Pertamina Resmikan Terminal LPG Bima Dorong Ketahanan Energi di Indonesia Timur

Sabtu, 22 Februari 2025 | 10:02:22 WIB
Pertamina Resmikan Terminal LPG Bima Dorong Ketahanan Energi di Indonesia Timur

JAKARTA - Dalam upaya memperkuat ketahanan energi di wilayah Indonesia Timur, PT Pertamina (Persero), melalui subholdingnya di bidang komersial dan perdagangan, PT Pertamina Patra Niaga, telah resmi mengoperasikan Terminal LPG Bima. Acara peresmian yang berlangsung pada Jumat, 21 Februari, turut dihadiri oleh jajaran direksi dan pejabat tinggi lainnya, termasuk Eduward Adolof Kawi, Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat Pertamina Patra Niaga, dan Harsono Budi Santoso, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Pertamina Patra Niaga, serta Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Bidang Infrastruktur, Energi, dan Investasi, Febry Calvin Tetelepta.

Pembangunan Terminal LPG Bima ini merupakan proyek ambisius yang dilabeli sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh pemerintah. Tujuan utamanya adalah untuk mendukung program konversi energi dan memperbaiki distribusi LPG di kawasan Timur Indonesia. Eduward Adolof Kawi menegaskan bahwa proyek ini adalah salah satu indikator penting dari komitmen Pertamina untuk memperkuat infrastruktur energi nasional di kawasan tersebut. "Kehadiran Terminal LPG Bima ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga bagian dari visi besar Pertamina dalam memastikan ketahanan energi nasional," jelas Eduward.

Proyek ini dimulai pada Maret 2019 dan berhasil diselesaikan pada akhir 2023, meskipun sempat terhambat oleh tantangan global seperti pandemi COVID-19. Namun, berkat kerja keras dan kolaborasi yang solid, proyek ini dapat beroperasi sesuai dengan jadwal. "Dengan adanya terminal ini, distribusi LPG akan menjadi lebih efisien dan merata, dapat menjangkau lebih banyak masyarakat, terutama di daerah-daerah yang tersebar dan sulit dijangkau sebelumnya," tambahnya.

Secara strategis, Terminal LPG Bima ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat di Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebelumnya, suplai LPG ke Pulau Sumbawa dilakukan melalui pengiriman skid tank yang memerlukan kapal khusus dari Terminal LPG Lombok. Kini, dengan kehadiran terminal baru ini, proses distribusi diharapkan menjadi lebih cepat dan efisien.

Pembangunan ini juga didesain untuk mendukung visi Presiden Prabowo dalam menjaga ketahanan dan kemandirian energi di Indonesia. Eduward Adolof Kawi turut menyatakan, "Ketersediaan energi yang andal merupakan kunci utama dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi, baik di tingkat lokal maupun nasional. Terminal LPG Bima diharapkan membawa manfaat signifikan bagi masyarakat, industri, dan sektor UMKM yang berada di NTB dan sekitarnya."

Dalam kesempatan yang sama, Sugiarto, Koordinator Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Migas di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menegaskan bahwa proyek ini adalah bagian dari penugasan pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur energi nasional. "Keberadaan Terminal LPG di kawasan timur adalah hasil dari penugasan pemerintah. Dari empat lokasi yang diberi tugas, tiga—Jayapura, Wayame, dan Bima—telah selesai, sedangkan Kupang masih dalam tahap penyelesaian," ujarnya.

Selain itu, Kejaksaan Agung melalui Direktorat PPS Jamintel memainkan peran penting dalam memastikan proses pembangunan berjalan lancar dan sesuai target. Agus Eko Purnomo, Kasubdit ESDA dan IPTEK Direktorat PPS Jamintel, menambahkan bahwa mereka melakukan pengawasan ketat agar proyek ini bisa mencapai semua target yang ditetapkan, baik dari segi waktu, kualitas, maupun tujuannya.

Dukungan penuh juga datang dari Kementerian BUMN yang berperan aktif dalam proses mediasi dan pengawasan jalannya proyek. Ni Kadek Yuliartani, dari Sub Koordinator Asisten Deputi Bidang Industri, Energi, Minyak, dan Gas Kementerian BUMN, menjelaskan bahwa kolaborasi antara berbagai pihak adalah kunci kesuksesan proyek ini. "Kerja sama antar BUMN merupakan faktor krusial. Alhamdulillah, proyek ini dapat diselesaikan sesuai jadwal dalam kerangka Proyek Strategis Nasional," ungkapnya.

Terminal LPG Bima adalah simbol dari tekad dan komitmen pemerintah bersama Pertamina dalam memastikan distribusi energi yang adil dan merata di seluruh Indonesia. Dengan beroperasinya terminal ini, diharapkan ketahanan energi nasional dapat semakin kokoh, dan masyarakat pun bisa merasakan dampak positifnya dalam kehidupan sehari-hari.

Terkini