Edukasi Pasar Modal untuk ASN: Langkah BEI Jateng 1 dan OJK Tingkatkan Literasi Finansial

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:49:42 WIB
Edukasi Pasar Modal untuk ASN: Langkah BEI Jateng 1 dan OJK Tingkatkan Literasi Finansial

Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Jawa Tengah 1 bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara aktif mendorong pemerintah daerah untuk memperluas pemahaman mengenai pasar modal kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN). Melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), inisiatif ini diharapkan mampu meningkatkan literasi pasar modal di kalangan ASN yang ada di seluruh Jawa Tengah, Selasa, 11 Maret 2025.

Kepala Kantor Perwakilan BEI Jateng 1, Fanny Rifqi, menyatakan bahwa BEI dan OJK tahun ini berfokus pada edukasi pasar modal dengan menyasar pemerintah daerah di Jawa Tengah. Hal tersebut disampaikan Fanny di tengah acara buka puasa bersama dengan media di Semarang. "Dengan mengusung tema literasi pasar modal tahun ini, kami memprioritaskan edukasi kepada pemerintah daerah," ujar Fanny.

Tidak hanya itu, Fanny menambahkan bahwa melalui 43 galeri investasi yang telah ada, BEI dapat berkolaborasi dengan TPAKD setempat dalam melaksanakan program edukasi pasar modal. "Tujuan kami adalah agar di tahun 2025 nanti, edukasi ini tidak hanya berpusat di perguruan tinggi melalui galeri investasi, tetapi juga di pemerintah daerah, baik itu di tingkat kota maupun kabupaten dengan bantuan TPKAD," jelasnya.

Saat ini, jumlah investor saham di seluruh Jawa Tengah telah mencapai 1.632.885. Mayoritas dari mereka adalah investor saham, sebuah angka yang menunjukkan minat tinggi masyarakat terhadap pasar modal. Fanny mengungkapkan harapannya bahwa di tahun ini, jumlah investor akan meningkat sebesar 10-15 persen. "Kami berharap dapat melihat peningkatan signifikan tidak hanya pada instrumen saham, tetapi juga pada obligasi dan reksadana," tambah Fanny.

Mendorong edukasi pasar modal di kalangan ASN dinilai sebagai langkah strategis dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di tingkat daerah. ASN yang memiliki pemahaman mendalam tentang pasar modal diharapkan dapat menjadi motor penggerak transformasi ekonomi daerah, serta membantu menyebarluaskan informasi yang benar dan akurat di tengah masyarakat.

BEI dan OJK telah lama berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan inklusi keuangan di Indonesia. Kolaborasi ini diharapkan dapat mendongkrak partisipasi masyarakat, khususnya ASN, dalam investasi yang lebih cerdas dan berbasis informasi. "Edukasi yang kami lakukan bertujuan untuk membuka kesadaran masyarakat akan pentingnya literasi keuangan dalam membuat keputusan investasi yang informatif," tegas Fanny.

Selain memberikan pelatihan dan edukasi, BEI Jateng 1 juga berencana untuk mengadakan berbagai seminar dan workshop yang bertujuan meningkatkan keterampilan dan pemahaman ASN tentang pasar modal. Semua ini dilakukan dalam rangka mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan kapasitas keuangan dan investasi ASN, sehingga mereka dapat berkontribusi lebih pada pertumbuhan ekonomi.

Sebagai penutup, Fanny menyoroti pentingnya peran aktif pemerintah dalam menyukseskan program edukasi ini. Dengan sinergi antara BEI, OJK, dan pemerintah daerah melalui TPKAD, diharapkan literasi pasar modal dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat. "Kerjasama erat ini diharapkan dapat membangun ekosistem investasi yang lebih inklusif dan berkelanjutan di Jawa Tengah," pungkasnya.

Langkah proaktif ini diharapkan menjadi contoh bagi wilayah-wilayah lain di Indonesia untuk lebih mendorong literasi finansial, tidak hanya di kalangan pelajar tetapi juga di kalangan profesional, termasuk ASN, demi terciptanya masyarakat yang melek finansial dan mampu berinvestasi dengan cerdas.

Terkini