IHSG Menguat ke Level 6.803 di Perdagangan Awal Ramadan: Saham Apa yang Direkomendasikan?

Senin, 24 Februari 2025 | 13:31:54 WIB
IHSG Menguat ke Level 6.803 di Perdagangan Awal Ramadan: Saham Apa yang Direkomendasikan?

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat penguatan signifikan sebesar 2,5 persen sepanjang pekan terakhir. Momentum positif ini diharapkan dapat terus berlanjut di awal bulan Ramadan. Pada penutupan perdagangan Jumat lalu, 21 Februari 2025, IHSG berhasil menembus level 6.803, menandakan tingginya minat investor untuk meningkatkan aktivitas perdagangan saham di Indonesia.

Menurut data dari Bursa Efek Indonesia, lonjakan IHSG pekan lalu dipengaruhi oleh kombinasi sentimen global dan domestik yang saling mendukung. Dalam laporan resminya, David Kurniawan, Equity Analyst dari PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), menjelaskan bahwa pasar global memberikan dampak positif signifikan, terutama dari sektor komoditas seperti emas dan batu bara. "Harga emas mulai menyentuh area all time high dengan kenaikan mencapai 46,6 persen selama setahun terakhir," ujar David Kurniawan dalam keterangan resmi yang dirilis pada Senin, 24 Februari 2025.

Tidak hanya dari harga emas, pasar saham juga mendapatkan angin segar dari tren harga batu bara yang menunjukkan penurunan. Harga batu bara Newcastle tercatat turun hingga US$ 102 per ton pada Februari, merupakan angka terendah dalam hampir empat tahun terakhir. Keadaan ini disebabkan oleh kelebihan pasokan global yang tidak seimbang dengan permintaan yang sebagian besar datang dari konsumen utama. Ini memberikan harapan bagi industri yang bergantung pada batu bara sebagai energi produksi.

Di sisi domestik, salah satu faktor pendorong penguatan IHSG adalah kebijakan moneter dari Bank Indonesia. Keputusan Bank Indonesia untuk menahan suku bunga menjadi salah satu isu yang menarik perhatian investor asing. Walaupun penjualan saham oleh investor asing tidak menurun, aliran dana asing atau foreign inflow tetap menjadi salah satu indikator penting yang mempengaruhi potensi pasar di minggu ini.

David menyebutkan bahwa terdapat dua sentimen utama yang mempengaruhi pasar selama periode 24-28 Februari 2025. Salah satunya adalah arus masuk dana asing yang masih menunjukkan tren positif meskipun Bank Indonesia menahan suku bunga. "Dalam sepuluh tahun terakhir, data seasonality menunjukkan bahwa IHSG cenderung bergerak positif pada bulan Februari," ungkap David.

Selain itu, data terbaru terkait Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) juga akan dirilis dalam waktu dekat. Memasuki bulan Ramadan, aktivitas konsumsi masyarakat biasanya mengalami peningkatan, terutama pada sektor makanan dan minuman. Namun demikian, kinerja sektor ini sangat bergantung pada kondisi ekonomi makro serta daya beli masyarakat selama periode ini.

Untuk memanfaatkan momentum positif ini, beberapa saham direkomendasikan untuk dipantau oleh para investor. Saham-saham yang mendapat sentimen positif termasuk dari sektor komoditas seperti pertambangan emas dan batu bara, serta sektor konsumer yang diprediksi mengalami kenaikan permintaan jelang Ramadan.

Dengan penguatan IHSG yang terus berlanjut, David Kurniawan merekomendasikan para investor untuk tetap waspada dan cermat dalam mengambil keputusan investasi. "Kami mengimbau investor untuk terus memantau sentimen global dan domestik yang berpotensi mempengaruhi IHSG, serta memperhatikan sektor-sektor yang memiliki prospek cerah di bulan Ramadan ini," jelas David.

Sebagai kesimpulan, optimisme menyelimuti pasar saham Indonesia di awal Ramadan dengan IHSG yang berhasil menguat ke level 6.803. Investor didorong untuk memanfaatkan momentum ini dengan cermat sambil memperhatikan berbagai faktor baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar. Dengan demikian, diharapkan para investor mampu meraih keuntungan maksimal dalam perdagangan saham selama periode ini.

Terkini