilirisasi, Prabowo berharap dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas bagi masyarakat. Selain itu, pengolahan SDA yang lebih efisien dan bernilai tambah diharapkan dapat meningkatkan pendapatan negara yang pada akhirnya dapat digunakan untuk memperbaiki kesejahteraan sosial, seperti peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur daerah.
Prabowo juga menegaskan bahwa hilirisasi bukan hanya tentang ekonomi, tetapi juga tentang menciptakan keadilan sosial. Dalam hal ini, pemerintah akan memastikan bahwa manfaat dari program ini dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, baik di kota besar maupun di daerah terpencil.
Komitmen Pemerintah untuk Pembangunan Berkelanjutan
Dalam pidatonya, Prabowo juga menyampaikan komitmen pemerintah untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil dalam program hilirisasi tidak merusak lingkungan dan mendukung pembangunan berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya integrasi antara ekonomi, sosial, dan lingkungan untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.
“Program hilirisasi ini harus memberikan dampak positif bagi perekonomian tanpa mengabaikan prinsip keberlanjutan. Kita harus memastikan bahwa pengelolaan SDA yang kita lakukan tidak merusak alam, dan justru memberikan manfaat jangka panjang bagi generasi mendatang,” pungkasnya.
Kesimpulan
Dengan 15 megaproyek hilirisasi yang siap diluncurkan pada tahun 2025, Prabowo Subianto menunjukkan komitmennya untuk melanjutkan program yang telah dimulai sebelumnya dan menegaskan bahwa hilirisasi adalah kunci untuk meningkatkan perekonomian Indonesia. Proyek-proyek ini tidak hanya bertujuan untuk mempercepat pengolahan SDA, tetapi juga untuk menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan daya saing, dan membawa Indonesia menuju era industri yang lebih maju dan berkelanjutan. Dengan prinsip keterbukaan kepada investor dan fokus pada pengembangan SDM serta infrastruktur, pemerintah berharap dapat mewujudkan potensi Indonesia yang lebih besar di kancah global.

Yoga
Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.